Fungsi Per Cvt Pada Motor Matic & Tanda Kerusakannya
PUBLISHED DATE : 12 Januari 2022
Nah, pada saat sliding sheave berubah menjadi lebih sempit maka CVT akan mengitari sisi yang lebih tinggi. Efeknya adalah motor berpindah ke gigi yang lebih rendah.
Ketika per CVT terlalu keras maka efeknya adalah belt CVT justru lebih cepat aus. Hal ini disebabkan per bekerja menekan secondary sliding sheave agar merapat ke CVT belt saat posisi idle.
Motor yang berakselerasi membuat belt di sliding sheave posisinya turun ke bawah dan putaran top speed terjadi. Sedangkan tekanan yang diberikan terlalu berat maka akan membuat belt makin lama cepat terkikis.
Walaupun sebenarnya belt CVT sendiri juga memiliki masa pakai, namun ketika tekanan berat membuat tingkat keawetannya menurun. Belum lagi karena panas akibat gerakan berputar dari drive puli yang susah terbuka.
Anda pun sebagai pengendara lama kelamaan akan merasakan motor lebih ngempos ketika dinaiki.
Baca Juga : Apa Itu Kick Starter? Ini Fungsi dan Manfaatnya
Dari cara kerja per CVT dan fungsinya, komponen ini memiliki peranan yang besar dalam sistem CVT. Jika rusak maka bisa mempengaruhi perpindahan gigi secara otomatis dan mengakibatkan kecelakaan.
Anda sebagai pemilik kendaraan harus melakukan perawatan. Mengenali tanda-tanda kerusakan pegas CVT juga jadi hal yang terpenting.
Tanda-Tanda yang Harus Dikenali saat Per CVT Rusak
Bekerja terus menerus mendorong puli, dapat membuat komponen CVT dapat mengalami kerusakan. Saat sistem CVT ini rusak maka Anda maka kenyamanan berkendara dapat terganggu.