TIPS BERKENDARA HEMAT DENGAN SUZUKI FRONX
PUBLISHED DATE : 23 Juni 2025

Bagikan
Bandung, 22 Juni 2025 – Selepas peluncurannya ke pasar otomotif Indonesia, Suzuki Fronx melengkapi lini produk Suzuki dalam negeri yang juga memiliki orientasi pada tingkat efisiensi energi. Fokus tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat bagi pengendara sekaligus kepedulian terhadap lingkungan. Meski sudah dipersiapkan sedemikian rupa, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tetap memberikan rekomendasi berkendara agar bisa memperoleh hasil efisiensi yang optimal.
Berbekal teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada mesin K15C, efisiensi berkendara tidak hanya bisa diupayakan sebelum melakukan perjalanan, namun juga ketika berada selama di perjalanan itu sendiri. Kombinasi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pengendara, terutama dalam penghematan konsumsi bahan bakar.
“Efisiensi tidak lahir dari satu fitur tunggal, melainkan dari perilaku konsisten dan cara mengemudi yang lebih bijak. Suzuki Fronx hadir untuk membantu pengendara mencapai titik efisiensi secara lebih mudah tanpa merubah kebiasaan, ataupun merogoh kocek lebih dalam,” jelas Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS
Berikut ini tips berkendara hemat dengan Suzuki Fronx
1. Persiapkan kendaraan sebelum perjalanan
Kunci dari perjalanan efisien sering kali tersembunyi dalam hal-hal sederhana. Memastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan, misalnya, berperan besar dalam mengurangi rolling resistance yang memperberat kerja mesin.
Mesin K15C yang presisi dan memiliki thermal efficiency yang baik mampu beroperasi secara baik tanpa perlu dipanaskan terlalu lama. Dalam kondisi normal, kebutuhan memanaskan mesin seperti di pagi hari hanya memerlukan waktu singkat. Sehingga mampu meminimalisir terpakainya bahan bakar yang tidak perlu, seperti hanya untuk menunggu sampai mesin mobil mencapai suhu optimal dan siap dijalankan.
Fitur Apple CarPlay dan Android Auto pada head unit 9 inci membantu pengemudi menghubungkan peta elektronik di smartphone agar lebih mudah dan aman dilihat selama perjalanan. Pengendara bisa terlebih dahulu merencanakan rute paling hemat waktu dan bahan bakar. Karena efisiensi tidak hanya dimulai ketika mobil bergerak, tetapi sejak sebelum perjalanan dimulai.
Selain itu, membawa barang dengan jumlah seperlunya, serta menyetel suhu AC pada level moderat juga berkontribusi dalam menjaga konsumsi bahan bakar tetap efisien.
2. Mendayagunakan fitur pendukung efisiensi
Berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan adalah bagian tak terelakkan dari rutinitas kota. Pada momen inilah fitur Engine Auto-Stop sebagai salah satu peran dari sistem SHVS akan bekerja secara otomatis mematikan mesin saat kendaraan berhenti dan menunggu, lalu menyalakannya kembali secara halus saat pedal gas diinjak. Teknologi ini bukan hanya melakukan penghematan penggunaan bahan bakar, tetapi sekaligus bisa mengurangi emisi tanpa mengganggu kenyamanan berkendara.
Saat melaju di jalan bebas hambatan, gaya mengemudi konstan dengan putaran mesin rendah dengan transmisi di gigi tertinggi juga bisa menjadi metode mencapai efisiensi. Sebaliknya, akselerasi mendadak justru memperbesar konsumsi energi.
Jika pengendara membutuhkan akselerasi lebih seperti saat menyalip atau menanjak, maka sistem SHVS akan memberikan peran acceleration assist untuk membantu putaran mesin bekerja lebih ringan. Bantuan tersebut dapat diraih tanpa memerlukan pijakan pedal akselerator yang lebih dalam.
3. Gunakan keuntungan SHVS berulang kali lewat Regenerative Braking
Energi yang digunakan untuk menjalankan sejumlah peran sistem SHVS bersumber dari listrik yang tertampung di lithium-ion battery. Seiring dengan intensitas penggunaan, maka diperlukan pengisian ulang daya listrik tersebut agar dapat digunakan secara terus menerus atau berulang kali. Kebutuhan ini dimudahkan lewat proses regenerative braking yang secara sistematis mengubah energi kinetik saat mobil melakukan deselerasi, menjadi energi listrik terbarukan.
Tidak hanya itu, mengoptimalkan efisiensi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknik gliding atau engine braking ketika sudah mengantisipasi perlunya deselerasi di sejumlah ruas perjalanan. Sisi positif lain yang dapat didapatkan antara lain seperti mengurangi kebutuhan pengereman mendadak. Sehingga penggunaan energi lebih hemat, laju kendaraan lebih halus, dan risiko berkendara lebih rendah.
“Kami berharap setiap pengendara Suzuki Fronx dapat merasakan manfaat nyata dari efisiensi energi tanpa mengorbankan kenyamanan. Menerapkan kebiasaan berkendara secara bijak dapat membantu anda mewujudkan komitmen bersama terhadap masa depan yang lebih hijau, sekaligus menikmati setiap kilometer dengan lebih hemat dan menyenangkan,” tutup Harold.
Dengan Fronx, Suzuki tidak hanya menghadirkan SUV berteknologi hybrid efisien, tetapi juga partner berkendara yang mampu memahami kebutuhan generasi masa kini, cerdas, tangkas, dan sadar akan dampaknya terhadap lingkungan.