Tips & Trik

Kesalahan yang Sering Terjadi saat Mengganti Air Radiator Mobil

23 Mei 2025

account iconAdmin

Cropped Image1747970501156

Bagikan

Air radiator adalah komponen dari sistem pendingin yang memiliki fungsi penting dalam menjaga temperatur mesin. Air radiator mobil akan menjaga suhu mesin sehingga tidak mengalami overheating yang berbahaya bagi mobil.

Air radiator sendiri bisa habis dan harus diisi ulang supaya suhu mesin selalu stabil. Umumnya Anda bisa mengganti air radiator sendiri di rumah. Namun, beberapa kesalahan saat mengganti air radiator juga bisa berdampak buruk bagi mobil dan pemiliknya.

Kesalahan Umum saat Mengganti Air Radiator Mobil

Lalu, kesalahan apa saja yang sebaiknya dihindari saat mengganti air radiator sendiri? Berikut ulasan lengkapnya. 

1. Membuka Tutup saat Panas

Pertama, Anda sangat dilarang membuka tutup radiator saat mesin dalam kondisi panas. 

Hal tersebut dikarenakan membuka tutup radiator secara tiba-tiba bisa menyebabkan cairan pendingin atau coolant panas menyembur keluar mengenai tubuh Anda.

Cairan pendingin yang panas tersebut bisa menyebabkan cedera fisik serius seperti kulit melepuh. Luka tersebut perlu mendapatkan perawatan medis dan bisa menimbulkan bekas permanen. 

Selain itu, membuka tutup radiator saat panas juga bisa berdampak buruk bagi sistem pendingin. 

Di mana udara akan masuk ke dalam sistem dan menyebabkan aliran cairan pendingin terganggu. Apabila aliran cairan pendingin terganggu, maka mesin bisa mengalami overheat

2. Tidak Membuang Udara

Baca Juga : Minimalis dan Stylish! Ini Alasan Suzuki S-Presso Cocok Untuk Anda

Kesalahan kedua yang umum dilakukan saat mengganti air radiator mobil adalah tidak membuang udara dalam sistem pendingin. Udara merupakan salah satu musuh dari sistem pendingin karena bisa menyebabkan masalah panas pada mesin mobil.

Keberadaan udara yang terjebak dalam radiator bisa ditandai dengan mesin lebih cepat panas dan performa AC menurun. Udara yang terjebak dalam radiator harus dikeluarkan untuk mencegah terganggunya aliran cairan pendingin.

Anda bisa membuang udara pada radiator dengan cara mengganti cairan pendingin dengan benar. Udara dalam radiator bisa keluar melalui tutup radiator yang ditandai dengan terlihatnya gelembung udara pada permukaan air radiator. 

3. Menggunakan Air Biasa

Kesalahan berikutnya adalah mengganti air radiator dengan air biasa. Saat kehabisan air radiator di jalan, beberapa pemilik mobil memilih untuk mengganti air radiator dengan air biasa seperti air kemasan atau air keran.

Padahal, mengisi radiator dengan air biasa memiliki dampak buruk bagi mesin mobil. Beberapa dampak yang bisa timbul akibat mengisi radiator dengan air biasa diantaranya yaitu menyebabkan komponen radiator berkarat.

Selain itu, air juga lebih cepat menguap jika dibandingkan dengan cairan pendingin khusus sehingga air akan berkurang cepat saat mesin dalam kondisi panas. Air juga tidak bisa melindungi mesin dengan maksimal sehingga mesin berisiko rusak. 

Sebaiknya gunakan cairan pendinginan yang dirancang untuk radiator. Anda bisa melihat jenis coolant melalui buku manual mobil Anda. 

4. Tidak Memasang Tutup Radiator dengan Baik

Kesalahan lain saat mengganti air radiator yang tidak boleh Anda sepelekan adalah tidak memasang tutup radiator dengan baik. Tutup radiator memiliki fungsi penting seperti mencegah kebocoran cairan, overheating, dan mesin rusak.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan radiator tertutup dengan rapat setelah mengisi cairan pendingin. Anda juga bisa mengecek kondisi tutup radiator dengan mengecek karet dan selang. Anda bisa mengganti karat pada tutup radiator yang sudah getas. 

5. Tidak Membersihkan Tangki

Saat mengganti air radiator mobil, jangan lupa untuk membersihkan tangki radiator juga. Tangki radiator yang kotor atau tidak dibersihkan saat mengganti cairan pendingin bisa menyebabkan tangki menjadi terkontaminasi dengan kotoran serta berkarat.

Tangki radiator yang bersih akan membuat radiator Anda terbebas dari masalah overheating yang berbahaya bagi mesin mobil Anda. 

6. Tidak Memeriksa Kipas Pendingin

Kipas pendingin juga memiliki fungsi penting pada radiator yaitu untuk membantu menghilangkan panas secara efektif. Panas berlebih pada radiator bisa menyebabkan mesin panas dan macet. 

Oleh karena itu, jangan lupa untuk memeriksa kipas pendingin saat mengganti air radiator. Anda bisa mengetahui kondisi kipas dengan menyalakan AC mobil. 

Beberapa kesalahan saat mengganti air radiator di atas sebaiknya Anda hindari saat mengganti air radiator sendiri. Kesalahan di atas bisa menyebabkan dampak buruk bagi Anda, sistem pendingin mobil, dan mesin.

Panduan Mengganti Air Radiator Mobil

Kerusakan pada radiator dan sistem pendingin tidak hanya membahayakan mesin namun juga memerlukan biaya perbaikan yang mahal. Untuk menghindari kesalahan di atas, berikut terdapat beberapa panduan mengganti air radiator bagi Anda yang ingin menggantinya sendiri di rumah. 

1. Buka Tutup saat Mesin Dingin

Pertama, buka tutup radiator mobil Anda yang berada di bagian atas. Jangan lupa untuk membuka tutup radiator saat kondisi suhu mesin dingin untuk menghindari risiko luka atau cedera. 

Anda juga bisa memakai sarung tangan sebagai perlindungan ekstra. Saat membuka tutup, Anda juga bisa mengecek kondisi karetnya. Apabila karet pada tutup sudah kendur, maka Anda bisa menggantinya dengan yang baru.  

Kemudian, buka semua baut pembuangan radiator yang berada di bawah untuk mengeluarkan sisa air dan membersihkan tangki radiator. Apabila kesulitan menemukannya, Anda bisa memakai bantuan senter.

2. Bersihkan Tangki Radiator

Kemudian Anda bisa membersihkan tangki radiator dengan menyemprotkan air melalui selang sampai bersih. 

Pembersihan tangki penting dilakukan untuk mencegah tangki berkarat. Setelah tangki bersih, maka Anda bisa menutup kembali tutup radiator yang berada di bagian bawah. 

3. Masukkan Cairan Pendingin

Baca Juga : Minimalis dan Stylish! Ini Alasan Suzuki S-Presso Cocok Untuk Anda

Kemudian Anda bisa memasukkan cairan pendingin ke dalam radiator sampai batas maksimal. 

Usahakan untuk memakai cairan pendingin khusus bukan air biasa saat mengganti air radiator. Cairan pendingin khusus memiliki titik didih lebih tinggi daripada air biasa.

Cairan pendingin khusus juga tidak menyebabkan radiator mengalami korosi. Tidak hanya itu, penggunaan cairan pendingin berkualitas juga bisa mencegah masuknya udara pada radiator. 

Anda bisa mengisi cairan pendingin pada radiator dengan menghidupkan mesin mobil. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengeluaran udara dari dalam radiator. 

Mengganti cairan pendingin secara berkala bisa dilakukan sendiri di rumah maupun dengan membawa mobil Anda ke bengkel. Apabila Anda memutuskan untuk mengganti sendiri, maka perhatikan cara di atas dan lakukan dengan hati-hati.

Jangan lupa memeriksa air radiator secara berkala dan ganti air radiator saat cairan pendingin setiap 20 atau 40 ribu km. Selain itu, terdapat beberapa tanda air radiator harus segera diganti meski belum mencapai 40 ribu km. 

Beberapa tanda tersebut diantaranya seperti cairan pendingin sudah keruh, suhu mesin menjadi lebih sering naik daripada biasanya, air radiator bocor, dan keluarnya asap putih dari bagian knalpot mobil Anda. 

Itulah beberapa kesalahan yang biasa dilakukan saat mengganti air radiator mobil. Hindari beberapa kesalahan di atas untuk mencegah efek buruk seperti cedera, overheating, kerusakan mesin, sampai turun mesin. 

Jika kesulitan mengganti air radiator sendiri, Anda bisa mengganti air radiator dengan menghubungi Suzuki.

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat