Tips & Trik

Mau modifikasi? Ini 2 jenis Shockbreaker Motor Depan Belakang

PUBLISHED DATE : 26 Juni 2020

https://d2fgf7u961ce77.cloudfront.net/uploads/news/115411690_s.jpg

shockbreaker motor atau suspensi tentu sangat dibutuhkan perannya ketika sering melakukan perjalanan menggunakan kendaraan ini dan melewati berbagai lintasan. Keberadaan suspensi ini sangat menunjang performa saat berkendara.

Sesuai kategori, shockbreaker dibagi menjadi 2 bagian yaitu shockbreaker depan dan belakang. Berdasar konfigurasinya, shockbreaker belakang dibagi menjadi 2 jenis yaitu monoshock dan dualshock. Yuk, pelajari lebih dalam tentang shockbreaker pada motor ini.

Shockbreaker Depan dan Jenis-jenisnya

Baca Juga : Jangan Buru-Buru, Pelajari Apa Itu Press Velg Motor

Pada shockbreaker depan terdiri dari 2 jenis yaitu Teleskopik dan upside down. Tipe yang paling sering digunakan adalah tipe teleskopik yang terdiri dari sepasang tabung male dan female.

Tabung male yang dijepit pada suspensi depan disebut Suspensi Telescopic male slider. Sedangkan tabung female yang dijepit di triple clamp pada suspensi depan disebut suspensi telescopic interved atau yang biasa dikenal upside-down

  1. Suspensi Telescopic Male Slider

    Ciri utama pada suspensi teleskopik adalah terletak pada sistem redaman yang terjadi dalam tungkai yang berfungsi untuk menahan roda. Sehingga, dalam satu sisi roda hanya terdapat satu bua tungkai yang terdiri dari 2 tabung.

    Baca Juga : Safety First, Ini Perlengkapan Touring Motor Yang Wajib Ada

    Sedangkan tabung yang berada di bawah disebut slider yang mempunyai fungsi sebagai tabung suspensi yang diisi oleh per dan fluida shock absorber. Untuk tabung yang berada diatasnya bernama fork tube yang terhubung langsung dengan bagian kemudi motor.

    Dalam hal ini, tabung pada teleskopik male slider diameternya lebih kecil. Ia terjepit di triple clamp, dimana letak kelenturan paling besar berada. Kondisi ini membuat shockbreaker menjadi lebih lentur apabila dipakai untuk melintasi medan yang kasar.

    Kelenturan yang dihasilkan oleh tipe ini sangat cocok terutama ketika melakukan hard braking atau saat menghadapi medan yang kasar dengan kecepatan tinggi. Tipe ini masih digunakan terutama pada sepeda motor tipe dual purpose.

    Pada dasarnya suspensi jenis ini mudah dirawat, cocok untuk penggunaan harian dan kuat menampung beban motor. Namun, ada kekurangannya juga yang perlu dipahami, yakni untuk kecepatan tinggi, performa kurang stabil dan penampilannya pun tampak biasa, bahkan terlihat murah
  2. Suspensi Telescopic Interved

    Baca Juga : Bisa di Rumah, Ini Cara menghitamkan Dek Motor

    Sementara pada teleskopik inverted mempunyai tabung berdiameter lebih besar terjepit di triple clamp. Pada tipe ini sepeda motor lebih sensitif dan resistensi yang lebih baik terhadap fleksibilitas. Dalam kondisi ini, pengendara perlu lebih teliti pada roda depan.

    Adanya tabung besar yang lebih dominan pada tipe inverted, membuat suspensi jenis ini mempunyai bobot yang lebih berat dibandingkan dengan tipe male slider. kelebihan pada suspensi ini adalah handling yang lebih baik namun harga yang perlu dikeluarkan juga mahal

Shockbreaker Belakang dan Jenis-jenisnya

36491544_s

Shockbreaker belakang yang biasa dipasang pada bagian roda belakang mempunyai 2 jenis. Jenis pertama disebut twin shock atau dual shock, dan jenis kedua adalah monoshock. Berikut penjelasannya masing-masing

  1. Tipe dual shock

    Jenis pertama disebut twin shock karena dipasang pada bagian kiri dan kanan mengapit roda belakang motor. Tipe suspensi ini biasanya ada pada motor yang sering membawa beban berat.

    Tipe dualshock muncul pada saat produksi motor secara masal dan dibuat dengan tujuan untuk menampung beban berat serta melalui area lintasan yang kasar. Dengan adanya twin shock diharapkan beban yang dibawa akan lebih menemukan keseimbangan.

    Penggunaan twin shock juga dipercaya meminimalisir guncangan akibat jalanan yang kasar. Sehingga, akan tetap nyaman ketika melaju dengan kecepatan tinggi. Namun rupanya, hal ini menimbulkan dampak negatif pada motor yaitu load pada masing-masing shock terkadang berbeda.

    Dalam hal ini diantara kelebihan twin shock adalah mampu menopang berat beban lebih maksimal dan seimbang. Tentu saja karena titik bebannya pun bisa lebih merata. Di samping itu, biaya perawatan untuk jenis ini juga lebih terjangkau.

    Namun demikian, tetap ada kekurangan yang menyertainya. Diantara kekurangannya adalah, load masing-masing shock akan berbeda. Selain itu, bagian belakang akan oleng saat kecepatan tinggi dan keseimbangan  dalam berkendara pun sulit diatur.

  2. Tipe Monoshock
    Halaman 1 2 Tampilkan Semua

Berita Lainnya