Tips & Trik

Mengupas Proses Pembangunan Kapal

PUBLISHED DATE : 30 Juni 2023

Proses Pembangunan Kapal

 

  • Proses Perakitan

 

Proses berikutnya adalah proses perakitan. Proses ini bisa dimulai ketika semua proses fabrikasi telah selesai. Jika material material yang dibutuhkan sudah siap sesuai ukuran dan bentuk yang diinginkan, maka kapal mulai bisa dirakit.

Proses ini merupakan tahapan untuk menyatukan semua hasil dari fabrikasi sehingga dapat menjadi kapal yang utuh dan sesuai rencana.

Metode yang banyak digunakan adalah metode blok yang berarti merakit sebuah kapal dengan membagi kapal ke dalam beberapa blok atau bagian.

Hasil dari fabrikasi yang sudah siap dipakai, akan dibuat menjadi blok-blok kapal tersebut. Selanjutnya, blok itu akan disambungkan menjadi sebuah kapal, atau dikenal dengan istilah erection.

Metode blok digunakan hampir semua perusahaan yang melakukan proses pembangunan kapal, karena ia dianggap cukup efisien dalam pelaksanaannya. Blok-blok tersebut dapat membantu dan mempermudah berbagai prosesnya.

 

  • Memasang Instalasi serta Proses Pengecatan

 

Setelah dirakit dan menjadi bentuk kapal yang utuh, maka dilanjut dengan memasang instalasi. Sistem kelistrikan dan perpipaan akan dipasang di kapal tersebut. Selain itu, juga dilakukan proses pengecatan.

Baca Juga : Ketahui Tips Aman Berkendara Saat Puasa

Tiga kegiatan tersebut dapat dilakukan secara beriringan, supaya dapat menghemat waktu. Namun, hal utama yang harus tuntas yaitu pengecatan bagian lambung kapal karena terdapat standar yang perlu diikuti secara tepat.

Jika tahap ini telah diselesaikan, maka telah jadi sebuah kapal baru sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan memperhatikan berbagai aspek.

Tahap Akhir, Peluncuran Kapal

Tahap akhir dari proses pembangunan kapal yaitu tahap peluncuran kapal. Kapal yang sudah jadi secara keseluruhan, termasuk semua tahap instalasi, maka siap untuk diapungkan. Kapal akan diapungkan ke kolam dermaga atau ke laut.

Ada beberapa alat yang dapat dipakai untuk proses peluncuran kapal misalnya slipway, airbag atau balon, hingga crane. Untuk crane, biasanya dipakai ketika meluncurkan kapal-kapal yang memiliki ukuran kecil.

Dalam proses ini, kapal tidak boleh diluncurkan secara asal-asalan. Terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan, misalnya gesekan landasan, sudut landasan, serta kedalaman dermaga.

Jika kapal sudah bisa mengapung dengan baik, maka dapat dilanjutkan ke proses uji coba. Kelayakan dari kapal baru tersebut akan diuji dalam proses tersebut.

Ketika sebuah kapal baru sudah melalui proses uji coba tersebut dan dinyatakan layak, maka kapal sudah bisa berlayar. Kapal dapat digunakan sesuai dengan rencana awal, misalnya untuk alat transportasi atau untuk mengangkut barang.

Itulah proses dari pembangunan kapal, dari awal hingga akhir. Namun, perlu Anda ketahui bahwa masing-masing perusahaan pembangunan kapal bisa saja memiliki metode dan caranya sendiri, yang mungkin memiliki perbedaan dari langkah-langkah di atas.

Selain proses pembangunan kapal, terdapat sangat banyak hal-hal terkait maritim yang menarik untuk diketahui. Untuk berbagai informasi terkait kapal dan maritim, Anda juga dapat mengunjungi https://www.suzuki.co.id/marine.

Halaman 1 2 3 4 Tampilkan Semua

Berita Lainnya