Mengenal Apa Itu Poros Engkol Serta Fungsinya

Secara umum, poros engkol dibuat dari bahan baku besi murni atau cor untuk memaksimal kinerja penampungan momen inersia dari pergerakan pistonnya.

Hal inilah yang menjadikan poros engkol atau kruk ini disebut sebagai alat pengubah gerakan atau laju piston. 

Melihat dari kondisi dan bahan baku yang dipakai, kruk ini harus kokoh karena bersinggungan langsung dengan fungsi yang ekstrim pada kendaraan.

Secara struktural, poros engkol sendiri berada di sisi antara blok mesin dan oil pan sebagai pusat perputaran mesinnya.

Bentuk poros engkol sendiri semacam gerigi yang mewadahi bagian lain berputar dan bergerak naik turun.

Bisa dikatakan bahwa poros engkol ini merupakan bagian yang bisa otomatis berubah gerak sesuai kebutuhan kendaraan roda empat, jadi mobil bisa melaju dengan stabil dalam kondisi apapun. 

Fungsi Poros Engkol

Poros engkol adalah bagian mesin pembakaran yang langsung berhubungan dengan bagian krusial pembakaran mesin untuk menunjang pergerakan roda kendaraan.

Secara umum, ada beberapa fungsi poros engkol yang wajib Anda ketahui. Berikut diantaranya.

• Piston atau Poros Gerakan

Sebagai alat pemacu gerakan mesin kendaraan roda empat fungsi poros engkol yang pertama adalah sebagai poros gerakan, seperti namanya.

Kruk menjadi poros sama halnya bertindak sebagai tumpuan utama dari mesin pembakaran inersial yang paling krusial.

Alasan lain yang melatar belakangi fungsi kruk ini adalah hubungannya langsung dengan komponen-komponen penunjang lainnya.

Poros engkol sendiri memiliki kemampuan menahan gerakan dan getaran yang tinggi, sehingga bagian lainnya tetap kokoh dari dasar tumpuannya.

Tekanan yang cukup besar dari bagian pembakaran seringkali menjadikan beban untuk poros engkol bertambah, jadi tidak heran jika kendaraan roda empat perlu pemanasan sebelum digunakan. Kebiasaan ini penting dilakukan untuk menyiapkan piston sebelum dioperasikan di jalan. 

• Connecting Road

Masih berhubungan dengan yang sebelumnya, fungsi dari kruk kendaraan roda empat selanjutnya adalah sebagai alat connecting rod. Fungsi ini berhubungan dengan kemampuan poros engkol dalam menerima beban yang cukup besar.