Kiprah Manis Team Suzuki Indonesia di Balap Asia
PUBLISHED DATE : 03 Desember 2017
Bagikan
Jakarta, 3 Desember 2017 – Perjuangan Team Suzuki Indonesia untuk menjadi juara di Suzuki Asian Challenge 2017 telah memberikan hasil cukup manis. Meski belum berkesempatan menjadi juara utama melalui pertandingan putaran ke-5 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (2-3/12), Team Suzuki Indonesia tetap disegani sebagai tim yang berani dan berpengalaman menciptakan pebalap-pebalap muda berbakat untuk mewujudkan mimpi berkompetisi di jenjang Internasional.
Ahmad Saugi (#11), Nur Al Fath (#27) dan Chepy Armansyah (#76) sudah semakin matang dan sportif dalam menyusun strategi, serta lebih kompetitif saat memacu Suzuki GSX-R150 di balap putaran terakhir yang sekaligus menjadi penentu juara utama Suzuki Asian Challenge 2017. Kerja keras di lintasan terlihat sejak awal latihan dan semakin serius untuk menyelesaikan race 1 dan 2 secara baik.
Chepy Armansyah tampil cukup mengesankan saat menyelesaikan race 1, ditunjang dari pemilihan gear set yang tepat membuat Chepy lebih percaya diri. Tekadnya untuk meraih podium terus ditunjukan dengan keberanian bertarung di barisan depan. Namun perlawanan dari pebalap negara lain sempat menahan laju Chepy sehingga dirinya hanya dapat menyelesaikan balap di posisi ke-5.
Memperbaiki keadaan Team Suzuki Indonesia, pebalap termuda Nur Al Fath tampil penuh obsesi di sesi race 2 hari minggu. Al Fath yang telah mempelajari kondisi balapan akhir pekan itu menyadari beberapa peluang yang bisa ia manfaatkan. Setelah mengikuti ritme pebalap di depannya, Al Fath sempat berhasil memimpin di depan, sebelum akhirnya ia sempat tersenggol oleh pebalap lain dan harus melakukan pertahanan agar tidak terjatuh di tikungan terakhir. Alhasil podium ke-3 mampu diraih oleh Al Fath dengan posisi tak terpaut jauh dengan dua pebalap di depannya.
Dengan berakhirnya putaran terakhir Suzuki Asian Challenge di Thailand, maka juara utama pun langsung ditentukan dan jatuh kepada poin tertinggi yang masih dipegang oleh pebalap asal Thailand, yaitu Punchana K. Sedangkan Team Suzuki Indonesia menempati posisi kelasemen yang dianggap cukup aman untuk tahun ini. Posisi kelasemen ke-4 masih dipegang oleh Ahmad Saugi (118 poin), kemudian diikuti Nur Al Fath di posisi ke-5 (113 poin) dan Chepy Armansyah di posisi ke-7 (91 poin).
Meski tahun ini belum sanggup mempertahankan gelar juara utama kembali, namun Team Suzuki Indonesia telah mengkoleksi kiprah sangat baik dengan menjadi juara utama dua kali berturut-turut di Suzuki Asian Challenge 2015 dan 2016 bersama pebalap-pebalap muda yang tergolong baru di kancah Internasional..
Nur Al Fath – pebalap Team Suzuki Indonesia (#27)
“Terima kasih karena akhirnya saya bisa meraih podium di seri terakhir ini. Ini sangat berarti dan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung saya. Dan terima kasih juga kepada Suzuki Indonesia dan Suzuki Asian Challenge karena saya bisa balapan di Asia tahun ini.”
Ahmad Saugi – pebalap Team Suzuki Indonesia (#11)
“target saya sesungguhnya adalah mempertahankan gelar juara Asia yang dimiliki oleh Team Suzuki Indonesia, namun kerasnya balap hari ini membuat saya harus bisa bertindak lebih bijak untuk menjaga posisi terbaik dan tidak membuat kesalahan yang fatal. Terima kasih untuk seluruh dukungan Team Suzuki Indonesia dan semua teman-teman yang selalu menjadi motivasi saya untuk juara.”
Chepy Armansyah – pebalap Team Suzuki Indonesia (#76)
“Saya merasa sangat beruntung bisa berkesempatan gabung dengan Team Suzuki Indonesia, karena banyak sekali kesempatan dan ilmu yang saya terima untuk menjadikan mental saya lebih matang lagi. Mungkin tahun ini belum menjadi kesempatan saya untuk menjadi juara utama. Namun saya akan terus konsisten di dunia balap motor dan meningkaatkan kemampuan saya lebih baik lagi.
Robert Satrio (Marketing 2W PT. Suzuki Indomobil Sales) yang memimpin Team Suzuki Indonesia terus memberi dukungan pada anggota tim, “Balap tahun ini tergolong tidak semudah tahun-tahun sebelumnya. Banyak adaptasi yang perlu kita lakukan seperti pengajaran ilmu kepada pebalap baru, latihan keras menggunakan motor baru, serta menciptakan pertahanan ekstra dari aksi pebalap-pebalap negara lain. Kami mengapresiasi seluruh kerja keras tim, pebalap dan mekanik yang sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan balapan yang menaarik dan menghasilkan poin-poin kemenangan yang tak jarang mengesankan.”