Kesalahan yang Sering Terjadi saat Mengganti Air Radiator Mobil
23 Mei 2025
Admin

Bagikan
Hal tersebut dikarenakan membuka tutup radiator secara tiba-tiba bisa menyebabkan cairan pendingin atau coolant panas menyembur keluar mengenai tubuh Anda.
Cairan pendingin yang panas tersebut bisa menyebabkan cedera fisik serius seperti kulit melepuh. Luka tersebut perlu mendapatkan perawatan medis dan bisa menimbulkan bekas permanen.
Selain itu, membuka tutup radiator saat panas juga bisa berdampak buruk bagi sistem pendingin.
Di mana udara akan masuk ke dalam sistem dan menyebabkan aliran cairan pendingin terganggu. Apabila aliran cairan pendingin terganggu, maka mesin bisa mengalami overheat.
2. Tidak Membuang Udara
Kesalahan kedua yang umum dilakukan saat mengganti air radiator mobil adalah tidak membuang udara dalam sistem pendingin. Udara merupakan salah satu musuh dari sistem pendingin karena bisa menyebabkan masalah panas pada mesin mobil.
Keberadaan udara yang terjebak dalam radiator bisa ditandai dengan mesin lebih cepat panas dan performa AC menurun. Udara yang terjebak dalam radiator harus dikeluarkan untuk mencegah terganggunya aliran cairan pendingin.
Baca Juga : Ternyata Ini Penyebab Kopling Mobil Bunyi Saat Dilepas
Anda bisa membuang udara pada radiator dengan cara mengganti cairan pendingin dengan benar. Udara dalam radiator bisa keluar melalui tutup radiator yang ditandai dengan terlihatnya gelembung udara pada permukaan air radiator.
3. Menggunakan Air Biasa
Kesalahan berikutnya adalah mengganti air radiator dengan air biasa. Saat kehabisan air radiator di jalan, beberapa pemilik mobil memilih untuk mengganti air radiator dengan air biasa seperti air kemasan atau air keran.
Padahal, mengisi radiator dengan air biasa memiliki dampak buruk bagi mesin mobil. Beberapa dampak yang bisa timbul akibat mengisi radiator dengan air biasa diantaranya yaitu menyebabkan komponen radiator berkarat.
Selain itu, air juga lebih cepat menguap jika dibandingkan dengan cairan pendingin khusus sehingga air akan berkurang cepat saat mesin dalam kondisi panas. Air juga tidak bisa melindungi mesin dengan maksimal sehingga mesin berisiko rusak.
Sebaiknya gunakan cairan pendinginan yang dirancang untuk radiator. Anda bisa melihat jenis coolant melalui buku manual mobil Anda.