Tips & Trik

Awas, Ini 5 Tandanya Van Belt Motor Mau Putus

PUBLISHED DATE : 23 Juli 2020

V Belt Motor

Van belt atau v-belt merupakan salah satu bagian penting pada motor. Sama seperti perangkat penting lainnya pada motor, v-belt juga bisa mengalami masa kadaluarsa atau putus jika sudah rusak dan perlu diganti.

Sebelum putus dan membahayakan pengendara, ada baiknya untuk segera mengganti v-belt jika terlihat sudah dalam keadaan rusak. Seperti apa sajakah tanda-tanda v-belt yang berada di ujung tanduk karena mau putus? Berikut ulasannya.

Tanda-tanda V-Belt akan Putus

Ada beberapa cara paling mudah untuk mengenali v-belt yang akan putus. Sebaiknya, kenali tanda-tanda di bawah ini sebelum v-belt benar-benar putus dan membahayakan pengendara.

Pertama, akan muncul bunyi pada bagian boks CVT yang akan terdengar pada saat akselerasi awal. Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan.

Kedua, tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Sedangkan jika v-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir.

Baca Juga : Apa Itu Tune Up Motor? Ayo Cari Tahu

Tanda ketiga adalah pada saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Dalam hal ini akan muncul rasa seperti kampas kopling sudah mencapai titik penghabisan dan RPM akan mengalami kenaikan sebentar tetapi kecepatan motor tidak mengalami penambahan.

Tanda lain yang juga sering dijadikan patokan untuk mengetahui kondisi v-belt adalah dengan mendeteksi adanya getaran pada motor. Namun, getaran pada motor yang disebabkan oleh v-belt tidak bisa dijadikan patokan utama karena getaran bisa hilang setelah beberapa saat.

Penyebab V-Belt Mudah Putus

Faktanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan van belt motor mudah putus, bahkan meski usia penggunaannya belum lama. Kebanyakan orang berpikir bahwa jarak tempuh adalah penyebab utamanya. Faktanya, jarak tempuh tidak memberi pengaruh besar pada v-belt.

Faktor utama yang menyebabkan v-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga turut mempengaruhi kondisi dari v-belt.

Saat mesin dalam keadaan yang tidak prima kemudian motor digunakan pada jalanan yang ekstrim, v-belt akan mengalami penurunan fungsi secara otomatis. Berkaitan dengan itu, komponen lain yang juga sering diabaikan padahal memegang peranan yang amat penting adalah pelumas.

Pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT merupakan hal yang sangat penting. Terlebih pada motor matic yang memiliki transmisi berbeda dengan motor biasa. Jika proses pelumasan dilupakan begitu saja dan tidak terawat, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat.

Jika v-belt pada motor menanggung beban yang berat, kondisi v-belt akan semakin memburuk dan mudah putus. Apabila motor terasa lebih berat dan sabuk CVT berkurang serta semakin melar, segeralah mengganti v-belt pada motor.

van_belt_motor

Usia Wajar Pemakaian V-Belt

Sama halnya seperti produk atau barang pada umumnya, v-belt juga memiliki usia atau umur pemakaiannya sendiri. Umumnya, maksimal umur pemakaian v-belt hanya pada jarak 25.000-30.000 kilometer. Jika sudah mencapai angka ini, ada baiknya pengguna segera mengganti v-belt.

Terlebih jika pemilik kendaraan merupakan seseorang yang suka melakukan perjalanan jauh atau touring. Motor yang terus-menerus digunakan untuk perjalanan jauh seperti touring akan membuat performa dari v-belt semakin mengalami penurunan.

Sebagai tips, Anda bisa melakukan pengecekan atau service rutin setiap beberapa bulan sekali atau setiap jarak tempuh mengalami penambahan hingga 6000 kilometer. Hal ini juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada v-belt motor.

Tanda V-Belt pada Motor Matic yang Sudah Harus Ganti

Jika pada poin pertama sudah diberikan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor biasa, kali ini pembahasan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor matic. Berikut tanda-tanda pada motor matic yang menandakan v-belt sudah waktunya diganti.

  1. Tarikan Motor Tidak Senyaman Biasanya

    Umumnya, motor matic memiliki tarikan yang halus dan lancar. Namun, jika tiba-tiba tarikan menjadi kasar dan berkurang, bisa jadi penyebabnya adalah v-belt yang sudah waktunya diganti karena mau putus
  2. V-belt Mulai Mengalami Keretakan

    Tidak hanya hubungan saja yang mengalami keretakan, van belt motor juga dapat mengalami keretakan jika sudah waktunya diganti. Untuk melihat keretakan ini, Anda dapat mengamati lekukan yang membentuk huruf V pada bagian motor yang bergerigi.

  3. Memperbarui V-Belt Setiap Kelipatan 15.000 kilometer

    Baca Juga : Benarkah Nyalakan Lampu Motor Siang Hari Bikin Aki Cepat Soak?

    Pada dasarnya, masa aktif atau umur pemakaian v-belt memang tidak bisa disamakan satu sama lain. Namun, sebaiknya gantilah v-belt dengan yang baru setelah masuk kelipatan 15.000 kilometer.

Cara Membuat V-Belt Lebih Awet dan Tidak Mudah Putus

Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab v-belt mudah putus, Anda perlu mengerti dan menerapkan beberapa cara dibawah ini untuk membuat v-belt menjadi lebih awet. Dengan demikian, Anda tidak perlu terlalu sering mengganti v-belt.

  1. Memberi V-Belt Cairan Spesial yang Dapat Menambah Umurnya

    Jika Anda pergi ke bengkel, terdapat cairan-cairan yang akan menunjang umur v-belt agar tidak mudah putus dan tetap awet meski sudah lama digunakan. Cairan ini memiliki fungsi sebagai pelancar bagi v-belt.

    Istilahnya, cairan yang Anda berikan akan membuat v-belt menjadi lebih lengket dan tidak gampang rapuh. Meski demikian, dalam pemberiannya pun perlu menerapkan teknik tertentu. Anda harus memasang cairan pada bagian tepi van belt, bukan di bagian yang bergerigi.

  2. Sebisa Mungkin Hindari Aksesoris Racing

    Aksesoris racing memang dapat membuat motor terlihat jauh lebih keren dan bergaya. Namun, aksesoris racing juga dapat memberikan efek negatif pada motor Anda. Bagian tambahan pada motor yang tidak standar akan membuat komponen lain mengalami kerusakan.

    Terlebih jika aksesoris racing yang digunakan sama sekali tidak memiliki kesamaan dengan komponen lain pada motor, kerusakan sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Sebaiknya, berhati-hatilah dalam memilih aksesoris untuk motor kesayangan Anda
  3. Bersikap Sopan dan Mematuhi Peraturan Berkendara

    Bersikap sopan yang dimaksud disini adalah jangan suka mempermainkan kendaraan sesuka hati Anda. Salah satunya adalah jangan memutar handle gas secara mendadak demi membuat akselerasi motor menjadi lebih cepat.

    Lebih baik berkendara dengan sopan dan perlahan agar v-belt yang digunakan memiliki usia yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan v-belt yang terus menerus ditarik secara mendadak sehingga akan memperpendek usia v-belt
  4. Menggunakan Motor Secara ‘Normal’

    Seringkali Kita mengutak-atik motor dan menggunakan motor secara abnormal atau memodifikasinya agar terlihat lebih keren dan bergaya. Faktanya, kebiasaan ini malah membuat motor lebih cepat rusak dan v-belt menjadi tidak normal.

    Van belt merupakan salah satu bagian motor yang memegang peranan penting dan sangat esensial. Tanpa v-belt, motor tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Maka dari itu, rutin-rutinlah mengecek v-belt guna menghindari adanya kerusakan atau bahkan hingga putus dan membahayakan pengendara.

Berita Lainnya