Tips & Trik

Mengenal Pengertian dan Dasar Stabilitas Kapal

PUBLISHED DATE : 25 November 2020

Stabilitas Kapal

Stabilitas statis merupakan stabilitas saat kapal diam atau tidak berlayar, stabilitas membujur dan stabilitas melintang termasuk dalam stabilitas statis.

Sesuai namanya, stabilitas melintang adalah kemampuan kapal kembali pada posisi stabil ketika menyenget ke arah melintang. Sedangkan stabilitas membujur adalah kemampuan kapal kembali pada posisi tegak setelah menyenget ke arah membujur.

Selanjutnya, untuk stabilitas dinamis merupakan kemampuan keseimbangan kapal saat terjadi senget besar. Oleng kapal ini berawal dari oleng kecil hingga berubah menjadi besar. Hal ini biasa terjadi akibat badai atau gaya negative dari GM.

Menurut keadaannya, stabilitas dibagi menjadi tiga, yakni stabilitas netral atau neutral equilibrium, stabilitas positif  atau stable equilibrium dan stabilitas negatif atau unstable equilibrium.

Stabilitas netral adalah keadaan titik G dan M yang saling berhimpitan. Keadaan ini membuat kapal miring dan tidak memiliki kemampuan untuk kembali stabil atau seimbang.

Penyebab dari stabilitas netral ini adalah banyaknya muatan di atas kapal yang membuat titik G terlalu tinggi dan berhimpit dengan titik M.

Selanjutnya, stabilitas positif merupakan keadaan kapal dapat kembali stabil saat mengalami senget dan oleng. Pada kondisi ini, titik M tidak lebih tinggi dibanding titik G.

Baca Juga : Bagaimana Cara Kerja Mesin Kapal Boat Saat Mengerem?

Kondisi terakhir yaitu stabilitas negatif yang merupakan kondisi di mana stabilitas yang dimiliki kapal adalah negatif, sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali saat terjadi senget.

Stabilitas yang negatif dapat menimbulkan terjadinya heeling moment atau momen penerus yang membuat kapal semakin miring hingga terbalik.

Titik Penting Dalam Stabilitas kapal

Stabilitas sebuah kapal memiliki titik-titik penting yang perlu diperhatikan. Titik ini bahkan menjadi acuan untuk menentukan keadaan stabil pada kapal tersebut. Titik penting dalam stabilitas ini adalah Center of Gravity atau titik berat, titik metasentris dan center of buoyancy atau titik apung.

  • Center of Gravity

Center of Gravity (titik berat) atau yang biasa disimbolkan dengan titik G adalah letak semua gaya atau beban dari kapal. Semakin banyak bobot yang ada pada kapal, maka titik G akan semakin besar. Selain beban kapal, pembagian beban juga turut mempengaruhi titik G.

  • Titik Metasentris

Titik selanjutnya adalah metasentris atau titik M disebut juga dengan titik semu. Titik M menjadi batas bagi titik G untuk tidak melewatinya agar stabilitasnya tetap positif. Karena jika titik G melewati titik M, maka dapat menimbulkan kemiringan hingga tenggelam. 

  • Center of Buoyancy

Kemudian ada titik apung atau Center of Buoyancy yang dikenal juga dengan titik B. Titik ini merupakan titik yang mampu membuat kapal kembali tegak setelah mengalami oleng atau senget. Titik B tidak tetap dan dapat berpindah-pindah.

Halaman 1 2 3 4 Tampilkan Semua

Berita Lainnya