Hati-hati, Ini Kebiasaan Buruk yang Bikin Mobil Matik Cepat Rusak
PUBLISHED DATE : 05 April 2019
Pertumbuhan pengguna mobil matik di Indonesia semakin meningkat, terutama di kota-kota besar. Hal ini cukup wajar, mengingat mobil matik dikenal sebagai mobil yang simple dan mudah dikendarai. Anda tidak perlu ribet dengan gigi dan kopling saat menembus kemacetan.
Tapi ingat, penggunaan mobil matik harus diiringi dengan pengetahuan yang luas tentang mobil ini, terutama mengenali kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa membuat mobil matik cepat rusak. Apa sajakah itu? Kita simak yuk.
Baca Juga : Tips Saat Melakukan Test Drive Mobil Suzuki di Booth GIIAS 2024
Tidak Menggunakan Gigi Sesuai Dengan Fungsinya
Sebelum menggunakan mobil matik, Anda wajib mengenali berbagai fungsi dari gigi mobil matik, diantaranya adalah :
- D untuk posisi Drive, digunakan saat mengemudi.
- P untuk posisi Parking, digunakan saat Anda memarkirkan kendaraan.
- N untuk posisi netral, digunakan saat menghidupkan mobil, saat mobil sedang berhenti di lampu merah, dan lainnya.
- R untuk posisi Rear, digunakan untuk memundurkan mobil.
- L untuk posisi Low, kondisi mobil yang berjalan dalam gigi rendah. Biasanya digunakan saat mobil melewati tanjakan atau turunan (saat butuh engine brake).
Semua fungsi tersebut harus dikenali dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
Perpindahan Gigi Yang Tidak Sempurna
Saat sedang buru-buru, banyak pengguna mobil matik yang langsung mengganti tuas R ke tuas D, padahal mobil belum berhenti sepenuhnya, bahkan masih dalam keadaan mundur. Kebiasaan buruk ini akan membuat sistem transmisi mobil matik mudah rusak.
Hal yang sama berlaku untuk posisi lainnya. Misalnya, masih menggunakan posisi D saat berhenti di lampu merah dengan alasan biar mudah melaju saat lampu hijau menyala, dan lainnya.
Baca Juga : Langkah Yang Perlu Dilakukan Setelah Mobil Lakukan Perjalanan Jauh
Menggeber Mobil Sebelum Masuk ke Posisi D
Salah satu kebiasaan buruk pengguna mobil matik yang masih sering terjadi adalah, mobil digeber pada posisi N, setelah rpm tinggi, transmisi langsung dipindahkan ke posisi D.
Kebiasaan ini bisa memberi tekanan yang tidak seharusnya pada komponen transmisi mobil matik, dan jika dilakukan terlalu sering, bisa membuat transmisi mobil cepat rusak. Seharusnya, Anda tidak perlu menggeber mobil sebelum memindahkan posisi ke D. Cukup nyalakan mesin, dan pindahkan posisi transmisi ke posisi D saat akan melaju.
Bagaimana? Apakah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut masih Anda lakukan? Jika iya, segera berhenti karena bisa merusak mobil Anda.