Jangan Langsung Gunakan Aki Baru! Ini Alasannya
28 April 2025
Admin

Bagikan
Pertama, tegangan aki belum tentu stabil. Selama proses distribusi dari pabrik ke toko, aki bisa mengalami penurunan tegangan akibat self-discharge.
Apalagi jika sudah lama tersimpan di rak toko, tegangan bisa turun di bawah angka ideal (di bawah 12,5V). Tegangan yang tidak stabil ini berisiko membuat starter mobil menjadi berat atau bahkan gagal menyala.
Kedua, khusus pada aki basah, ada kemungkinan elektrolit belum merata di dalam sel. Jika langsung digunakan, performa aki jadi tidak maksimal karena reaksi kimia di dalamnya belum berjalan sempurna. Hal ini bisa menyebabkan suplai daya ke sistem injeksi, ECU, dan sensor mobil terganggu.
Ketiga, ada potensi lonjakan daya listrik yang bisa mempengaruhi kestabilan sistem kelistrikan kendaraan.
Tegangan yang tidak konsisten bisa membuat komponen elektronik bekerja tidak normal, bahkan dalam jangka panjang memperpendek usia aki itu sendiri.
Baca Juga : Waspada, Begini Ciri Busi Mobil Perlu Diganti
Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pengecekan dan charging ringan sebelum aki baru digunakan.
Cek Dulu, Baru Pasang
Sebelum memasang aki baru, ada baiknya lakukan pengecekan sederhana untuk memastikan kualitas dan kesiapan unit. Berikut ini beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan:
1. Cek Tegangan Aki
Gunakan voltmeter digital untuk mengukur tegangan aki. Tegangan ideal untuk aki baru adalah antara 12,5V hingga 12,7V. Jika di bawah itu, artinya aki perlu dicas terlebih dahulu.
2. Periksa Fisik Aki
Lihat kondisi luar aki. Pastikan tidak ada retakan, kebocoran, atau cacat pada terminal dan bodi. Jika ada kerusakan, segera minta penggantian ke penjual.
3. Perhatikan Tanggal Produksi
Aki yang sudah terlalu lama disimpan biasanya mengalami penurunan daya simpan. Hindari membeli aki dengan usia lebih dari 6 bulan sejak produksi.