Ketahui, Ini Fungsi Koil Mobil dan Cara Kerjanya
PUBLISHED DATE : 28 Januari 2021
Koil sebenarnya merupakan nama dari salah satu onderdil mesin kendaraan. Komponen ini berbentuk gulungan kawat tembaga yang dialiri oleh arus listrik yang disebut dengan kumparan.
Besar diameter dari kawat tembaga serta jumlah gulungan dari tiap-tiap bagian onderdil ini tidak sama. Koil sendiri terdiri dari tiga kumparan atau tiga gulungan. Berikut rinciannya.
- Kumparan Primer
Kumparan yang pertama disebut dengan kumparan primer. Kumparan ini merupakan gulungan kawat tembaga berdiameter antara 0,5 mm hingga 1,0 mm. Sedangkan jumlah gulungan berkisar antara 150-300 gulungan.
- Kumparan Sekunder
Kumparan yang kedua disebut kumparan sekunder, yang merupakan gulungan kawat tembaga dengan ukuran sekitar 0,05mm hingga 0,1mm. Kumparan sekunder ini memiliki jumlah lilitan kawat yang lebih banyak, sekitar 15.000-30.000 lilitan.
- Komponen Penyekat
Selanjutnya, bagian yang ketiga disebut dengan komponen penyekat, yaitu bagian koil yang menjadi penyekat atau pemisah antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Bagian ini terbuat dari kertas khusus atau resin yang memiliki kemampuan menahan panas hasil dari induksi.
Baca Juga : Bukan Hanya Terang Saja, Ini Kelebihan Lampu LED Motor
Mengenai peran dari masing-masing kumparan pada komponen ini yang sudah disebutkan ini berbeda. Namun, ketiga komponen tersebut fungsi utamanya sama. Fungsi tersebut yakni sebagai pemicu atau penghasil panas berupa loncatan bunga api listrik ke arah busi sehingga mesin mobil bisa menyala.
Kedua kumparan pada koil mobil ini, akan menghasilkan tegangan listrik hasil dari induksi elektromagnetik dari kedua kumparan tersebut. Arus listrik yang dihasilkan kedua kumparan tersebut akan digunakan untuk menghasilkan loncatan bunga api listrik ke arah busi di dalam ruang bakar.
Jadi, fungsi koil adalah sebagai alat untuk menaikkan tegangan listrik dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt dari hasil induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari kedua kumparan primer dan sekunder.
Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk menghasilkan percikan api pada busi, sehingga mesin bisa menyala.