Tips & Trik

Apa Itu Tensioner? Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya

PUBLISHED DATE : 29 September 2020

Tensioner

Setelah proses pemasangan dan pelepasan pin pengganjal selesai, maka secara otomatis stud akan bergerak maju sesuai dengan panjang yang dibutuhkan untuk menekan rantai keteng. Setelah ini, Anda hanya membutuhkan satu proses terakhir lagi.

  • Tutup Lubang Adjuster

Terakhir, tutuplah lubang adjuster dan kencangkan dengan menggunakan kunci ring. Kunci ring yang tepat digunakan adalah kunci ring yang berukuran 8 mm. Dengan begitu, komponen akan terpasang dengan benar dan kencang.

Untuk pengaturan komponen bisa disesuaikan dengan jenis komponen. Baik untuk jenis manual, semi otomatis, ataupun otomatis telah diberikan penjelasan lengkap pada bagian sebelumnya.

Bagaimana Ciri Tensioner Motor yang Rusak?

Setelah memahami fungsi tensioner, jenis, dan cara memasangnya, Anda juga perlu memahami bagaimana kondisi saat komponen ini rusak. Seiring dengan waktu pemakaian, komponen ini bisa mengalami aus sehingga kinerjanya mulai berkurang.

Lebih dari itu, bahkan saat komponen ini bermasalah, nantinya bisa menyebabkan kendala yang menghambat jalannya mesin motor. Nah, berikut ini tanda-tanda yang harus Anda pahami untuk memeriksa apakah tensioner masih berfungsi optimal atau berpotensi rusak.

  • Muncul Suara Gemericik

Baca Juga : Begini Cara Sederhana Jaga Kinerja Rem Mobil

Munculnya suara gemericik saat mesin motor dinyalakan atau sedang berjalan adalah ciri pertama kerusakan komponen yang satu ini. Suara ini timbul karena komponen tidak lagi menahan rantai keteng dengan benar. Alhasil, terbuka dan tertutupnya klep juga menjadi tidak akurat.

Sementara itu, jika bunyi berisik memang sudah muncul sejak awal mesin dinyalakan, bisa jadi suara tersebut hanya berasal dari rantai keteng. Cobalah untuk membedakan asal bunyi berisik tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui dari mana sebenarnya sumber masalahnya

  • Saat Ditekan Tidak Lagi Keras

Anda bisa menguji suara dengan menekan tonjokan tensioner. Jika saat ditekan masih keras, tandanya komponen ini masih berfungsi baik. Sebaliknya, jika mudah ditekan, berarti komponen telah aus dan Anda harus segera menggantinya.

Selain dengan cara mengganti, pemilik kendaraan biasanya mengatasi hal ini dengan di las paten. Namun, disesuaikan kembali dengan merek yang digunakan pada kendaraan. Sebab, ada beberapa merek yang tidak bisa dilas paten sehingga harus diganti yang baru.

Nah, sampai disini, Anda tentu sudah bisa mengenali ciri kerusakan komponen tersebut yang bisa berakibat fatal pada rantai keteng. Selanjutnya, Anda Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka Anda harus melakukan perawatan secara rutin terhadap komponen tersebut.

Dengan begitu, komponen ini akan bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Sedangkan apabila komponen tersebut mengalami kerusakan, segeralah perbaiki. Dalam hal ini, sangat disarankan Anda memperbaikinya di bengkel Suzuki terdekat untuk mendapatkan hasil perbaikan yang lebih optimal.

Halaman 1 2 3 4 Tampilkan Semua

Berita Lainnya