Tips & Trik

Sistem Pengisian Mobil: Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya

PUBLISHED DATE : 11 Juni 2021

Pengisian Listrik

Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk menghidupkan beberapa bagian pada mobil. 

Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting kendaraan. 

Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan tanpa lampu di malam hari. 

Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada sangatlah penting.

charge_aki

Komponen dalam Sistem Pengisian Mobil 

Dalam pengisian daya listrik ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Masing-masing komponen ini berperan sangat besar agar proses pengisian berjalan dengan baik. Apabila salah satu komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi. 

Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil. 

 

  • Alternator

 

Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik. Saat alternator bekerja maka akan terjadi putaran dari puli poros engkol yang akan disalurkan melalui v-belt. 

Baca Juga : Sepeda Motor Yang Paling Cocok Untuk Street Ride

Nantinya akan muncul arus bolak balik dan diarahkan ke dioda. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam alternator sebagai berikut:

  1. Stator yang berfungsi untuk menciptakan arus bolak balik. 
  2. Rotor yang berfungsi untuk menciptakan elektromagnet. 
  3. Dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus.
  4. Bearing yang berfungsi agar rotor berputar dengan lembut. 
  5. Fan yang berfungsi untuk mendinginkan komponen alternator. 
  6. Puli yang berfungsi untuk menerima putaran dari tali kipas. 

 

  • Regulator

 

Komponen kedua adalah regulator yang berfungsi untuk mengatur agar besar pengisian tidak berlebihan. Hasil tegangan listrik dihasilkan sesuai dengan kecepatan putaran pada mesin. Lebih cepat maka daya akan semakin besar. 

Oleh karena itu dibutuhkan regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan. Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik. 

Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika menggunakan tipe regulator IC yaitu:

  1. Ukurannya kecil namun mampu memberikan output yang besar. 
  2. Tidak perlu adanya penyetelan. 
  3. Kontrolnya juga lebih baik dan tahan dengan temperatur. 

 

 

  • Baterai atau Accu

 

Merupakan komponen yang tentu sudah pernah Anda dengar. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik pada kendaraan untuk berbagai sistem seperti sistem pengapian hingga sistem starter. 

Halaman 1 2 3 4 Tampilkan Semua

Berita Lainnya