Tips & Trik

Mau modifikasi? Ini 2 jenis Shockbreaker Motor Depan Belakang

PUBLISHED DATE : 26 Juni 2020

115411690 S

shockbreaker motor atau suspensi tentu sangat dibutuhkan perannya ketika sering melakukan perjalanan menggunakan kendaraan ini dan melewati berbagai lintasan. Keberadaan suspensi ini sangat menunjang performa saat berkendara.

Sesuai kategori, shockbreaker dibagi menjadi 2 bagian yaitu shockbreaker depan dan belakang. Berdasar konfigurasinya, shockbreaker belakang dibagi menjadi 2 jenis yaitu monoshock dan dualshock. Yuk, pelajari lebih dalam tentang shockbreaker pada motor ini.

Shockbreaker Depan dan Jenis-jenisnya

Pada shockbreaker depan terdiri dari 2 jenis yaitu Teleskopik dan upside down. Tipe yang paling sering digunakan adalah tipe teleskopik yang terdiri dari sepasang tabung male dan female.

Tabung male yang dijepit pada suspensi depan disebut Suspensi Telescopic male slider. Sedangkan tabung female yang dijepit di triple clamp pada suspensi depan disebut suspensi telescopic interved atau yang biasa dikenal upside-down

  1. Suspensi Telescopic Male Slider

    Ciri utama pada suspensi teleskopik adalah terletak pada sistem redaman yang terjadi dalam tungkai yang berfungsi untuk menahan roda. Sehingga, dalam satu sisi roda hanya terdapat satu bua tungkai yang terdiri dari 2 tabung.

    Baca Juga : Kapan Ganti Oli yang Tepat untuk Motor yang Jarang Dipakai?

    Sedangkan tabung yang berada di bawah disebut slider yang mempunyai fungsi sebagai tabung suspensi yang diisi oleh per dan fluida shock absorber. Untuk tabung yang berada diatasnya bernama fork tube yang terhubung langsung dengan bagian kemudi motor.

    Dalam hal ini, tabung pada teleskopik male slider diameternya lebih kecil. Ia terjepit di triple clamp, dimana letak kelenturan paling besar berada. Kondisi ini membuat shockbreaker menjadi lebih lentur apabila dipakai untuk melintasi medan yang kasar.

    Kelenturan yang dihasilkan oleh tipe ini sangat cocok terutama ketika melakukan hard braking atau saat menghadapi medan yang kasar dengan kecepatan tinggi. Tipe ini masih digunakan terutama pada sepeda motor tipe dual purpose.

    Pada dasarnya suspensi jenis ini mudah dirawat, cocok untuk penggunaan harian dan kuat menampung beban motor. Namun, ada kekurangannya juga yang perlu dipahami, yakni untuk kecepatan tinggi, performa kurang stabil dan penampilannya pun tampak biasa, bahkan terlihat murah
  2. Suspensi Telescopic Interved

    Sementara pada teleskopik inverted mempunyai tabung berdiameter lebih besar terjepit di triple clamp. Pada tipe ini sepeda motor lebih sensitif dan resistensi yang lebih baik terhadap fleksibilitas. Dalam kondisi ini, pengendara perlu lebih teliti pada roda depan.

    Adanya tabung besar yang lebih dominan pada tipe inverted, membuat suspensi jenis ini mempunyai bobot yang lebih berat dibandingkan dengan tipe male slider. kelebihan pada suspensi ini adalah handling yang lebih baik namun harga yang perlu dikeluarkan juga mahal

Shockbreaker Belakang dan Jenis-jenisnya

36491544_s

Shockbreaker belakang yang biasa dipasang pada bagian roda belakang mempunyai 2 jenis. Jenis pertama disebut twin shock atau dual shock, dan jenis kedua adalah monoshock. Berikut penjelasannya masing-masing

  1. Tipe dual shock

    Jenis pertama disebut twin shock karena dipasang pada bagian kiri dan kanan mengapit roda belakang motor. Tipe suspensi ini biasanya ada pada motor yang sering membawa beban berat.

    Tipe dualshock muncul pada saat produksi motor secara masal dan dibuat dengan tujuan untuk menampung beban berat serta melalui area lintasan yang kasar. Dengan adanya twin shock diharapkan beban yang dibawa akan lebih menemukan keseimbangan.

    Penggunaan twin shock juga dipercaya meminimalisir guncangan akibat jalanan yang kasar. Sehingga, akan tetap nyaman ketika melaju dengan kecepatan tinggi. Namun rupanya, hal ini menimbulkan dampak negatif pada motor yaitu load pada masing-masing shock terkadang berbeda.

    Dalam hal ini diantara kelebihan twin shock adalah mampu menopang berat beban lebih maksimal dan seimbang. Tentu saja karena titik bebannya pun bisa lebih merata. Di samping itu, biaya perawatan untuk jenis ini juga lebih terjangkau.

    Namun demikian, tetap ada kekurangan yang menyertainya. Diantara kekurangannya adalah, load masing-masing shock akan berbeda. Selain itu, bagian belakang akan oleng saat kecepatan tinggi dan keseimbangan  dalam berkendara pun sulit diatur.

  2. Tipe Monoshock

    Seiring perkembangan dunia otomotif, suspensi belakang semakin efisien dengan adanya monoshock. Model monoshock akan mempermudah terutama pada saat handling. Itu sebabnya, hampir semua motor sport menggunakan tipe suspensi monoshock.

    Pada suspensi monoshock ada 2 jenis lagi, yaitu tipe langsung dan tipe link. Tipe langsung merupakan tipe shockbreaker yang langsung dipasang tanpa perantara apapun pada chasis dan arm. Hanya saja, jenis monoshock ini tidak efektif untuk membawa beban berat.

    Jenis monoshock yang lain adalah tipe link. Pada tipe ini, terdapat batang penghubung sebagai perantara yang akan membantu peredaman saat melintasi lintasan yang kasar. Fungsi dari penghubung ini semacam untuk mempertahankan ketinggian motor agar tidak ambles saat membawa beban.

    Baca Juga : Motor Matic Kena Banjir? Segera ke Bengkel!

    Monoshock ini memiliki beberapa keunggulan. Diantaranya adalah  pada saat berbelok, motor tetap stabil, handling motor menjadi lebih baik, dan mudah saat dilakukan setting.

    Meski saat ini tipe monoshock lebih banyak digunakan, terdapat beberapa kelemahan juga yang harus disadari. Diantaranya adalah kurang efektif pada saat membawa beban berat, umur pemakaian yang lebih pendek, dan biaya perawatan cenderung lebih mahal.

Cara Merawat Shockbreaker Motor

Untuk tetap mendapatkan rasa nyaman saat berkendara, alangkah baiknya melakukan perawatan rutin pada motor terutama pada shockbreaker. Untuk membuat shockbreaker tetap awet dan tahan lama, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut.

  • Hindari Jalanan Rusak Parah

    Melaju dengan kencang pada jalanan yang rusak parah akan memperpendek umur masa shockbreaker. Menjalankan motor dengan cepat pada jalanan yang berlubang atau rusak parah hanya akan membuat shockbreaker bekerja lebih keras.

    Tentu saja guncangan yang terjadi saat melewati jalanan berlubang membuat shockbreaker juga mengalami kejut. Apabila harus melewati jalanan yang rusak dan berlubang, mengurangi kecepatan dan melaju lebih lambat akan jauh lebih baik.

  • Rutin Melakukan Pembersihan

    Kotoran dan debu yang ada pada shockbreaker dapat menyebabkan keausan pada seal. Hal itu akan memperlambat kinerja shockbreaker. Sedangkan kotoran pada hujan akan membuat shockbreaker mudah berkarat. Karena itulah perawatan rutin harus dilakukan

  • Rutin Mengganti Oli Pada Shockbreaker

    Jika Anda akan merasa kurang nyaman saat mengendarai motor, mungkin sudah saatnya untuk mengganti oli pada shockbreaker. Sebaiknya  penggantian oli dilakukan 2-3 tahun sekali untuk menjaga keawetan shockbreaker motor.

  • Perhatikan Tabung Silinder

    Tabung silinder pada shockbreaker yang terkena air hujan akan mengurangi performa. Selalu perhatikan kondisi tabung silinder. Apabila kotor, segera cuci dengan air biasa dan dan lap hingga kering

  • Jangan terlalu sering membawa beban berat

    Pada setiap motor ada standar maksimal untuk beban. Selalu perhatikan beban yang dibawa agar tidak memberatkan shockbreaker. Terlalu sering membawa beban berat akan menyebabkan keausan dan motor pun akan sulit bekerja secara maksimal.

    Berkaitan dengan shockbreaker motor ini, tentu banyak sekali Anda menemui modifikasi terhadapnya. Demikian juga pada bagian-bagian motor penting yang lain. Hal demikian pun banyak dilakukan oleh para pemilik motor.

    Nah, jika Anda ingin melakukan modifikasi pada motor Suzuki, sebaiknya menggunakan sparepart yang direkomendasikan oleh Suzuki Genuine Accessories. Akan tetapi, Suzuki tidak menyarankan untuk melakukan modifikasi. Pihak Suzuki tidak bertanggung jawab atas semua modifikasi tersebut.

Berita Lainnya