Tips & Trik

Pemahaman Korosi Kapal: Pengaruh dan Solusi Terbaik

PUBLISHED DATE : 29 Juni 2023

Korosi Pada Kapal

Korosi pada kapal dapat menjadi masalah yang serius dan banyak ditemui dalam dunia maritim. Terdapat berbagai dampak dari korosi tersebut, mulai dari dampak keamanan hingga usia pakai dari kapal tersebut.

Karena memiliki berbagai pengaruh yang merugikan, maka perlu dilakukan berbagai solusi supaya dampak tersebut bisa dihindari. Terdapat berbagai solusi yang dapat dilakukan, mulai dari pemilihan bahan yang tepat hingga perawatan kapal secara berkala.

Jenis Korosi pada Kapal

Terdapat berbagai jenis korosi yang dapat terjadi pada kapal. Berikut adalah jenis-jenis korosi dan berbagai penjelasan lebih lanjutnya.

 

  • Korosi Celah (Crevice Corrosion)

 

Jenis korosi yang pertama adalah korosi celah atau crevice corrosion. Korosi jenis ini terjadi ketika sebuah logam berada di posisi yang berdempetan dengan logam yang lainnya.

Korosi dapat terjadi ketika diantara kedua logam tersebut memiliki celah, sesuai dengan namanya. Celah tersebut dapat menahan air serta berbagai jenis kotoran.

Dampaknya, terdapat konsentrasi oksigen pada celah tersebut. Konsentrasi oksigen itulah yang dapat mengakibatkan korosi.

Penyebab dari korosi celah biasanya adalah lubang kecil serta berbagai celah yang berada di paku keling serta kepala baut.

 

  • Korosi Terlokalisasi (Intergranular Corrosion)

 

Jenis korosi pada kapal kedua yaitu intergranular corrosion atau yang dapat diterjemahkan sebagai korosi terlokalisasi. Korosi jenis ini terjadi dalam daerah yang sempit serta terjadinya dalam batas butir.

Sebagai informasi, logam adalah sebuah susunan dari butiran kristal. Hal ini mirip dengan batu pasir yang tersusun dari butiran pasir.

Butiran kristal tersebut saling terikat. Selanjutnya, mereka membentuk mikrostruktur. Jika terjadi korosi, maka butirannya akan menjadi lebih lemah, terlebih pada bagian batas butir.

Dampak dari terjadinya korosi tersebut adalah logam menjadi berkurang bahkan kehilangan kekuatannya.

 

  • Korosi Erosi atau (Erosion Corrosion)

Baca Juga : Pentingnya Airbag untuk Keselamatan Berkendara

 

Korosi erosi atau erosion corrosion merupakan peningkatan kecepatan serangan atau tingkat kerusakan pada logam. Hal tersebut disebabkan oleh gerakan yang cukup relatif diantara permukaan dari logam dan cairan yang bersifat korosif.

Secara umum, gerakan ini terjadi dengan cukup cepat. Adanya aliran yang sangat deras dari fluida dapat membuat lapisan pelindung logam menjadi terkikis.

Ini dapat membuat aus terjadi pada logam di kapal. Biasanya, korosi jenis ini terjadi pada bagian propeller serta bagian pipa dalam struktur kapal.

 

  • Korosi Seragam (Uniform Attack)

 

Jenis dari korosi pada kapal selanjutnya adalah korosi  seragam atau uniform attack. Sesuai dengan namanya, korosi jenis ini secara umum ditandai dengan adanya reaksi elektrokimia atau reaksi kimia yang terjadi dengan berseragam.

Reaksi kimia tersebut dapat terjadi karena adanya pH yang rendah dari air laut sehingga pelat baja akan semakin menipis. Selain itu, udara yang lembab juga dapat menjadi pengaruh reaksi kimia tersebut.

Korosi tersebut terjadi di semua permukaan logam yang terbuka. Korosi ini juga dapat terjadi di tempat yang luas.

Pencegahan korosi jenis ini dapat dilakukan untuk meminimalisir dampaknya. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan memberi cat pelapis serta perlindungan katodik.

Selain iu, pemilihan jenis materialnya juga berpengaruh dengan kerentanan terhadap korosi. Maka dari itu, ini dapat lebih diperhatikan.

 

  • Korosi Lubang (Pitting Corrosion)

 

Korosi lubang atau pitting corrosion dapat membuat berbagai lubang yang berada di permukaan logam. Lubang tersebut relatif berukuran kecil. Namun, ada pula yang memiliki ukuran cukup besar.

Lubang-lubang tersebut juga dapat memiliki posisi yang dekat satu sama lain. Akibatnya, permukaan logam akan terlihat kasar.

Secara umum, lubang tersebut memiliki rongga dengan ukuran diameter yang mirip atau hampir sama. Korosi jenis ini termasuk cukup berbahaya dan berdampak buruk bagi logam, termasuk pada kapal.

 

  • Korosi Galvanis (Galvanic or Two-Metal Corrosion)

 

Selanjutnya, ada jenis korosi galvanis atau two metal corrosion. Korosi pada kapal jenis ini dapat terjadi ketika ada dua logam yang berbeda di dalam sebuah elektrolit.

Jika terjadi hal tersebut, maka logam yang memiliki sifat anodik lebih tinggi dapat mengalami korosi.

 

  • Korosi Tegangan (Stress Corrosion Cracking)

 

Korosi tegangan atau stress corrosion cracking dapat disebabkan oleh hubungan dari tiga komponen. Komponen tersebut adalah bahan yang rentan mengalami korosi, adanya tegangan, faktor lingkungan dengan adanya larutan elektrolit.

Contoh dari korosi ini yaitu baja ringan yang rentan dengan larutan alkali, baja yang tahan karat rentan terhadap senyawa klorida, serta material tembaga yang cukup rentan terhadap senyawa amonia.

 

  • Selective Leaching

 

Jenis korosi terakhir yaitu selective leaching. Ini adalah proses korosi dengan cara menghilangkan sebuah elemen dari solid alloy.

Pencegahan Korosi pada Kapal

Terdapat berbagai jenis korosi yang dapat berdampak buruk untuk performa kapal. Untuk meminimalisir dampak tersebut, maka sebaiknya dilakukan berbagai pencegahan.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi. Lakukan pencegahan sedini mungkin supaya kapal selalu berada dalam kondisi prima.

 

  • Pilih dan Pakai Bahan Besi yang Tepat

 

Cara pencegahan paling awal adalah dengan memilih bahan besi yang tepat. Dengan memilih dan memakai bahan yang sesuai serta berkualitas, maka korosi dapat dicegah sejak dini.

Pemilihan bahan ini perlu menjadi perhatian ketika hendak membangun atau melakukan perbaikan kapal. Tidak hanya bahan besi, berbagai bahan lain pun harus dipilih dengan tepat dan sesuai.

 

  • Pakai Cat yang Mencegah Korosi

Baca Juga : Tips Mempertahankan Nilai Jual Mobil

 

Solusi selanjutnya untuk melakukan pencegahan korosi pada kapal adalah dengan memakai cat yang dapat mencegah korosi.

coating cat kapal

 iStock 

Pakailah coating atau cat yang bisa membantu untuk mencegah korosi kapal. Penggunaan tersebut dapat lebih diperhatikan dan dioptimalkan untuk bagian-bagian tertentu yang lebih rentan terhadap korosi.

Bagian tersebut misalnya bagian lambung kapal yang posisinya berada di bawah garis air. Karena kontak langsung dengan air dalam jangka waktu lama, maka bagian ini sangat rentan korosi.

 

  • Pakai Metode Proteksi Katoda

 

Selain memakai cat pencegah korosi, dapat juga melakukan proteksi katoda. Untuk melakukan metode ini, biasanya bahan yang digunakan yaitu aluminium anode atau zinc anode.

Metode proteksi katoda ini berguna untuk melindungi bagian lambung kapal yang sangat rentan mengalami berbagai jenis korosi.

 

  • Jangan Lupa untuk Melakukan Perawatan Rutin

 

Solusi terakhir untuk melakukan pencegahan korosi adalah dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin terhadap kapal.

Sama seperti alat transportasi lainnya, kapal juga membutuhkan perawatan rutin. Dengan adanya perawatan tersebut, dapat diketahui jika terdapat berbagai tanda kerusakan.

Mengetahui tanda kerusakan sejak awal menjadi hal yang bagus, sebab dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. Hal ini juga berlaku untuk permasalahan korosi kapal.

Itulah berbagai jenis korosi yang dapat terjadi pada kapal serta solusi pencegahannya. Hal-hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi pemilik kapal, terlebih perusahaan yang berkecimpung di bagian transportasi air.

Perawatan secara berkala pastinya perlu dilakukan untuk mencegah berbagai jenis korosi. Dengan begitu, kapal akan selalu terkontrol dan berada dalam kondisi prima ketika digunakan. Perawatan ini sangat penting jika dilihat dari aspek keamanan.

Korosi pada kapal menjadi hal yang penting untuk diketahui, supaya dapat mencari berbagai solusi terbaiknya. Berbagai informasi tentang maritim juga bsia Anda baca melalui https://www.suzuki.co.id/marine.

Berita Lainnya