Tips & Trik

Wajib Tahu, Ini Fungsi CDI Motor dan Cara Kerjanya

PUBLISHED DATE : 14 Maret 2021

Suzuki GSXS (1)

Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, bentuknya simpel dan tepat digunakan pada mesin sepeda motor yang ruangnya tidak luas. Pengertian dari CDI sendiri adalah rangkaian sistem pengapian di mesin, baik itu motor maupun mobil.

Arus listrik tegangan tinggi akan dialirkan dan menciptakan induksi dalam sebuah ignition coil. CDI akan bekerja untuk mengatur kapan waktunya percikan api dari busi bisa digunakan pada bahan bakar yang telah dipadatkan piston.

Fungsi CDI motor besar pengaruhnya pada sistem pengapian mesin motor dan mempengaruhi performanya. Karena pengapian yang diciptakan mampu membakar bahan bakar dengan baik, maka panas yang dihasilkan oleh mesin akan maksimal.

Panas yang dihasilkan oleh mesin akan membuat kinerja motor jadi optimal. Karena pembakaran yang terjadi akan menciptakan perubahan kimia menjadi panas yang diubah lagi menjadi energi gerak pada motor.

Jadi fungsi CDI bukan hanya untuk menyalakan kendaraan saja, tetapi juga untuk menjaga gerak atau laju motor. Jenis CDI yang tepat dipasang pada motor akan mempengaruhi laju motor sehingga harus menggunakan komponen yang berkualitas.

Dua Macam Sistem Pengapian CDI

Perlu Anda ketahui juga bahwa sistem pengapian CDI memiliki dua jenis. Jenis yang pertama adalah CDI AC dan yang kedua adalah CDI DC. Jika dilihat sekilas keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi berbeda dalam komponen dan sistem yang dijalankan.  Berikut ini pengertian dari masing-masing sistem CDI.

  1. Pengertian Sistem CDI AC

Baca Juga : Ternyata Ini Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor

Pada jenis yang pertama yaitu CDI AC, memiliki tegangan utama yang berasal dari spul atau alternator mesin. Di mana alternator inilah yang menciptakan arus bolak balik AC yang nantinya digunakan pada CDI.

Sebelum arus listrik masuk ke dalam kapasitor, maka akan melalui dioda terlebih dahulu supaya bisa diubah ke dalam arus satu arah atau DC.

  1. Pengertian sistem CDI DC

Berbeda dengan sistem yang dimiliki CDI DC, dimana tidak adanya komponen rectifier membuat sistem pengapian jadi lebih simpel. Arus listrik yang didapatkan tidak dari spul melainkan kiprok sehingga langsung searah.

Tidak ada dioda yang digunakan untuk mengubah arus, karena dari awal arusnya sudah searah. Jadi jika dilihat dari rangkaian kurang lebih sama, hanya saja sistem yang berbeda.

Selain kedua jenis CDI tersebut, ada beberapa hal yang membedakan CDI dengan tipe pengapian lainnya atau sistem pengapian biasa. Berikut dua perbedaan yang bisa diperhatikan.

  • CDI memiliki sistem yang aliran arusnya bertegangan tinggi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan output besar. Berbeda dengan pengapian biasa yang memiliki metode pemutusan arus.
  • Perbedaan kedua adalah CDI menciptakan sistem yang lebih awet sehingga tak ada komponen bergesekan yang bisa menimbulkan kerusakan atau terbakar. Oleh karena itu, sistem CDI tidak membutuhkan penyetelan secara rutin.
Halaman 1 2 3 4 Tampilkan Semua

Berita Lainnya