Tips & Trik

Mengenal Lebih Dekat Fungsi Navigasi Buoy dalam Pelayaran

PUBLISHED DATE : 15 April 2023

Navigasi Buoy

Navigasi buoy menjadi salah satu alat paling krusial yang dibutuhkan dalam pelayaran. Pasalnya, alat navigasi ini sebagai penunjuk dan penanda bagi kapal saat berlayar agar terhindar dari kecelakaan. 

Mungkin ada sebagian dari Anda yang belum memahami apa sebenarnya fungsi dari alat navigasi yang satu ini. Pada artikel ini, kami akan memberikan ulasan mengenai pelampung navigasi yang sangat bermanfaat bagi pelayaran. Simak sampai bawah!

Apa itu Navigasi Buoy?

Agar dapat terhindar dari kecelakaan, penting bagi sebuah kapal untuk memiliki sistem navigasi yang baik. Navigasi sendiri merupakan sebuah sistem atau ilmu yang dapat menentukan posisi dan lokasi kapal di lautan. Sementara itu, untuk alat navigasi yang banyak digunakan dalam pelayaran adalah jenis buoy atau pelampung. 

Biasanya alat yang satu ini kerap dipakai oleh kapal ketika hendak menjamah ke area pelabuhan ataupun wilayah yang lebih sempit di perairan. Buoy akan dibiarkan mengapung di lautan sebagai sebuah penanda akan kondisi dari perairan untuk kapal yang sedang berlayar di area tersebut. Sehingga apabila ada kapal lain pada area perairan yang sama dapat lebih waspada. 

Mengenali Jenis dan Fungsi Navigasi Buoy 

Tak hanya kendaraan darat saja yang memiliki aturan lalu lintas atau rambu-rambu. Kendaraan laut pun juga memiliki peraturannya sendiri. Pelampung navigasi ini menjadi sebuah alat atau sistem yang menjadi panduan bagi para nahkoda dalam mengemudikan kapalnya. 

Buoy pun terus dikembangkan agar standarnya sesuai dan selaras, sehingga pada tiap teritori perairan terjadi keseragaman pemahaman akan rambu tersebut. Dengan demikian, untuk menghindari adanya multitafsir, International Association of Marine Aids to Navigation and Listration Authorities (IALA) pun membuat standar peraturan buoy. 

Baik dari segi warna ataupun bentuk dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rambu tersebut. Sebagai salah satu instansi yang berwenang dalam penggunaan pelampung navigasi, IALA pun membagi buoy dalam beberapa jenis dengan fungsinya yang bervariasi. Detailnya sebagai berikut:

 

  • Jenis Lateral Buoy

Baca Juga : Rem Depan Motor keras? Ini Solusinya!

 

Navigasi yang satu ini didasarkan pada regional wilayah perairan berdasar wilayah negara. IALA membuat pembagian 2 regional negara yang ditetapkan sebagai berikut. Regional A mencakup Eropa, Australia, Afrika, dan sebagian negara-negara di Asia. 

Sementara itu untuk Regional B terdiri atas Amerika, Amerika Selatan, Filipina, Jepang dan Korea. Pembagian regional A dan B ini hanya berlaku untuk buoy jenis lateral. 

Untuk Regional A, penggunaan lateral buoy warna merah untuk port, sementara untuk warna hijaunya bisa dipasangkan di starboard kapal. Sementara itu, Regional B adalah kebalikan dari Regional A. warna merah akan dipakai pada starboard kapal, dengan warna hijau bisa digunakan di area port. 

 

  • Jenis Cardinal Buoy

 

Selanjutnya adalah navigasi buoy jenis cardinal, fungsinya untuk menandai area perairan yang aman dilintasi oleh kapal-kapal. Cardinal buoy biasanya akan diperlukan apabila kapal sedang melintasi wilayah perairan yang ada tikungan, cabang dan daerah persimpangan. 

Maka, jika kapal sedang berlayar di area jalur timur dan menyaksikan ada tanda cardinal buoy pada sisi utara, yang harus dilakukan nahkoda kapal adalah mengubah course to port. Karena hal tersebut menandakan bahwa area perairan yang lebih aman untuk dilalui adalah pada sisi utara dari buoy yang dipasangkan di perairan. 

Cardinal buoy ini menunjukkan mata angin atau disebut juga dengan point of interest dalam navigasi pelayaran kapal. Sesuai arah mata angin, dalam kuadra cardinal mengisyaratkan arah utara, selatan, barat dan timur. Untuk setiap tanda yang ada di buoy dibedakan berdasarkan warna, top marks, serta pencahayaan buoy tersebut. Untuk pencahayaan pada buoy membedakannya berdasarkan frekuensi Q dan juga frekuensi VQ.

 

  • Jenis Isolated Danger Buoy

 

Jenis navigasi yang berikutnya adalah isolated danger buoy, jika muncul rambu jenis ini maka penanda bahwa perairan yang sedang dilintasi adalah area berbahaya. Buoy yang mengapung biasanya ditandai dengan warna merah dan hitam, selain itu juga dilengkapi lampu penerang pada ujung buoy. 

Kapal akan sebisa mungkin menghindari area dengan rambu navigasi ini, karena resiko kecelakaan besar jika memaksakan diri untuk menembus perairan ini.Bentuknya sendiri ada tiga, pillar buoy, spar buoy dan retroreflectors. 

 

 

  • Jenis Safe Water Buoy

 

Jenis rambu berikutnya berkebalikan dengan isolated danger buoy, untuk safe water buoy sesuai dengan namanya berarti sebagai penanda area perairan yang aman. Biasanya jika kapal sudah mendekati area pelabuhan atau perairan terbuka, maka pelaut akan menjumpai jenis rambu ini. 

Navigasi safe water buoy ditandai dengan warna putih dan merah yang menyala, sehingga lebih mudah juga untuk dikenali oleh para pelaut dari kapal. Selain itu, safe water buoy juga sebagai penanda bahwa kapal sudah melintasi jalur yang benar. 

Layaknya sebuah gerbang perlintasan di daratan yang memisahkan satu area dengan area lain, jika menemukan navigasi buoy jenis ini maka menandakan perbatasan antara perairan terbuka dan perairan tertutup. Bentuknya sendiri terdiri dari spherical buoy, pillar buoy dan spar buoy.

 

  • Jenis Special Buoy

Baca Juga : Yuk Perhatikan Durasi Maksimal Mengemudi Biar Terhindar Dari Kecelakaan

 

Selanjutnya adalah navigasi jenis special buoy sebagai penanda untuk sebuah area khusus yang berada di suatu wilayah perairan. Warna yang akan ditemui adalah warna kuning menyala dengan top marks berbentuk X atau – sementara bentuk pilarnya bermacam-macam dan opsional. 

Biasanya rambu navigasi special buoy ini untuk menunjukkan bahwa ada kabel ataupun pipa di bawah laut. Selain itu juga digunakan untuk memberi tanda akan area training militer, zona rekreasi, Oceanographic Data Acquisition System (ODAS), area pengerukan serta adanya traffic separation. Sehingga, jika kapal melintasi area bertandakan kuning ini sebaiknya menjadi lebih waspada dan menghindari area tersebut.

 

  • Jenis Emergency Wrecking Marking Buoy

 

Diperkenalkan sejak 2006 silam oleh International Maritime Organization (IMO), rambu ini ada sebagai tindak lanjut dari ditemukannya banyak kecelakaan atau kapal tenggelam di lautan. Bangkai kapal yang tenggelam di perairan ini seringkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di lautan. 

Oleh sebab itu, dibentuklah navigasi buoy jenis emergency wrecking marking sebagai penanda bahwa ada bangkai kapal di area perairan tersebut. Sebaiknya kapal-kapal juga menghindari area tersebut. 

Biasanya buoy ini dipasangkan hingga terdapat tanda permanen yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, Jadi, apabila ditemukan bangkai laut di perairan segera dilaporkan kepada Angkatan Laut untuk ditindaklanjuti dengan investigasi dan pendataan demi keselamatan bagi pelayaran lainnya. 

Demikianlah ulasan mengenai rambu atau navigasi dalam jalur perairan. Begitu penting fungsinya demi keselamatan kapal-kapal di lintasan laut.  Setelah mengetahui macam-macam navigasi buoy beserta fungsinya di atas. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan baru bagi Anda. Dapatkan lebih banyak tips & trik mengenai otomotif, lifestyle ataupun maritime hanya di situs resmi www.suzuki.co.id 

Berita Lainnya