Tips & Trik

Jangan Langsung Gunakan Aki Baru! Ini Alasannya

28 April 2025

account iconAdmin

Aki Baru

Bagikan

Banyak pemilik kendaraan mengira bahwa mengganti aki cukup dengan membeli unit baru, pasang, lalu langsung digunakan. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Aki baru tidak selalu berarti langsung siap pakai.

Ada beberapa prosedur penting yang perlu dilakukan agar aki bekerja optimal dan tidak cepat rusak. Yuk, kita bahas lebih lengkap agar Anda bisa menjaga performa sistem kelistrikan mobil tetap prima.

Apa yang Terjadi Jika Aki Baru Langsung Digunakan?

pengisian aki baru

Pixabay

Banyak pengguna kendaraan mengira bahwa aki baru bisa langsung dipasang dan digunakan tanpa perlu pengecekan terlebih dahulu. Padahal, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama jika Anda tidak memastikan kesiapan aki sebelum menyalakan mesin.

Pertama, tegangan aki belum tentu stabil. Selama proses distribusi dari pabrik ke toko, aki bisa mengalami penurunan tegangan akibat self-discharge. 

Apalagi jika sudah lama tersimpan di rak toko, tegangan bisa turun di bawah angka ideal (di bawah 12,5V). Tegangan yang tidak stabil ini berisiko membuat starter mobil menjadi berat atau bahkan gagal menyala.

Kedua, khusus pada aki basah, ada kemungkinan elektrolit belum merata di dalam sel. Jika langsung digunakan, performa aki jadi tidak maksimal karena reaksi kimia di dalamnya belum berjalan sempurna. Hal ini bisa menyebabkan suplai daya ke sistem injeksi, ECU, dan sensor mobil terganggu.

Baca Juga : Berbeda dengan Mobil, Ini Ukuran Ban Motor yang Umum

Ketiga, ada potensi lonjakan daya listrik yang bisa mempengaruhi kestabilan sistem kelistrikan kendaraan. 

Tegangan yang tidak konsisten bisa membuat komponen elektronik bekerja tidak normal, bahkan dalam jangka panjang memperpendek usia aki itu sendiri.

Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pengecekan dan charging ringan sebelum aki baru digunakan.

Cek Dulu, Baru Pasang

Sebelum memasang aki baru, ada baiknya lakukan pengecekan sederhana untuk memastikan kualitas dan kesiapan unit. Berikut ini beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan:

1. Cek Tegangan Aki

Gunakan voltmeter digital untuk mengukur tegangan aki. Tegangan ideal untuk aki baru adalah antara 12,5V hingga 12,7V. Jika di bawah itu, artinya aki perlu dicas terlebih dahulu.

2. Periksa Fisik Aki

Lihat kondisi luar aki. Pastikan tidak ada retakan, kebocoran, atau cacat pada terminal dan bodi. Jika ada kerusakan, segera minta penggantian ke penjual.

3. Perhatikan Tanggal Produksi

Aki yang sudah terlalu lama disimpan biasanya mengalami penurunan daya simpan. Hindari membeli aki dengan usia lebih dari 6 bulan sejak produksi.

4. Untuk Aki Basah: Tambahkan Elektrolit dan Diamkan

Beberapa aki basah dijual dalam kondisi belum diisi cairan. Jika iya, isi sesuai petunjuk dan diamkan selama 30-60 menit agar cairan meresap sempurna sebelum digunakan.

Kenapa Aki Baru Harus Dicharge Dulu?

Meskipun aki yang baru dibeli terlihat masih segel dan belum pernah digunakan, bukan berarti ia langsung siap pakai. 

Banyak teknisi profesional menyarankan untuk melakukan charging awal sebelum aki dipasang ke kendaraan, terutama jika hasil pengukuran voltmeter menunjukkan tegangan di bawah angka ideal, yaitu 12,5 volt. Proses ini penting untuk menghindari berbagai masalah pada sistem kelistrikan kendaraan.

Salah satu alasan utamanya adalah karena aki bisa mengalami self-discharge, yaitu penurunan daya simpan akibat proses kimia alami saat aki disimpan terlalu lama di rak toko atau gudang. Semakin lama disimpan tanpa digunakan, semakin besar kemungkinan tegangan aki menurun.

Charging awal juga berfungsi untuk menstabilkan cairan elektrolit dan reaksi kimia di dalam sel aki. Dengan begitu, tegangan menjadi lebih konsisten dan siap menyuplai daya yang dibutuhkan oleh komponen penting mobil seperti starter, ECU, lampu, hingga sistem audio.

Proses pengisian ulang ini bisa dilakukan menggunakan charger otomatis atau melalui metode trickle charge di bengkel resmi. Proses ini tidak memakan waktu lama, namun memberikan dampak besar pada performa dan usia pakai aki.

Tanda Aki Siap Pakai

Sebelum aki baru dipasang ke mobil, penting untuk memastikan bahwa kondisinya benar-benar siap pakai. Tidak semua aki yang dibeli langsung dalam kondisi optimal, apalagi jika sudah cukup lama disimpan di toko atau gudang. Berikut ini beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk memastikan aki sudah layak digunakan:

1. Cek Tegangan Aki

Pertama, cek tegangan aki menggunakan voltmeter digital. Aki yang siap pakai idealnya memiliki tegangan di kisaran 12,5 hingga 12,7 volt. 

Jika berada di bawah angka tersebut, sebaiknya lakukan charging ringan terlebih dahulu agar performanya maksimal saat dipasang.

2. Pastikan Tidak Ada Gelembung Udara

Kedua, untuk aki basah, pastikan tidak ada gelembung udara atau endapan di dasar wadah. Gelembung bisa menjadi indikasi adanya reaksi kimia yang tidak stabil, sementara endapan bisa mengganggu efisiensi elektrolit dalam menghantarkan arus.

3. Periksa Terminal Aki

Selanjutnya, periksa terminal aki. Terminal harus bersih dari karat atau kotoran, serta tidak kendur. Terminal yang kotor bisa menghambat aliran listrik dan menyebabkan mobil susah dinyalakan.

4. Pastikan Kemasan Aki Utuh

Baca Juga : Berbeda dengan Mobil, Ini Ukuran Ban Motor yang Umum

Terakhir, pastikan kemasan aki masih utuh dan tersegel rapi. Segel yang rusak bisa menandakan aki pernah dibuka atau digunakan sebelumnya.

Jika semua tanda ini terpenuhi, maka aki siap dipasang dan mendukung sistem kelistrikan kendaraan secara optimal.

Tips Memilih dan Memasang Aki Baru

Agar tidak salah pilih dan salah pasang, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  • Cek spesifikasi mobil Anda. Gunakan aki dengan kapasitas ampere dan ukuran yang sesuai.
  • Pilih merek terpercaya. Pastikan ada garansi resmi dan layanan purna jual.
  • Pasang dengan hati-hati. Selalu mulai dengan kutub positif, lalu kutub negatif. Gunakan sarung tangan dan alat yang sesuai.
  • Periksa pengikat aki. Jangan sampai aki goyang saat mobil berjalan karena bisa merusak komponen di sekitarnya.

Kesalahan Umum Saat Mengganti Aki

Kesalahan kecil bisa berdampak besar jika Anda mengganti aki tanpa panduan yang benar. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:

  • Langsung menyalakan mesin setelah pasang aki; Padahal, aki perlu waktu stabilisasi tegangan.
  • Tidak membersihkan terminal; Sisa karat dan kotoran bisa mengganggu aliran listrik.
  • Memasang ukuran aki yang tidak sesuai! Bisa menyebabkan sistem kelistrikan bekerja tidak optimal.
  • Tidak mengencangkan terminal aki; Bisa menyebabkan hubungan listrik tidak stabil dan menimbulkan percikan api.

Kapan Harus Mengganti Aki?

Aki mobil punya masa pakai terbatas. Biasanya antara 1,5 hingga 2 tahun, tergantung dari:

  • Jenis aki (kering atau basah).
  • Frekuensi penggunaan kendaraan.
  • Kondisi iklim dan suhu tempat Anda tinggal.

Tanda-tanda aki mulai lemah antara lain:

  • Mesin sulit distarter.
  • Lampu redup atau berkedip saat idle.
  • Indikator baterai menyala di dashboard.
  • Klakson terdengar lemah.

Jangan Abaikan Prosedur Sebelum Pakai Aki Baru

Aki baru bukan berarti langsung pasang dan jalan. Butuh pemeriksaan, pengecekan tegangan, dan kadang proses charging terlebih dahulu. Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda bisa memperpanjang usia pakai aki dan menjaga sistem kelistrikan kendaraan tetap stabil.

Apabila kendaraan Anda mengalami masalah ketika sedang melakukan pemasangan aki baru atau permasalahan lainnya, Anda bisa membawanya ke bengkel Suzuki. 

Informasi lengkap apabila Anda ingin melakukan konsultasi atau pemesanan layanan servis di bengkel Suzuki bisa Anda dapatkan dengan mengunjungi tautan berikut. https://www.suzuki.co.id/eparts

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat