Tips & Trik

Torque Converter: Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

PUBLISHED DATE : 10 Maret 2021

Xl7

Mobil matic dilengkapi dengan torque converter yang yang jadi komponen di sistem pemindah tenaga. Komponen inilah yang menjadi sistem pembeda antara mobil matic dengan mobil manual.

Saat ini jumlah produksi mobil matic lebih banyak dibandingkan manual, sehingga Anda sebagai penggunanya harus mengetahui sistem ini. Tujuannya adalah apabila terjadi kerusakan, Anda tahu cara mengecek dan bagaimana langkah perbaikannya.

Apa Itu Torque Converter?

Sistem transmisi yang digunakan pada mobil matic adalah transmisi otomatis yang tergolong sangat pintar. Di mana sistem ini membutuhkan komponen yang disebut sebagai torque converter untuk menghubungkannya ke putaran mesin.

Konverter ini juga disebut sebagai kopling hidrolik. Pengertiannya adalah komponen sistem pemindah tenaga yang akan menghubungkan antara putaran mesin dengan transmisi otomatis.

Komponen ini berisi minyak transmisi atau yang biasa disebut dengan Automatic Transmission Fluid (ATF). Komponen ini jugalah yang membedakannya antara mobil matik dan manual.

Ketika mobil manual masih menggunakan sistem kopling gesek, tapi kini semua mobil matic menggunakan kopling hidrolik yang bekerja secara otomatis. Walaupun cara kerjanya berbeda, namun fungsi keduanya tetaplah sama.

Baca Juga : Mengapa Airbag Mobil Bisa Meledak Sendiri?

Apabila komponen ini rusak, maka akan mempengaruhi transmisi otomatis yang tak akan berfungsi dengan baik. Usia pemakaian dari konverter ini adalah sekitar 10 tahun, apabila sudah lebih maka beberapa kerusakan dari fungsi bisa saja mulai terjadi.

komponen_torque_converter

Mengenal Fungsi Torque Converter

Komponen torque converter sangatlah penting untuk mobil dengan transmisi otomatis karena berbagai fungsi yang dihasilkannya. Sebagai sistem kopling dalam mobil matic, berikut ini fungsi torque converter:

  1. Bekerja sebagai kopling otomatis dalam mobil matic, di mana akan menghubungkan mesin dengan transmisi secara hidrolik.
  2. Bekerja sebagai peredam ketika terjadi getaran atau kejutan pada mesin, sehingga perpindahan tenaga terasa halus.
  3. Bekerja untuk meningkatkan momen yang dihasilkan mesin.
  4. Bekerja untuk meratakan putaran pada mesin sehingga mencegah terjadinya stall atau lug.

Perlu Anda ketahui juga bahwa alat ini tak hanya digunakan pada mobil saja, tetapi juga jadi komponen penting pada alat berat. Mengingat sistemnya yang hidrolik ini mampu meningkatkan torque ketika terdapat output yang jadi beban.

Komponen yang Terdapat dalam Torque Converter

Kopling hidrolik ini memiliki beberapa komponen di dalamnya yang akan bekerja untuk memenuhi fungsinya. Ada lima komponen yang terdapat pada alat ini. Berikut macam-macam komponen dan penjelasannya

  1. Pompa Impeller

    Bagian ini adalah kipas pertama yang akan bergerak bersama-sama sesuai dengan putaran poros engkol. Pompa Impeller dipasang dengan poros engkol pada drive case. Jadi ketika porosnya berputar, pompa impeller juga akan berputar.

    Nantinya ketika terjadi putaran, akan muncul energi kinetik yang dihasilkan. Energi ini adalah gaya sentrifugal pada minyak transmisi otomatis. Di mana minyak ini nantinya akan terlempar dan menggerakkan sudu-sudu turbine runner.

    Apabila diterapkan lagi, pompa impeller ini memiliki beberapa bagian yaitu guide ring dan juga vane. Guide ring adalah bagian yang fungsinya membuat celah sehingga aliran minyak transmisi otomatis jadi lancar.
  2. Cover Konverter

    Merupakan wadah dari komponen secara keseluruhan yang akan menutup turbin dan pompa impeller. Sehingga ketika mesin berputar, aliran dari fluida tidak akan keluar yang menjadikannya kebocoran.

    Ketika terjadi kebocoran, maka transmisi otomatis pada mobil matic tidak akan bekerja. Cover ini dihubungkan dengan beberapa komponen konverter seperti impeller pump dan flywheel mesin dengan baut.

    Nantinya ketika mesin hidup, maka cover ini juga akan berputar. Biasanya kerusakan yang sering terjadi pada konverter adalah bagian cover ini yang sudah usang atau retak sehingga terjadi kebocoran.
  3. Turbine

    Disebut juga sebagai turbine runner yang merupakan kipas kedua yang berhadap-hadapan dengan pompa impeller. Fungsi dari turbine ini adalah untuk menerima tenaga yang memiliki tekanan dari aliran fluida minyak transmisi.

    Nantinya minyak transmisi otomatis yang diterima oleh turbin akan diubah dari energi kinetis menjadi energi mekanik. Dilihat dari bentuknya hampir mirip dengan pompa impeller. Yang membedakan adalah peletakannya yang mengambang di dalam cover.

    Bagian tengahnya juga dihubungkan dengan poros input transmisi. Di mana ketika turbin berputar, maka poros tersebut juga ikut berputar.
  4. Stator

    Komponen torque converter  ini terletak di antara pompa impeller dan turbin, jadi berada di antara dua kipas yang berhadap-hadapan. Bentuknya juga seperti kipas yang memiliki fungsi utama untuk mengalirkan fluida minyak transmisi, yang tadinya dari turbin kembali lagi ke pompa impeller.

    Minyak yang dalam keadaan masih memiliki tekanan akan diarahkan kembali pada pompa impeller. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tenaga putaran yang terdapat pada pompa impeller.

    Pemasangan stator ini ada pada poros yang diikatkan ke transmisi cas dari one way clutch. Fungsi dari one way clutch sendiri adalah supaya stator memiliki putaran yang searah dengan pompa impeller.

    Ketika stator memiliki putaran yang berlawanan dari pompa impeller, maka minyak transmisi tidak akan mengalir pada pompa impeller. Namun minyak justru akan kembali lagi pada turbin sehingga laju fluid akan terhambat
  5. Lock Up Clutch

    Bagian torque converter ini fungsinya adalah menghubungkan turbin dengan cover pada RPM tertentu. Tujuannya agar perbandingan putaran antara flywheel dan transmisi tetap sama.

Cara Kerja Torque Converter

Sekilas melihat dari penjelasan komponen dari torque converter tersebut, maka cara kerja torque converter bisa dikenali. Prinsip kerjanya bisa diibaratkan dua buah kipas angin yang dihadapkan.

Baca Juga : Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Rem Blong Pada Mobil

Ketika salah satu kipas dihidupkan dalam kecepatan tertentu, maka akan menciptakan angin yang mendorong kipas di depannya untuk ikut berputar. Kecepatan putaran bisa sama tergantung dengan tenaga atau tingkat kecepatan putaran kipas angin pertama.

Arah putaran dari kipas pun akan sama, apabila tenaga putaran rendah maka kipas di depannya tidak akan berputar seimbang. Hal inilah yang jadi cara kerja dari torque converter. Hanya saja putaran yang terjadi berhubungan dengan minyak transmisi.

Kipas yang akan berputar pertama kali adalah pompa impeller di mana putarannya diciptakan dari mesin. Nantinya setelah berputar akan menggerakkan minyak transmisi otomatis menjadi energi kinetis dan masuk ke dalam sudu-sudu turbin.

Apabila putaran yang terjadi pada mesin rendah, maka tekanan yang terdapat pada fluida juga menurun sehingga tidak mampu memutar turbin. Tapi jika mesin bekerja dengan tinggi dan pompa impeller berputar dengan cepat, maka tekanan yang dihasilkan tinggi.

Dengan begitu arah fluida ke turbin juga terjadi, sehingga menggerakkannya. Apa efek yang didapatkan? Efeknya adalah pada jumlah minyak transmisi yang dihasilkan. Jika putarannya lemah, maka jumlah minyak yang dihasilkan juga kurang.

Kurangnya minyak transmisi otomatis ini akan mempengaruhi input pada mesin transmisi, sehingga transmisi tidak akan jalan atau macet. Lama kelamaan jika dibiarkan akan menciptakan kerusakan material.

Apabila transmisi otomatis pada mobil matic tidak berjalan, kemungkinan besar minyak transmisi yang dihasilkan torque converter kurang. Untuk mengatasinya, Anda sebaiknya pergi ke bengkel Suzuki terdekat untuk penanganan lebih lanjut dan menyeluruh.

Berita Lainnya