Cara Kerja dan Fungsinya Power Steering di Mobil
PUBLISHED DATE : 20 September 2021

Istilah power steering tentu sudah sangat familiar di telinga para pengemudi kendaraan roda empat. Mobil modern saat ini sudah menggunakan power steering yang merupakan sistem untuk meringankan kemudi.
Sistem ini memudahkan pengemudi untuk memutar stir ketika hendak berbelok dan memutar meskipun kecepatan mesinnya rendah. Bagaimana cara kerja power steering sehingga bisa membuat kemudi terasa ringan?
Sistem power steering ini penting untuk dipahami para pengemudi, karena masih banyak yang belum memahaminya. Kenali lebih lanjut power steering dari sejarah hingga cara kerjanya di sini.
Awal Mula Power Steering pada Industri Otomotif
Baca Juga : Ternyata Ini Perbedaan Speedometer, Odometer dan Tachometer
Power steering atau sistem yang membuat enteng stir ini pertama kali digunakan dalam sebuah mobil tahun 1876. Orang yang menggunakannya adalah Fitts, kemudian pada tahun 1900 hak paten akan power steering dimiliki oleh Robert E. Twyford yang merupakan orang Amerika.
Sistem ini kemudian banyak digunakan pada kendaraan Amerika dan Inggris. Dalam perkembangannya, power steering pun kini terbagi menjadi tiga macam mekanisme.
Pertama adalah Hidraulis, di mana cara kerja power steering memanfaatkan fluida sebagai media penggerak. Sistem Hidraulis adalah yang paling banyak digunakan baik itu mobil kecil hingga truk.
Baca Juga : Bearing Roda Motor Rusak? Jangan Disepelekan!
Keunggulan dari sistem ini adalah mudah digunakan, murah dan juga perawatannya ringan. Tak heran sebagian besar menggunakan power steering hidraulis.
Kedua adalah Elektro Hidraulis dimana sistemnya hybrid yaitu memadukan antara elektrik dan fluida. Sistem ini pun tidak terhubung langsung dengan mesin namun memanfaatkan pompa elektrik.
Kelebihan dari sistem Elektro Hidraulis adalah lebih efisien dalam bahan bakar. Hanya saja perawatan lebih ekstra, karena jika salah satu komponen rusak akan mempengaruhi penggerak lainnya.
Baca Juga : Kenali 5 Penyebab Rantai Motor Berisik
Ketiga adalah power steering dengan mekanisme elektris. Pompa yang tadinya digunakan untuk fluida kini diganti dengan motor elastis yang membantu pergerakan pada stir. Kelemahan dari sistem ini yaitu tidak memiliki usia yang panjang yakni sekitar 5 tahunan.
Meskipun daya tahannya rendah, namun power steering elektris ini lebih efisien dan perawatannya lebih ringan.
Berbagai Fungsi Power Steering
Fungsi power steering bisa dikenali dari pengertiannya yaitu untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan stir mobil. Anda bisa memperhatikan jenis mobil lama yang belum menggunakan power steering.
Seorang pengemudi akan mengeluarkan tenaga yang cukup besar ketika mobil hendak berbelok apalagi memutar kemudi secara penuh. Baik itu mulai dari memutar sampai mengembalikan kemudi dan roda menjadi lurus kembali.
Namun berbeda dengan mobil yang sudah menggunakan power steering. Pengemudi tidak lagi mengeluarkan banyak tenaga untuk bisa mengendalikan stir sesuai kebutuhan. Bahkan stir akan kembali ke posisi semula setelah berbelok dan diputar penuh.
Fungsi power steering ini memperingan kerja pengemudi sehingga tidak terlalu cepat lelah serta tegang ketika mengemudi. Selain itu juga fungsinya bisa mengurangi guncangan pada permukaan jalan yang tidak rata.
Komponen yang Terdapat dalam Power Steering
Sebelum masuk ke cara kerja power steering, Anda perlu mengenali komponen apa saja yang terdapat di dalamnya. Komponen pembentuk yang dibahas berikut ini adalah power steering hidraulis yang notabene lebih banyak digunakan di Indonesia.