Tips & Trik

Ketahui Jenis Minyak Rem yang Cocok dengan Mobil Anda

PUBLISHED DATE : 16 Januari 2024

Ecstar

Untuk berfungsi sempurna, minyak rem perlu diperhatikan agar komponen logam pada sistem pengereman seperti kampas serta cakram dapat dilapisi dengan baik. Bila tidak diperhatikan, maka kinerja sistem pengereman mobil Anda akan kurang optimal sebab komponennya rentan rusak.

Itulah mengapa, Anda perlu mengetahui jenis minyak apa yang cocok untuk menjadi pelumas komponen sistem pengereman mobilnya. Jadi, mobil pun dapat mengurangi kecepatan dengan efektif ketika Anda menginjak rem mobil. Simak artikel ini hingga akhir untuk informasi lebih lengkap!

Mengenal Minyak Rem Mobil

Sebelum membahas jenisnya, mari kenali lebih dulu apa itu minyak untuk rem mobil. Minyak yang dikhususkan untuk rem mobil merupakan cairan hidrolik untuk sistem pengereman hidrolik suatu kendaraan.

Minyak untuk rem atau cairan hidrolik tersebut berfungsi mengubah gaya menjadi tekanan, lalu memperkuat gaya pengeremannya. Lebih tepatnya, minyak bekerja ketika Anda menginjak pedal rem. 

Pada saat itu, minyak menyalurkan gaya yang Anda berikan sebagai tekanan pada rem depan maupun belakang, hingga kemudian mobil pun berhenti. 

Satu hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah, terdapat panas yang dihasilkan dari proses pengereman tersebut. Jadi, Anda perlu mengutamakan minyak yang memiliki sifat tahan panas.

Jenis Minyak Rem Mobil

Setelah memahami sekilas tentang minyak untuk rem mobil, berikut berbagai jenis minyak yang cocok untuk sistem rem mobil Anda:

  • Minyak DOT 3

Terdapat kandungan glycol ether pada jenis minyak satu ini, sehingga minyak memiliki sifat menyerap air. Meskipun DOT 3 memiliki sifat tersebut, wujudnya ketika bercampur dengan air akan tetap sama.

Baca Juga : Apa Itu Car Lift? Ketahui Ini Fungsi & Jenis Jenisnya

Lalu, titik didih DOT 3 paling rendah apabila dibandingkan dengan jenis minyak lainnya. Lebih tepatnya, jenis minyak DOT 3 memiliki titik didih maksimal hingga 205 derajat celcius. 

Bila tidak diganti tepat waktu, minyak DOT 3 akan merusak karet alami, cat, hingga menghasilkan karat.

  • Minyak DOT 4

Berikutnya, terdapat jenis DOT 4 dengan titik didih lebih tinggi dari jenis DOT 3, yakni mencapai maksimal hingga 230 derajat celcius. 

Kandungan pada jenis DOT 4 diantaranya ada borate ester dan glycol ether. Tipe mobil yang menggunakan minyak DOT 4 umumnya adalah tipe mobil lawas, sebab sistem pengeremannya bersuhu tinggi.

  • Minyak DOT 5

Untuk jenis DOT 5, minyaknya menggunakan bahan silicone. Adapun titik didih minyak DOT 5 adalah yang tertinggi, dengan maksimal suhunya mencapai 270 derajat celcius. 

Minyak untuk rem jenis DOT 5 ini pun tidak menyerap air serta tidak merusak cat. Jadi, minyak dapat digunakan pada kondisi lembab serta cocok untuk berbagai jenis karet rem mobil.

  • Minyak DOT 5.1

Versi DOT 5.1 adalah penyempurnaan dari minyak jenis DOT 5. Bahan yang digunakan mulai dari glycol ether serta borate ester, dengan kualitas serupa dengan minyak DOT 5 yang lebih optimal.  

mesin mobil

Sumber: freepik 

Karakteristik Minyak Rem Berkualitas

Bagi Anda yang memiliki rencana untuk melakukan penggantian minyak untuk rem mobil, terdapat berbagai ciri atau karakteristik yang menandakan bahwa minyak tersebut berkualitas. Berikut karakteristik yang perlu Anda perhatikan pada minyak untuk rem mobil:

  • Titik Didih Minyak Tetap

Karakteristik pertama adalah minyak memiliki titik didih yang tepat. Bila titik didih minyak menurun, maka kinerja rem mobil tidak akan optimal.

Hal ini dapat terjadi pada saat air memasuki sistem pengereman mobil, tepatnya pada saat terjadi proses kondensasi. Ketika proses tersebut terjadi, maka air akan terserap oleh minyak dan menurunkan titik didih minyaknya. 

Apabila minyak memiliki titik didih yang tetap, maka risiko tersebut dapat diminimalisir dan kinerja rem mobil lebih optimal.

  • Kompresibilitas Minyak Rendah

Selanjutnya, minyak perlu berada dalam kondisi stabil dengan kompresibilitas rendah meskipun temperatur maupun tekanan yang dialami berubah-ubah. Ini akan membantu kinerja rem mobil lebih optimal saat harus menghentikan laju mobil.

  • Titik Beku Minyak Rendah

Karakteristik minyak untuk kinerja rem yang optimal juga harus memiliki titik beku yang rendah. Lebih jelasnya, viskositas minyak tidak berubah pada rentang temperatur besar serta sangat dingin. 

Jadi, minyak dengan titik beku rendah tersebut menjamin kualitasnya bisa diandalkan dan konsisten dalam menghentikan laju kendaraan dengan baik.

  • Memiliki Sifat Pelumas

Salah satu komponen dalam sistem pengereman adalah piston brake. Fungsinya mendorong atau menekan kampas pada rem menuju piringan cakram, sehingga laju roda mobil melambat dan bisa berhenti sempurna.

Minyak harus memiliki sifat pelumas untuk meminimalisir gaya gesekan pada sistem pengereman. Salah satu cirinya adalah terdapat bahan glycol pada minyak. Bahan tersebut akan membuat piston brake tahan lama dan tidak rentan rusak.

  • Minyak Dapat Mencegah Oksidasi

Karakteristik yang satu ini diperlukan agar umur minyak pada rem panjang. Sebab, minyak bisa meningkat suhunya ketika sistem pengereman bergerak sangat cepat dalam menghentikan laju kendaraan. 

Suhu minyak yang tinggi akan merusak kualitasnya, serta memecah senyawa pada minyak. Untuk itu, diperlukan kandungan antioksidan agar minyak tidak mengalami penguraian senyawa, dan bisa meningkatkan stabilitas suhu serta membuat minyak tahan lama.

  • Anti Korosi

Baca Juga : Ketahui Jenis Alat Keselamatan Pada Kapal

Satu lagi sifat yang perlu dimiliki minyak untuk rem, yakni anti korosi. Jadi, komponen rem pada mobil pun tidak rentan berkarat karena terlindungi oleh minyak.

Perbedaan Minyak Rem Sintetis dan Non-Sintetis

Pada dasarnya, minyak untuk rem mobil berasal dari base cairan yang sama, yakni polyethylene glycol. 

Untuk membuat minyak jenis sintetis, maka proses pembuatan minyak pada base cairan aslinya akan disintesis serta dibuat molekul yang lebih baik dan konsisten, dengan tujuan meningkatkan kinerja minyaknya.

Contohnya, penambahan campuran seperti anti korosi hingga anti busa, yang mana akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian yang optimal pada kendaraan. 

Sifat tersebut kini banyak ditemukan pada sebagian besar jenis minyak untuk rem yang dijual bebas, termasuk DOT 3, DOT 4, hingga DOT 5.

Dampak dari Minyak Rem Tidak Diganti atau Habis

Sebagai komponen yang sama pentingnya dengan komponen mobil lain, minyak untuk rem perlu Anda ganti secara teratur. Interval penggantian minyak adalah 2 tahun atau 20.000 km jarak tempuh.

Interval tersebut pun turut dipengaruhi oleh kualitas minyak yang Anda gunakan. Lebih tepatnya, minyak yang kurang berkualitas bisa lebih cepat mengalami penurunan kinerja, sehingga kurang dari 1 tahun harus diganti.

Lalu, saat Anda tidak teratur mengganti minyak, maka risiko kerusakan yang akan terjadi adalah berikut ini:

  1. Rem mobil jadi terasa keras
  2. Rentan mendidih karena kualitas minyak menurun
  3. Rem jadi rentan blong dan tidak pakem
  4. Sifat minyak berubah jadi seperti air, sehingga rentan karat dan merusak sistem pengereman ABS

Demikian jenis-jenis minyak rem mobil serta karakteristiknya, yang bisa dijadikan referensi untuk menemukan minyak yang sesuai bagi mobil Anda. Menggunakan minyak untuk rem yang sesuai akan memaksimalkan kinerjanya, jadi Anda pun dapat berkendara dengan aman dan efisien.

Untuk artikel menarik lain seputar otomotif, khususnya dari Suzuki, Anda bisa mengunjungi halaman ini agar tidak tertinggal perkembangan terbarunya.

Berita Lainnya