Tips & Trik

Ini Fungsi Stator Pada Alternator dan Cara Kerjanya

PUBLISHED DATE : 15 September 2021

Alternator

Listrik merupakan komponen penting dalam mobil untuk bisa menyalakan lampu. Supaya arus listrik terpenuhi, komponen alternator sangat dibutuhkan untuk bekerja sebagai sistem pengisian mobil. 

Alternator atau dinamo strom ini juga memiliki beberapa komponen yaitu stator dan kumparan rotor. Bagaimana fungsi stator dalam alternator dan cara kerjanya perlu Anda ketahui karena besar dampaknya terhadap terciptanya arus listrik. 

Kenali apa saja fungsi dari stator secara detail dan seperti apa cara kerjanya dalam sistem kelistrikan mobil

Mengenal Fungsi Stator Pada Alternator 

Baca Juga : Ingat, Rutin Mengecek Ban Kendaraan itu Penting!

Stator juga sering disebut dengan stator coil atau kumparan stator. Bentuknya sendiri adalah kumparan statis dengan tiga kumparan yang salah satu ujungnya menjadi satu. Pada bagian tengahnya merupakan pusat gulungan dan disebut sebagai titik netral atau terminal N. 

Kumparannya sendiri dililitkan dengan rangka besi yang disebut dengan inti stator dan jumlah gulungannya masing-masing sama. Lilitannya sendiri saling bertumpukan dan berurutan. 

Tujuannya adalah supaya mendapatkan sudut fasa yang dibutuhkan agar tegangan yang dihasilkan berbeda. Nantinya output dari alternator akan menjadi tiga fasa. 

Baca Juga : Gaya Berkendara Pengaruhi Umur Busi, Benarkah?

Lalu apa fungsi stator pada alternator?  Fungsi utamanya adalah menghasilkan arus listrik, jenis arus listrik yang diciptakannya adalah arus bolak balik atau AC pada saat rotor memiliki medan magnet yang berputar. 

Letak dari kumparan stator ada di dalam alternator dan di bagian luar dari rotor coil. Jarak antara permukaan rotor dengan stator sendiri hanya beberapa milimeter. Jarak tersebut sengaja dibuat agar fungsi stator dapat bekerja dengan baik. 

Jenis hubungan dari gulungan kumparan stator ada dua. Pertama adalah hubungan model bintang yang bisa dibedakan dengan mudah. Jenis bintang memiliki empat ujung kumparan yakni tiga ujungnya yang terhubung ke dioda dan satu lagi gabungan dari ketiga ujung lain. 

Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Minyak Rem?

Kumparan jenis bintang lebih sering digunakan pada alternator yang perlu output tegangan tinggi di kecepatan lambat. Artinya saat muncul tegangan di satu fasa, maka ada dua kumparan yang terhubung seri di satu rangkaian tertutup. 

Kedua adalah jenis sambungan delta yang juga mudah dikenali karena terdapat tiga ujung kumparan yang ketiganya dihubungkan ke dioda penyearah. 

Model ini biasanya digunakan pada alternator yang bisa menghasilkan arus lebih besar ketika putaran rendah. Semua kumparan pada model delta akan disambungkan secara paralel. 

Fungsi stator begitu penting sehingga tak hanya digunakan pada mobil saja, tetapi juga pada generator listrik, sirine, motor listrik, dll. Hanya saja fungsi dari stator akan berbeda-beda sesuai dengan konfigurasinya. 

Fungsi stator pada alternator yang bertujuan untuk menciptakan arus bolak balik ini perlu disearahkah oleh dioda. Penciptaan arus juga tidak terlepas dari komponen rotor coil yang akan membangkitkan medan magnet ketika berputar. 

Untuk tahu lebih jauh mengenai cara kerja stator pada alternator, Anda bisa mempelajarinya berikut ini. 

Cara Kerja Stator pada Alternator

cara_kerja_alternator

Sebuah mobil perlu pengisian daya listrik kembali pada baterai dan disebut dengan sistem pengisian. Baterai yang dimaksud di sini adalah accu yang akan menyimpan dan mengalirkan listrik ketika dibutuhkan. 

Halaman 1 2 Tampilkan Semua

Berita Lainnya