Bagaimana Menjaga Baut Motor Tetap Kencang tapi Tidak Over-Torque?
20 Juni 2025
Admin

Bagikan
Sebagai pengendara sepeda motor, Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana muncul suara aneh dari bodi motor saat melaju di jalanan. Setelah diperiksa, ternyata sumber suara tersebut berasal dari baut motor yang longgar atau bahkan hampir copot.
Meskipun terlihat sepele, kondisi ini bisa memengaruhi kenyamanan hingga keselamatan Anda saat berkendara, terutama jika terjadi pada komponen vital seperti mesin, suspensi, atau roda.
Sayangnya, tidak semua pengendara menyadari pentingnya menjaga kekencangan baut. Padahal, ini merupakan salah satu aspek penting dari perawatan motor secara menyeluruh agar performa tetap optimal dan aman.
Metode Pengencangan Baut Motor yang Tepat
Pengencangan yang asal-asalan tidak hanya menyebabkan baut kendur, tapi juga berisiko merusak ulir atau bahkan membuat komponen patah. Berikut beberapa metode yang bisa Anda terapkan:
1. Menggunakan Kunci Torsi
Salah satu alat yang sangat dianjurkan untuk mengencangkan baut adalah kunci torsi atau torque wrench.
Alat ini memungkinkan Anda mengatur kekuatan putaran secara presisi sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh masing-masing komponen motor.
Misalnya, pengencangan pada baut roda belakang tentu berbeda torsinya dengan baut pada cover body. Dengan kunci torsi, Anda bisa mencegah pengencangan berlebih yang dapat menyebabkan ulir rusak atau baut patah.
Selain itu, menggunakan kunci torsi juga memastikan bahwa seluruh bagian motor mendapatkan pengencangan yang merata.
Bagi Anda yang sering bongkar pasang motor sendiri, alat ini menjadi investasi penting agar hasil kerja tetap sesuai standar pabrik.
2. Menggunakan Mur Pengunci
Untuk area motor yang sering mengalami getaran tinggi, seperti bagian suspensi, lengan ayun, atau mesin, sebaiknya gunakan mur pengunci atau lock nut sebagai solusi tambahan.
Baca Juga : Tips Membersihkan Rangka Bawah Motor agar Tidak Berkarat
Tipe mur ini dibuat dengan desain khusus agar mampu bertahan terhadap getaran hebat, sehingga tidak mudah longgar saat motor melaju dalam berbagai situasi.
Beberapa tipe mur pengunci dilengkapi dengan ring karet di bagian dalam untuk meningkatkan cengkeraman, sementara yang lainnya mengadopsi sistem self-locking yang mampu mengunci posisi secara otomatis.
Dengan menggunakan mur pengunci ini, baut akan tetap terpasang kokoh dan stabil, meskipun harus melintasi medan jalan yang tidak rata atau penuh tantangan.
3. Pastikan Baut Terpasang dengan Benar
Masalah baut motor yang kendor kerap kali bukan berasal dari mutu baut atau mur yang rendah, melainkan akibat kesalahan saat melakukan pemasangan. Banyak pengendara atau bahkan mekanik pemula yang menganggap sepele hal ini.
Padahal, kesalahan kecil dapat berakibat fatal. Misalnya, memasang baut dalam posisi yang tidak sejajar atau miring, lupa menggunakan washer (ring), atau tidak membersihkan area pemasangan dari kotoran seperti debu, oli, dan sisa-sisa karat.
Baut yang dipasang dengan cara seperti itu cenderung lebih cepat kendor karena tidak memiliki cengkeraman yang maksimal pada permukaan yang seharusnya rapat dan bersih.
Jika terus dibiarkan, baut yang kendor bisa menyebabkan berbagai kerusakan komponen, bahkan membahayakan keselamatan saat berkendara.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan detail-detail kecil saat memasang baut. Pastikan area pemasangan benar-benar bersih dari kotoran, oli, atau residu lainnya.
Periksa pula posisi baut sebelum dikencangkan—usahakan posisinya lurus dan sejajar. Jika perlu, gunakan washer agar daya cengkeramnya lebih merata dan stabil.
Tips Buat Baut Motor Tetap Kencang
Menjaga kekencangan baut bukan hanya soal teknik pengencangan saja, tetapi juga soal pencegahan jangka panjang. Dengan menerapkan beberapa tips berikut, Anda bisa memperpanjang usia pakai baut dan mencegah kendurnya komponen saat digunakan.
1. Pilih Baut dan Mur yang Sesuai
Pemilihan baut dan mur perlu disesuaikan dengan ukuran serta jenis komponen yang akan dipasang agar pemasangan berjalan optimal. Hindari menggunakan baut sembarangan, apalagi produk KW atau imitasi.
Meskipun lebih murah, kualitasnya bisa meragukan dan rawan rusak. Gunakan baut dan mur yang sesuai standar pabrikan agar daya tahannya maksimal dan tidak mudah aus meski sering mengalami getaran.
Jika Anda ingin mengganti baut karena alasan estetika atau perbaikan, pastikan Anda memilih bahan dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi.
Misalnya, baut berbahan stainless steel untuk ketahanan korosi, atau titanium jika menginginkan kekuatan tinggi dengan bobot ringan.
2. Perhatikan Berbagai Faktor Eksternal
Baut motor bisa longgar bukan hanya karena pemasangan yang tidak pas, tetapi juga karena pengaruh lingkungan.
Suhu tinggi dari mesin yang beroperasi terus-menerus, percikan air hujan yang memicu korosi, serta guncangan akibat permukaan jalan yang tidak rata, merupakan sejumlah faktor pemicu kerusakan utama.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga motor tetap bersih dan kering, serta menghindari berkendara agresif di jalan rusak bila tidak diperlukan.
Selain itu, gaya berkendara yang tidak terlalu menghentak juga membantu meringankan beban pada baut.
Cobalah berkendara dengan halus dan hindari pengereman mendadak atau akselerasi berlebihan, khususnya jika Anda sering membawa beban berat.
3. Bersihkan Motor secara Rutin
Kotoran seperti debu, lumpur, maupun bekas oli dapat mengurangi kemampuan baut mencengkeram dengan baik, terutama apabila kotoran tersebut masuk hingga ke bagian ulirnya. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran ini bisa menyebabkan ulir aus dan mempercepat kendurnya baut.
Lakukan pencucian secara rutin, setidaknya seminggu sekali atau setelah berkendara di kondisi basah dan kotor.
Saat membersihkan, jangan lupa periksa setiap bagian motor, terutama pada titik-titik yang rentan mengalami getaran seperti bagian mesin, suspensi, dan rangka.
Baca Juga : Tips Membersihkan Rangka Bawah Motor agar Tidak Berkarat
Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mendeteksi adanya baut yang kendur dan segera memperbaikinya sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
4. Gunakan Pelumas
Pelumas bukan hanya berguna untuk mesin dan rantai, tetapi juga bisa diaplikasikan pada ulir baut agar pemasangan lebih mudah dan tidak macet.
Namun perlu diperhatikan, gunakan pelumas secukupnya dan pilih jenis yang tidak membuat baut terlalu licin. Idealnya, pelumas digunakan untuk baut yang sering dibuka pasang seperti di bagian cover body atau dudukan jok.
Pelumas juga berfungsi melindungi ulir dari karat dan korosi. Dengan begitu, baut motor Anda tetap dalam kondisi baik meskipun terkena air atau lembab.
5. Perbaiki Segera jika Ada Baut yang Rusak
Jika Anda menemukan baut yang ulirnya rusak, berkarat, atau patah sebagian, segera ganti dengan yang baru. Jangan menunda perbaikan karena satu baut yang rusak bisa memengaruhi kekuatan seluruh struktur komponen.
Pada situasi tertentu, kerusakan akibat baut yang terputus dapat menjalar dan mengganggu struktur rangka atau komponen mesin secara keseluruhan.
Untuk itu, siapkan beberapa baut cadangan berkualitas di rumah, terutama jika Anda sering melakukan perawatan sendiri. Pastikan juga memiliki kunci pas yang lengkap agar Anda bisa mengganti dan mengencangkan baut secara mandiri dengan aman.
Menjaga kekencangan baut motor merupakan salah satu langkah penting dalam perawatan kendaraan roda dua.
Meski terlihat kecil, baut memegang peran vital dalam memastikan semua komponen motor terpasang dengan aman dan tidak mengalami kerusakan akibat getaran atau gaya berkendara.
Dengan menggunakan metode pengencangan yang benar, Anda bisa mencegah risiko baut kendur yang dapat membahayakan diri Anda saat berkendara.
Sebagai pemilik motor, Anda juga dapat melakukan servis berkala di bengkel resmi agar kondisi motor, termasuk kekencangan baut, selalu terjaga optimal.
Suzuki Indonesia menyediakan layanan purna jual dan servis terpercaya untuk memastikan motor Anda termasuk bagian baut motor tetap dalam kondisi prima. Kunjungi situs resmi Suzuki untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan yang tersedia.