Stop Panik, Penyebab Mobil Brebet Saat di Gas & Solusinya
27 April 2025
Admin

Bagikan
Salah satu penyebab paling umum dari mobil brebet adalah bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Jika Anda menggunakan bensin dengan oktan yang lebih rendah dari rekomendasi pabrikan, pembakaran dalam ruang mesin bisa menjadi tidak sempurna. Akibatnya, saat pedal gas ditekan, tenaga yang keluar tidak maksimal dan mobil cenderung brebet.
Sebab itu, gunakan bahan bakar dengan angka oktan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Misalnya, jika mobil Anda membutuhkan RON 92, hindari menggunakan RON 88. Selain itu, waspadai bahan bakar yang tercampur air atau kotoran dari SPBU yang kualitasnya diragukan.
2. Filter Udara Kotor atau Tersumbat
Filter udara bertugas menyaring debu dan kotoran agar tidak masuk ke ruang pembakaran. Jika filter terlalu kotor atau tidak pernah diganti, suplai udara menjadi terbatas dan menyebabkan rasio udara-bahan bakar menjadi tidak ideal.
Bersihkan filter udara setiap 10.000 km dan ganti setiap 20.000-40.000 km tergantung kondisi penggunaan. Gunakan filter udara original atau yang sesuai spesifikasi pabrikan agar aliran udara tetap optimal.
3. Injektor Kotor atau Tersumbat
Baca Juga : Hindari Hal-Hal Berikut yang Bisa Menyebabkan Mobil Terbakar
Pada mobil dengan sistem injeksi, injektor bertugas menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah dan tekanan yang tepat.
Jika lubang injektor tersumbat karena kerak atau bahan bakar kotor, semprotan bahan bakar menjadi tidak merata, sehingga pembakaran pun tidak sempurna.
Lakukan pembersihan injektor secara berkala. Pembersihan bisa dilakukan menggunakan cairan khusus yang dicampur ke dalam tangki bensin atau dengan metode injector cleaning langsung di bengkel. Biasanya, ini dilakukan setiap 20.000-30.000 km.
4. Busi dan Sistem Pengapian Bermasalah
Busi yang aus, kotor, atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan percikan api menjadi lemah.
Akibatnya, proses pembakaran terganggu dan mobil terasa brebet, terutama saat di-gas mendadak. Hal yang sama juga bisa terjadi jika ada kerusakan pada koil, kabel busi, atau ECU (Electronic Control Unit).