Tips & Trik

Wajib Tahu! Kesalahan Umum saat Ganti Oli Motor Sendiri

25 Juni 2025

account iconAdmin

Cropped Image1750845071375

Bagikan

Tidak sedikit pemilik sepeda motor yang memilih untuk melakukan perawatan ringan secara mandiri di rumah, termasuk dalam hal mengganti oli motor. 

Alasan utamanya biasanya karena ingin menghemat biaya servis di bengkel atau karena merasa proses pergantian oli cukup sederhana dan tidak membutuhkan alat khusus.

Namun, meskipun terlihat mudah, mengganti oli ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Kesalahan kecil yang terjadi saat proses ini justru bisa berakibat fatal terhadap performa mesin motor Anda. 

Jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan sesuai prosedur, bisa jadi mesin akan mengalami kerusakan lebih cepat dari seharusnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami apa saja kesalahan umum yang kerap terjadi saat mengganti oli sendiri di rumah. 

Kesalahan Umum Ganti Oli Motor Sendiri

Berikut ini beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat mengganti oli sendiri, yang sebaiknya Anda hindari: 

1. Tidak Mengencangkan Baut Penguras dengan Benar

Salah satu kesalahan yang cukup sering dilakukan oleh pemilik kendaraan saat mengganti oli motor sendiri adalah tidak mengencangkan baut penguras oli dengan benar setelah proses pengurasan selesai. 

Meskipun terdengar sepele, namun kesalahan ini bisa membawa dampak serius terhadap kondisi mesin motor Anda. Jika baut penguras tidak dikencangkan dengan cukup rapat, ada kemungkinan besar oli akan merembes keluar secara perlahan. 

Dalam jangka waktu tertentu, oli bisa habis tanpa Anda sadari, terutama jika tidak ada indikator kebocoran yang terlihat jelas di lantai atau bagian bawah motor. 

Mesin yang berjalan tanpa pelumasan yang memadai sangat berisiko mengalami overheat, gesekan antar komponen meningkat tajam, dan pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan parah hingga turun mesin.

Sebaliknya, memberikan tekanan berlebihan saat mengencangkan baut pembuangan oli justru bukanlah langkah yang tepat. Tekanan berlebihan saat mengencangkan baut bisa menyebabkan ulir drat pada blok mesin aus atau bahkan rusak permanen. 

Baca Juga : Rider Penting Tahu, Ini Cara Merawat Motor Matic Injeksi

Dalam beberapa kasus ekstrem, baut bisa patah di dalam lubangnya, yang tentu saja akan membuat proses perbaikan menjadi jauh lebih rumit dan memakan biaya tambahan. 

Untuk menghindari hal-hal tersebut, sangat disarankan bagi Anda untuk selalu mengencangkan baut penguras oli sesuai dengan torsi yang direkomendasikan oleh pabrikan motor. 

Panduan torsi ini biasanya tertera di buku manual kendaraan dan harus dijadikan acuan utama untuk memastikan baut terpasang dengan aman tanpa menimbulkan risiko kerusakan di kemudian hari. 

Jika perlu, gunakan kunci torsi untuk memastikan tingkat kekencangan yang presisi dan optimal.

2. Menuangkan Oli Terlalu Banyak

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa menuangkan oli dalam jumlah lebih banyak akan memberikan pelumasan mesin yang lebih optimal. 

Padahal, anggapan ini keliru. Oli yang terlalu banyak justru bisa memberikan tekanan lebih pada ruang mesin dan berpotensi merusak seal-seal penting. 

Jika volume oli melebihi batas yang dianjurkan, kemungkinan oli akan merembes ke ruang pembakaran dan menimbulkan asap putih yang keluar melalui knalpot.

Setiap tipe sepeda motor memiliki takaran oli yang tidak sama, yang umumnya dapat ditemukan pada buku panduan pengguna. Pastikan Anda menuangkan oli sesuai dengan kapasitas yang direkomendasikan agar mesin tetap dalam kondisi optimal. 

3. Melupakan Penggantian Filter Oli

Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang sangat memperhatikan jadwal penggantian oli secara rutin, tetapi justru sering melupakan salah satu bagian krusial yang berperan dalam sistem pelumasan, yaitu saringan oli. 

Sebenarnya, peran saringan oli sangat penting karena berfungsi untuk menahan berbagai partikel kotor, serpihan logam kecil, serta sisa hasil pembakaran yang muncul selama mesin beroperasi. 

Jika filter oli dibiarkan terlalu lama tanpa diganti, maka endapan dan kotoran tersebut akan terus bersirkulasi dalam sistem pelumasan. 

Akibatnya, oli motor yang seharusnya bersih dan mampu melumasi mesin dengan baik justru tercemar, dan tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin dari gesekan serta panas berlebih.

Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mempercepat keausan pada bagian-bagian penting di dalam mesin seperti piston, ring, dan dinding silinder. 

Bahkan, jika dibiarkan terus-menerus, dapat menimbulkan kerusakan serius yang membutuhkan biaya perbaikan mahal. 

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengganti filter oli secara rutin, setidaknya setiap dua kali melakukan penggantian oli motor, atau mengikuti anjuran dari buku panduan pabrikan kendaraan Anda. 

Mengabaikan penggantian filter oli sama saja dengan membiarkan kontaminan berbahaya merusak bagian dalam mesin secara perlahan, yang tentu akan memperpendek usia pakai mesin motor Anda secara keseluruhan. 

4. Memakai Jenis Oli yang Tidak Sesuai

Jenis oli yang digunakan untuk motor Anda tidak bisa sembarangan. Banyak pemilik motor yang tergiur menggunakan oli mahal karena menganggap kualitasnya lebih baik. 

Padahal, oli yang bagus belum tentu cocok dengan mesin motor Anda. Hal yang paling krusial adalah kesesuaian antara karakteristik oli dan tuntutan performa mesin. Perhatikan viskositas oli atau tingkat kekentalannya. 

Minyak pelumas yang terlalu kental tidak mampu meresap ke ruang-ruang kecil pada mesin masa kini, sementara minyak yang terlalu encer cepat habis jika digunakan pada mesin motor tua yang memiliki ruang lebih lebar.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda memeriksa buku manual kendaraan untuk mengetahui jenis oli yang direkomendasikan.

Selain itu, waspadai pula peredaran oli palsu di pasaran. Oli palsu biasanya dijual dengan harga miring, namun tidak memiliki standar mutu yang jelas. 

Risiko penggunaannya sangat besar, mulai dari pelumasan yang tidak efektif hingga kerusakan fatal pada mesin. 

5. Tidak Memeriksa Kebocoran setelah Pengisian Oli

Setelah mengganti oli dan menyalakan mesin, penting untuk memeriksa apakah ada kebocoran oli di bawah motor. 

Banyak orang yang melewatkan langkah ini karena menganggap proses sudah selesai begitu oli baru masuk ke mesin. Padahal, kebocoran kecil bisa terjadi akibat pemasangan baut atau seal yang kurang rapat.

Baca Juga : Rider Penting Tahu, Ini Cara Merawat Motor Matic Injeksi

Kebocoran ini jika tidak segera diatasi akan menyebabkan penurunan volume oli secara bertahap. 

Mesin akan beroperasi dengan jumlah pelumas yang sangat sedikit, sehingga meningkatkan potensi terjadinya gesekan berlebih antara komponen-komponen di dalamnya. 

Oleh karena itu, selalu lakukan pemeriksaan visual setelah mengganti oli sendiri di rumah. 

Mengganti oli motor sendiri memang bisa menjadi solusi hemat biaya dan memberi pengalaman baru bagi Anda yang menyukai kegiatan otomotif. 

Meski telah dijelaskan sebelumnya, terdapat sejumlah kekeliruan yang kerap dilakukan dan sebaiknya dihindari sepenuhnya. 

Mulai dari tidak mengencangkan baut penguras dengan benar, menuangkan oli terlalu banyak, lupa mengganti filter oli, hingga menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi dan mengabaikan potensi kebocoran setelah pengisian.

Semua kesalahan tersebut bisa berdampak serius terhadap performa dan usia pakai mesin motor Anda. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengganti oli sendiri, pastikan Anda memiliki pemahaman dan persiapan yang cukup. 

Jika merasa ragu, lebih baik serahkan pada tenaga profesional di bengkel resmi agar hasilnya lebih terjamin.

Untuk Anda yang ingin menjaga kualitas motor tetap optimal tanpa repot dan khawatir salah langkah, Anda bisa mengunjungi bengkel resmi Suzuki melalui situs Service Suzuki. Dapatkan produk oli motor berkualitas dan layanan servis terbaik! 

 

Sumber gambar:

Gera Cejas - https://www.pexels.com/photo/a-man-is-working-on-a-motorcycle-27704018/

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat