Tips & Trik

Ketahui, Ini Fungsi Propeller Shaft dan Komponennya

PUBLISHED DATE : 26 Juli 2021

Propeller Shaft

Propeller Shaft adalah salah satu komponen penting yang terdapat pada kendaraan. Komponen ini memiliki fungsi utama meneruskan putaran dari transmisi menuju gardan. 

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ada informasi lebih lanjut mengenai apa saja fungsinya serta bagian-bagian di dalamnya.

Mengenal Pengertian Propeller Pada Kendaraan

Nama lain dari komponen ini adalah poros propeller yang terpasang di kendaraan dan berfungsi untuk membantu memindahkan tenaga dari bagian transmisi menuju differential.

Poros propeller biasanya terdapat pada kendaraan yang menggunakan mesin depan sebagai penggerak roda di bagian belakang.

Bentuk poros propeller seperti sebuah batang yang letaknya berada di kolong kendaraan. Komponen ini terbuat dari sebuah pipa baja berbentuk tabung yang tahan terhadap gaya bengkok. Contoh kendaraan yang menggunakan komponen ini adalah jenis 4WD dan FR. 

Untuk kendaraan jenis 4WD ada propeller tambahan yang fungsinya untuk mengarahkan tenaga ke roda bagian depan agar bisa bergerak. Adapun syarat-syarat yang harus ada pada poros propeller adalah mampu mengikuti perubahan sudut pada poros gardan dan transmisi.

Selain itu, syarat lainnya adalah propeller juga harus mampu menahan putaran yang dihasilkan oleh transmisi agar roda mau berputar. Propeller dirancang sedemikian rupa agar proses pemindahan tenaga tidak berpengaruh terhadap beban kendaraan dan kondisi jalan. 

Mengenal Fungsi Poros Propeller

  • Meneruskan Putaran Menuju Gardan

Poros propeller adalah salah satu komponen yang masuk ke dalam sistem penggerak atau sering disebut dengan drive train. Komponen yang dirancang lengkap dengan balance weight pada bagian luarnya ini akan membantu pergerakan roda belakang kendaraan. 

  • Menahan Kendaraan Agar Tidak Mengalami Getaran Lebih

Baca Juga : Catat, Inilah gejala PCV Valve Rusak Pada Mobil

Selain itu, fungsi propeller shaft adalah untuk menahan kendaraan agar tidak mengalami guncangan saat komponen ini memindahkan tenaga penggerak ke bagian roda. Jika Anda menambahkan kecepatan, bagian ini juga akan melindungi munculnya getaran pada kendaraan.

  • Menghasilkan Putaran yang Baik

Fungsi lain dari komponen yang satu ini adalah untuk menghasilkan putaran di bagian transmisi agar kendaraan bisa bekerja dengan baik. Jadi, adanya poros propeller ini tidak akan mengganggu kinerja kendaraan ketika melewati jenis medan apapun.

Agar propeller bisa berfungsi dengan baik, maka ada 2 hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah poros propeller harus tetap bisa bekerja dengan baik ketika melewati jalanan yang tidak rata. Kedua, propeller juga harus menghasilkan putaran yang halus ke bagian gardan.

  • Meneruskan Tenaga Penggerak Ketika Kendaraan Melewati Jalanan yang Tidak Rata

Ketika kendaraan Anda melewati jalanan yang tidak rata atau bergelombang, fungsi ini akan bekerja. Jadi, kendaraan akan tetap aman walaupun propeller sedang bekerja untuk meneruskan tenaga ke bagian gardan.

  • Mengatur Jarak

Fungsi terakhir dari propeller shaft adalah untuk menjaga jarak antara differential dengan bagian transmisi ketika kendaraan Anda sedang berada di jalanan yang terjal. 

Komponen Poros Propeller

  • Front Universal Joint

Fungsi dari komponen propeller yang satu ini adalah untuk mengikat bagian slip yoke di drive shaft. Drive shaft itu merupakan salah satu poros penggerak pada kendaraan.

  • Real Universal Joint

Real Universal Joint memiliki nama lain sambungan universal belakang. Fungsi bagian yang satu ini adalah untuk melenturkan sambungan pada penghubung drive shaft ke yoke. 

  • Yoke

Selain itu, propeller juga memiliki bagian lain bernama Yoke yang fungsinya sebagai jembatan penghubung antara differential belakang dengan porosnya. 

  • Slip Yoke

Komponen propeller shaft yang berikutnya adalah Slip Yoke. Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan sambungan universal yang ada di bagian depan dengan poros dari output transmisi.

  • Front Universal Joint

Berikutnya ada front universal joint yang bertugas sebagai pengikat slip yoke agar tidak bergerak ketika poros penggerak bekerja. 

komponen_propeller

Jenis-Jenis Poros Propeller

  • Tipe 3 Universal Joint

Tipe pertama dari poros propeller bernama tipe 3 universal joint. Sesuai dengan namanya, untuk jenis yang satu ini memiliki 3 sambungan universal. Sambungan ini harus bisa mengatasi segala keadaan saat menyalurkan tenaga ke bagian differential. 

Untuk membuat tipe yang satu ini, harus memenuhi beberapa persyaratan. Pertama adalah putaran yang dihasilkan harus sehalus mungkin dan tidak boleh mengeluarkan suara. 

Kedua, dilengkapi dengan konstruksi yang tahan lama dan bentuknya sederhana. Persyaratan terakhir adalah sambungan ini harus dapat menghindari terjadinya kerusakan pada komponen kendaraan yang lain ketika poros sedang bekerja. 

  • Tipe 2 Universal Joint

Berikutnya adalah tipe 2 universal joint. Untuk tipe yang satu ini hanya memiliki 2 sambungan saja. Ada dua fungsi untuk tipe yang satu ini, pertama adalah sebagai pengatur proses transfer tenaga pada propeller agar bekerja secara halus.

Fungsi kedua adalah untuk memantau kerja dari propeller shaft saat kendaraan berada di jalanan yang turun atau naik. 

Mengenal Beragam Jenis Sambungan Universal (Universal Joint)

  • Flexible Joint

Salah satu komponen yang terdapat pada propeller shaft adalah flexible joint. Jenis yang satu ini terdiri dari karet kopling keras dan terdapat di antara dua yoke berbentuk kaki tiga. 

  • Constant Velocity Joint

Jenis kedua bernama constant velocity joint yang berfungsi untuk membantu proses pemindahan tenaga dengan lembut. 

  • Trunion Joint

Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Komponen Mobil Yang Patut Diketahui

Selanjutnya adalah trunion joint yang dibuat dengan kombinasi berbagai jenis hooke’s dan slip joint. Di dalamnya terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk membantu proses masuknya poros propeller ke ujung pin. 

Namun, sebenarnya untuk model yang satu ini sudah jarang digunakan karena trunion joint tidak mampu memberikan tenaga putar maksimal dibanding jenis lainnya. 

  • Slip Joint

Jenis lain bernama slip joint yang berfungsi untuk mengatur perubahan panjang pada poros propeller ke bagian differential. Hal ini juga dapat membantu menjaga jarak antara propeller dengan differential agar bisa bekerja dengan baik. 

  • Hooke's Joint

Sesuai dengan fungsi propeller shaft adalah memindahkan tenaga penggerak ke bagian differential agar roda kendaraan dapat bekerja dengan maksimal. Sedangkan Hookes joint dibagi lagi menjadi 2 macam tipe lagi yaitu tipe shell bearing cup. 

Jenis kedua bernama tipe solid bearing cup. Perbedaan di antara keduanya adalah yang pertama bisa dibongkar sedangkan untuk bearing cup tidak. 

Cara Kerja Propeller pada Transmisi Kendaraan

Ketika kendaraan akan digerakkan, poros propeller akan bergerak secara memutar. Setelah itu, poros akan bergerak secara naik turun dengan menyesuaikan kondisi jalannya apakah bagus atau tidak. Naik turunnya propeller disebabkan adanya poros pada roda bagian belakang yang terikat sistem suspensi.

Adanya gerakan naik turun tersebut sering membuat panjang poros propeller menjadi berubah-ubah. Karena itu agar jaraknya tetap terjaga dan tidak merusak komponen lain, maka poros propeller dilengkapi dengan sambungan universal. 

Jika Anda ingin propeller shaft awet, maka harus dirawat dengan sebaik mungkin. Adapun cara merawatnya di antaranya menjaga kebersihan propeller, mengecek kondisinya secara berkala apakah ada yang rusak atau tidak, dan memberikan pelumas. 

Nah jika propeller shaft pada kendaraan Anda rusak, maka bisa memperbaikinya di bengkel Suzuki terdekat. Apabila kerusakannya tidak bisa diperbaiki, maka Anda dapat mengganti spare partnya di sana agar mendapat produk yang original. 

Berita Lainnya