Tips & Trik

Overheat Motor: Tanda, Penyebab dan Cara Mengatasinya

PUBLISHED DATE : 26 Oktober 2020

108819582 S

Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Hal ini sering terjadi pada kendaraan yang perawatannya kurang rutin dan tepat.

Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Pada umumnya, overheat terjadi pada motor yang mempunyai mesin dengan pendingin, namun tidak berfungsi secara maksimal. Kondisi motor yang mengalami ini seperti kehilangan tenaga saat dikendarai.

Kondisi overheat pada motor ini akan membuat kendaraan mengalami kerusakan yang kian parah apabila tidak diatasi dengan baik. Berikut adalah ulasan secara lengkap terkait overhead pada motor yang penting untuk dipahami.

Ciri-Ciri Overheat pada Motor

24430094_s

Ada ciri utama yang ada pada motor saat mengalami overheat, yaitu tidak dapat berjalan saat digas. Disini, mesin motor seolah mengalami kemacetan dan tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan. Kondisi ini akan memperparah kondisi mesin apabila motor terus dipaksa untuk berjalan.

Ciri selanjutnya pada motor yang mengalami overheat adalah knalpotnya mengeluarkan asap ketika mesinnya menyala. Di samping itu, motor yang mengalami overheat akan identik dengan bau gosong pada asap dari knalpot atau mesinnya.

Apabila pengendara sudah mengalami ciri-ciri tersebut, sebaiknya tidak memaksakan motor untuk tetap berjalan. Sebab, hal ini akan memperburuk kondisi dari mesin motor yang malah akan mempersulit proses perbaikannya nanti.

Penyebab Overheat pada Motor

Baca Juga : Naikkan Ukuran Ban Motor? Kenali Dulu Risikonya!

Kondisi overheat sangat membahayakan bagi mesin motor, khususnya dengan sistem pendingin. Pemilik harus bisa mengenali overheat pada mesin motor tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik motor adalah penyebab terjadinya overheat pada mesin.

Overheat motor tidak akan terjadi jika tanpa disertai dengan penyebab yang jelas. Mesin motor akan mengalami tanda tertentu yang menggambarkan penyebab terjadinya overheat ini. Untuk mengetahuinya, simak ulasan terkait beberapa penyebab overheat pada mesin motor berikut ini.

  • Clearance Piston yang Terlalu Rapat

Penyebab pertama terjadinya overheat pada mesin motor adalah piston yang terlalu rapat. Kondisi ini menyebabkan clearance pada piston tidak bisa bergerak secara leluasa. Akibatnya adalah, kinerja dari piston tersebut tidak bisa maksimal.

Dalam kondisi ini, jika terus dipaksakan agar motor tetap bergerak, maka kondisi piston akan menjadi parah. Piston kelamaan bisa patah, mengalami baret, dan kemungkinan terburuknya adalah jebol. Apabila mesin semakin panas, piston akan memuai dan mengalami kemacetan saat dinyalakan.

  • Oli Tidak Mengalir

Hal berikutnya yang menyebabkan mesin motor mengalami overheat adalah oli tidak mengalir dengan baik. Oli yang tidak mengalir dengan baik disebabkan oleh sistem pendistribusiannya yang tidak lancar. Akibatnya, komponen mesin yang lainnya tidak dapat dilumasi secara maksimal.

Oli yang tidak mengalir secara teratur bisa membuat mesin mudah panas. Hal ini disebabkan komponen mesin motor kering, sehingga semakin lama bergesekan akan kian panas. Mesin yang panas akan membuat motor mengalami overheat jika terlalu lama dinyalakan.

Cara Mengatasi Overheat Saat Motor Digunakan

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan pada saat terjadinya overheat adalah cara untuk mengatasinya. Hal ini perlu diketahui agar pemilik tidak perlu panik saat tiba-tiba mesin motor mengalami overheat. Pada dasarnya, mengatasi hal ini sangatlah mudah, asalkan kondisinya tidak terlalu parah.

Perlu diketahui bahwa mesin motor yang mengalami overheat akan mati tiba-tiba pada saat digunakan. Saat hal ini terjadi, pengendara motor harus segera mematikan mesin dengan memutar starternya agar off. Selanjutnya, tepikan motor agar aman dari pengendara lain.

Hindari untuk langsung menstarter atau berusaha menghidupkan mesin saat terjadi overheat. Tunggu dulu beberapa waktu agar suhu pada mesin motor menurun atau menjadi dingin. Hal ini membutuhkan waktu yang sedikit agak lama, tergantung pada kondisi mesin.

Cara Mencegah Overheat Motor

Terjadinya overheat pada mesin motor sebenarnya dapat dicegah agar tidak merusak mesin secara umum. Pemilik motor harus memahami cara yang bisa dilakukan untuk mencegah overheat pada mesin. Nah, dalam hal ini, diantara cara mencegah mesin motor mengalami overheat adalah sebagai berikut.

  • Mengganti Cairan Coolant Secara Teratur

Cairan coolant ini ada pada motor yang dilengkapi dengan komponen pendingin pada mesinnya. Pemilik harus memperhatikan penggantian cairan coolant atau pendingin ini agar tetap berfungsi dengan baik, dan minimal diganti sekali dalam setahun.

Fungsi dari cairan coolant ini adalah untuk menjaga suhu pada mesin agar tetap stabil. Cairan coolant berfungsi untuk menjaga suhu mesin motor agar tidak terlalu panas. Apabila cairan coolant tersebut tidak diganti secara rutin, semakin lama akan kehabisan dan tidak dapat berfungsi secara optimal.

  • Rajin Membersihkan Radiator

Radiator merupakan komponen yang ada motor dengan sistem pendingin udara. Fungsi dari radiator ini sama dengan cairan coolant yang ada pada motor dengan sistem pendingin mesin. Radiator ini perlu dibersihkan agar mesin pada motor tidak mengalami overheat.

Pembersihan radiator berfungsi untuk membersihkannya dari debu yang menempel. Debu ini berasal dari udara yang disaring oleh fan radiator. Kotoran dari debu ini akan terus menumpuk apabila tidak dibersihkan secara teratur. Dengan demikian hal ini  tidak akan mengganggu kinerja radiator.

  • Mengganti Oli Mesin Secara Teratur

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya overheat pada mesin motor adalah mengganti oli secara teratur.

Komponen pelumas ini sangat diperlukan untuk mesin motor, sehingga ketersedian dan kebersihannya harus dijaga dengan menggantinya secara rutin.

Baca Juga : Tips dan Trik Mengendarai Motor Kopling dengan Baik dan Benar

Penggantian oli motor ini dilakukan pada saat motor sudah menempuh jarak minimal 2000 kilometer atau sekitar 2 hingga 3 bulan. Pemilik harus memperhatikan pergerakan speed meter atau menjadwalkan secara rutin penggantian oli agar kendaraan tetap dalam keadaan baik.

  • Memilih Oli dengan Tepat

Pemilihan oli merupakan hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pergantian. Pemilik harus mengerti jenis oli yang tepat untuk mesin motornya. Jika merasa bingung, pemilik bisa bertanya kepada bengkel resmi mengenai jenis oli manakah yang terbaik.

Jenis oli yang digunakan untuk motor berjenis matic dan bergigi berbeda. Hal ini dikarenakan perbedaan kapasitas yang dimiliki oleh kedua jenis motor tersebut. Dengan demikian, pemilik harus mengetahui sejak awal jenis oli yang tepat untuk motornya.

  • Mengecek Air Radiator

Air radiator juga merupakan komponen yang harus dicek secara rutin untuk memastikan ketersediaan. Radiator yang tidak dalam keadaan maksimal bisa menjadi gangguan utama dari adanya gangguan mesin pada motor.

Pengecekan air radiator ini sebaiknya dilakukan saat sebelum memulai perjalanan. Cara pengecekkan air radiator harus dilakukan secara berkala seperti oli motor, yaitu 2 hingga 3 bulan sekali.

  • Rajin Mengecek Suhu Radiator

Hal berikutnya yang harus dicek secara rutin adalah suhu dari radiator motor. Seiring dengan canggihnya motor, pengecekan suhu ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek indikator suhu pada layer speed meter.

  • Mengecek Fan Pada Radiator

Fan radiator berfungsi sebagai kipas atau pendingin udara yang mengalir pada mesin motor. Pengecekan fan perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa kinerjanya tetap maksimal. Pemilik bisa mengecek kondisi fan ini bersamaan dengan mengecek pada bagian radiator lainnya.

Pada dasarnya, jika ingin mencegah hal ini terjadi, caranya sangatlah mudah. Anda hanya perlu melakukan servis dan perawatan secara rutin di bengkel resmi Suzuki terdekat, sehingga kondisi motor pun akan tetap stabil.

Berita Lainnya