Suzuki Salurkan Donasi Untuk Fase Pemulihan Palu
PUBLISHED DATE : 26 November 2018
Bagikan
Palu, 26 November 2018 – Musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 28 September lalu menyisakan duka mendalam bagi korban bencana. Untuk itu, pada 21-23 November 2018 Suzuki menyalurkan donasi senilai Rp1,2 Miliar untuk membantu proses pemulihan pasca bencana.
Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyampaikan, “Kami turut berduka atas bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di Palu dan sekitarnya. Sebagai bentuk kepedulian kami, Suzuki telah berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kepada para korban. Kami berharap, donasi ini dapat membantu memulihkan kondisi pasca bencana alam, terutama terkait kebutuhan pokok, transportasi, maupun layanan kesehatan yang menjadi fokus utama kami.”
Bantuan tersebut terdiri dari donasi Suzuki Motor Corporation (SMC) Jepang senilai 650 juta rupiah melalui Red Cross Japan, pembelian Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDES) yang dulengkapi dengan fasilitas air bersih, air minum, pompa, dan genset melalui Kementrian Perindustrian senilai 250 juta rupiah, satu unit ambulans senilai 300 juta rupiah kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palu dan pakaian sebanyak 4.640 pcs untuk kebutuhan korban bencana alam.
Sebagai upaya pemulihan sarana transportasi di area yang terkena bencana, Suzuki mengadakan program Servis Gratis Peduli Palu. Khusus untuk konsumen roda dua, layanan servis gratis tersedia di PT Sinar Galesong Mandiri cabang Tatura Palu pada 23-24 November 2018 lalu. Mekanik akan memastikan kondisi motor konsumen kembali prima. Selain itu, konsumen juga mendapatkan oli mesin, busi, dan filter oli secara gratis serta mendapatkan diskon 25% untuk setiap pembelian Suzuki Genuine Part.
“Semoga bantuan yang kami berikan bisa berguna untuk masyarakat di Palu dan sekitarnya. Harapannya bantuan ini bisa membuat masyarakat semakin semangat beraktivitas terutama pada fase pemulihan bencana,” tutup Itayama.