Tips & Trik

Awas, Ini Gejala Sensor ECT Rusak & Cara Mencegahnya

PUBLISHED DATE : 23 Januari 2022

164334514 S

Performa mesin kendaraan sangat ditentukan oleh kerja komponen mesin secara keseluruhan.

Sensor ECT adalah salah satu komponen yang memberikan andil besar pada performa kendaraan, sehingga menjaga kondisi komponen tersebut agar tetap stabil merupakan hal yang sangat penting.

Pada dasarnya, kondisi masing-masing komponen kendaraan akan menentukan keawetan dari kendaraan itu sendiri.

Kondisi prima dari setiap bagian kendaraan, akan membuat kendaraan bisa bertahan dalam waktu lama, hingga bertahun-tahun.

Apa Yang Dimaksud Dengan Sensor ECT

Sensor ECT adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengetahui suhu atau temperatur cairan pendingin mesin.

Dengan kata lain, alat ini merupakan alat untuk mengetahui berapa suhu cairan pendingin mesin, yang tentunya akan berpengaruh pada kinerja komponen yang lainnya.

Sebagai alat pengukur suhu pada cairan pendingin mesin, alat ini biasanya dipasang atau diletakkan pada saluran air pendinginan mesin.

Dengan demikian, alat ini akan membaca setiap perubahan suhu yang terjadi pada cairan pendingin mesin kendaraan. 

Hasil dari proses tersebut bisa Anda ketahui dari tanda atau sinyal yang ada di lampu indikator di speedometer. Sinyal ini akan menyala apabila suhu air pendingin sudah melebihi dari batas suhu normal.

Sinyal adanya perubahan suhu pada cairan pendingin tersebut akan digunakan untuk menghidupkan kipas radiator pada saat mesin dalam keadaan panas. Kipas radiator tersebut memiliki peran untuk menjaga agar suhu pada mesin tetap stabil dan tidak melebihi batas normal.

Cara Kerja Sensor ECT

Baca Juga : Ini Tanda Kalau Sokbreker Motor Harus Segera Diganti

Sebagai alat pengukur perubahan suhu pada cairan pendingin mesin, alat ini memiliki cara kerja yang cukup sederhana.

Cara kerja alat ini menggunakan prinsip termistor, dimana nilai hambatan atau resistensi akan berubah sesuai dengan perubahan suhu atau temperatur pada mesin.

Pada saat terjadi perubahan suhu, maka temperatur akan bersinggungan dengan salah satu bagian resistor. Singgungan ini akan mengakibatkan adanya perubahan resistansi, yang akhirnya akan merubah potensial menjadi data dari sensor.

Data yang diperoleh dari perubahan resistensi ini akan digunakan untuk memberikan informasi serta memberikan perintah kepada indikator untuk menyesuaikan kerja komponen lainnya. Salah satu perintahnya adalah menyalakan kipas radiator.

Cara kerja yang dilakukan oleh alat ini sesuai dengan fungsi ECT sensor itu sendiri, yaitu untuk memberikan sinyal ketika terjadi perubahan suhu pada cairan pendingin mesin. 

Proses ini akan berlangsung secara berulang dan terus menerus agar suhu tidak melebihi batas normal.

Gejala Sensor ECT Mengalami Kerusakan

145093653_s

Mengingat begitu pentingnya fungsi  dari ECT sensor ini, maka Anda harus menjaga alat ini agar tetap berfungsi dengan baik.

Meskipun demikian, adakalanya alat ini mengalami kerusakan yang mengakibatkan fungsinya terganggu. Gejala yang ditimbulkannya di antaranya sebagai berikut.

  • Jarak Tempuh Kendaraan Menjadi Pendek

Gejala yang sering terjadi jika alat sensor ini mengalami gangguan adalah jarak tempuh dari kendaraan menjadi pendek. Hal ini bisa terjadi karena adanya pemborosan bahan bakar yang diakibatkan oleh adanya sinyal palsu yang diberikan oleh Ect sensor.

Terkadang, alat ini memberikan sinyal palsu dengan menunjukkan suhu mesin dalam keadaan normal. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. 

Akibatnya, pada saat memanaskan mesin membutuhkan lebih banyak bahan bakar, sehingga bahan bakar menjadi cepat habis dan jarak tempuh kendaraan menjadi pendek.

  • Lampu Sensor Mesin Menyala

Gejala atau tanda lainnya yang menunjukkan bahwa sensor ECT mengalami kerusakan adalah lampu indikator mesin yang menyala.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, alat sensor ini akan memberikan sinyal atau tanda berupa lampu indikator yang menyala ketika terjadi perubahan suhu di atas normal.

Tetapi perlu diketahui, bahwa lampu indikator pada speedometer yang menyala, bukan hanya disebabkan oleh adanya kerusakan pada alat sensor di cairan pendingin mesin. 

Oleh karena itu, akan lebih baik apabila kendaraan segera dibawa ke bengkel resmi Suzuki terdekat untuk mengetahui penyebabnya.

  • Keluarnya Asap Hitam Dari Knalpot

Asap knalpot yang berwarna hitam pekat, juga bisa menjadi tanda bahwa alat sensor suhu ini mengalami kerusakan atau gangguan.

Hal ini bisa terjadi, karena alat sensor yang sudah mengalami kerusakan atau gangguan akan memberikan sinyal yang salah mengenai perubahan suhu yang terjadi.

Kesalahan tersebut bisa mengakibatkan ECU akan memperbanyak campuran bahan bakar yang membuat proses pembakaran saat mesin dinyalakan menjadi sulit.

Akibat dari bahan bakar yang berlebihan tersebut, kendaraan akan menghasilkan asap hitam dari knalpot.

  • Mesin Menjadi Panas

Kerusakan yang terjadi pada alat sensor suhu ini juga bisa mengakibatkan mesin menjadi panas atau overheat engine.

Hal tersebut disebabkan, kipas pendingin yang ada pada bagian belakang kisi radiator tidak berfungsi karena mendapat informasi yang salah dari sensornya.

Akibat sinyal palsu tersebut, kipas pendingin yang ada pada radiator tidak akan menyala, sehingga mesin menjadi panas.

Seperti diketahui, kipas pada radiator ini berfungsi untuk menghilangkan panas yang ditimbulkan oleh cairan pendingin pada mesin.

Akibat lainnya dari kipas yang tidak menyala ini yaitu, akan menyebabkan mesin bergetar ketika berada pada kecepatan rendah.

Baca Juga : Ketahui, Ini Fungsi Propeller Shaft dan Komponennya

Hal tersebut disebabkan adanya penyesuaian campuran bahan bakar saat mesin dinyalakan. Mesin juga bisa menjadi kehilangan daya karena adanya kerusakan tersebut.

Cara Mencegah Agar Sensor ECT Tidak Rusak

Kerusakan pada sensor ECT sebenarnya bisa dihindari, atau paling tidak diminimalisir agar tidak merusak komponen mesin lainnya. Cara pencegahannya juga tidak terlalu sulit, Anda bisa langsung mempraktekkannya.

Pertama, jaga agar tingkat suhu pada pendingin mesin sudah mencukupi. Apabila suhu pada pendingin mesin cukup dingin, maka secara otomatis tidak akan banyak panas yang dikeluarkan, sehingga mesin juga terjaga suhu dinginnya. Selain itu, kendaraan tidak akan mudah mengalami overheat.

Untuk yang kedua, Anda bisa membersihkan radiator secara rutin. Cara ini juga bisa mencegah alat sensor suhu menjadi cepat rusak. 

Radiator yang bersih, akan membuat alat ini bisa bekerja dengan maksimal, sehingga ketika mesin dipanaskan sensor bisa langsung menyala tanpa memperbanyak campuran bahan bakar.

Cara lainnya untuk mencegah alat ini agar tidak rusak adalah dengan mengisi air pendingin dalam mesin dan radiator yang cukup. Apabila air di dalam tangki radiator kurang, maka mesin akan cepat panas dan rentan mengalami overheat.

Sering memeriksa kipas pendingin pada radiator, akan mencegah alat sensor suhu pendingin cepat rusak.

Terkadang kipas pendingin tidak berputar karena adanya kotoran yang  masuk atau asap pembakaran. Oleh karena itu, kipas pendingin harus sering diperiksa dan dibersihkan.

Perbaikan Sensor ECT yang Rusak

Sensor ECT juga bisa mengalami kerusakan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak diketahui.

Apabila hal tersebut terjadi, sebaiknya kendaraan dibawa ke bengkel resmi Suzuki terdekat, agar bisa diketahui dengan pasti penyebabnya, serta mendapatkan solusi perbaikan yang tepat pula.

Anda bisa mencari informasi seputar berbagai dealer tersebut di situsnya masing-masing dengan daftar sebagai berikut.

Berita Lainnya