Kapal Roro: Sejarah, Jenis, dan Fungsinya
PUBLISHED DATE : 21 November 2021
Kapal Ro-Ro singkatan dari Roll-on/Roll-off termasuk jenis kapal yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kapal Ro-Ro adalah kapal yang disebut zero subdivision karena memiliki ruang muat terbuka untuk kendaraan tanpa memiliki sekat dan bersifat kedap air.
Kehadiran Ro-Ro memudahkan para penumpang kapal yang ingin membawa kendaraan ketika melakukan penyeberangan.
Kapal ini dapat dipakai sebagai pilihan pertama dalam penyeberangan jarak pendek karena mempunyai kemampuan bongkar muat dengan waktu yang cepat.
Mengenal Kapal Roro
Kapal Ro-Ro adalah kapal penumpang yang mempunyai ruang kategori khusus yang dirancang untuk mengangkut kargo beroda.
Ciri khas dari kapal ini yaitu mempunyai pintu keluar masuk yang dapat dinaikkan dan diturunkan untuk jalur kendaraan, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kapal ini memuat penumpang maupun kendaraan yang masuk (Roll-on) maupun keluar (Roll-off) menggunakan penggeraknya yakni Rolling Cargo.
Kapal ini dilengkapi pintu rampa di bagian pintu depan maupun belakang kapal yang terhubung dengan dermaga apung ke dermaga.
Dermaga secara otomatis akan menyesuaikan dengan ketinggian pasang surut pada air laut.
Sehingga, begitu pintu rampan dibuka, pengelola pelabuhan hanya tinggal menggelar jembatan kecil ke lambung kapal dan kendaraan dapat keluar masuk dengan leluasa ke kapal tersebut.
Keuntungan menggunakan kapal ini salah satunya adalah dapat menghemat waktu. Fasilitas
Baca Juga : Tahu Lebih Dekat Cara Kerja Kapal Selam
Ro-Ro dengan menggulirkan kargo di atas kapal akan lebih cepat jika dibandingkan dengan mengangkatnya menggunakan derek. Selain itu, alur menggunakan Ro-Ro lebih gampang serta tidak rumit.
Kapal ini lebih sering melayani penyeberangan sehingga operasionalnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Operator terbesar kapal ini yaitu PT. ASDP (Persero), BUMN yang bergerak di bidang penyeberangan antar-pulau.
Sejarah Kapal Roro di Dunia
Tahun 1833, sebuah perusahaan kapal dari Inggris memperkenalkan konsep kapal Ro-Ro, namun itu hanya untuk mengangkut kereta.
Dengan adanya kapal ini maka kereta dari stasiun dapat langsung meluncur ke lambung kapal dan tanpa menggunakan bantuan derek.
Ro-Ro pertama kali digunakan oleh Skotlandia (Inggris) tahun 1850 yaitu pada masa kesuksesan kereta api dengan tenaga uap. Kapal ini didesain memiliki rel pada deck kapalnya sehingga dapat digunakan sebagai pengangkut gerbong kereta.
Selama abad ke-19, penggunaan kapal ini hanya sebatas mengangkut kereta saja. Penggunaan kapal ini sebagai pengangkut kereta lebih efisien dari pada jenis kapal lain. Kapal ini berkembang hingga daerah Baltik sampai Mediterania.
Ketika perang dunia II, militer menggunakan Ro-Ro sebagai pengangkut tank serta kendaraan tempur yang lain.
Kapal ini didesain seperti kapal pendarat atau landing craft tank (LCT) milik militer. Ro-Ro mempunyai volume yang sangat besar dan terdapat pintu di salah satu atau kedua ujungnya.
Tahun 1950-an, kapal ini merambah ke pelayaran umum atau Niaga (Cargo) yang sudah menyatu dengan berkembangnya moda untuk transportasi darat di antaranya mobil, bus, hingga truk. Sejak saat itu, konsep Ro-Ro berkembang untuk keperluan masyarakat luas hingga saat ini.
Kapal Roll-on/Roll-off di Indonesia
Kapal ini pertama kali dikenal pada tahun 1912 saat pembangunan pelabuhan Merak yang dilakukan oleh Staatsspoorwegen dengan perintah dari pemerintahan Hindia-Belanda.
Kapal ini digunakan untuk mendukung kegiatan ekspor Hindia-Belanda yang berasal dari Indonesia ke negara lain.
Saat pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia, Ro-Ro sebagai kapal serbaguna digunakan untuk mengangkut hasil bumi Indonesia dan menyeberangi selat Sunda hingga pelabuhan Panjang.
Hingga sekarang, kapal ini digunakan sebagai penyeberangan antar selat dan pelayaran di perairan pesisir.
Saat ini, Indonesia mempunyai 306 kapal jenis Ro-Ro yang dikelola oleh beberapa instansi yaitu 118 kapal dibawah pengawasan PT. ASDP Ferry Indonesia, 170 kapal dikelola swasta, serta 18 kapal oleh BUMD. Terdapat pula 225 rute penyeberangan yaitu 44 rute komersial dan 181 perintis.
Kapal ini banyak digunakan sebagai alat penghubung dari dua ruas jalan yang terbelah oleh lautan sempit.
Kemenhub pada tahun 2017 mengeluarkan PM 107/2017 yang berisi tentang penyelenggaraan penyeberangan dengan jarak jauh menggunakan kapal jenis Ro-Ro.
Ro-ro sebagai kapal jarak jauh memiliki trayek penyeberangan yang di antaranya Jakarta - Semarang, Jakarta - Surabaya, dan Surabaya - Lombok.
Penggunaan Ro-Ro sebagai kapal jarak jauh sebagai implementasi short sea shipping yang disebut akan menjadi kompetitor bagi transportasi darat lain.
Jenis Kapal Roll-on/Roll-off
Terdapat beberapa jenis kapal Ro-Ro yang berlayar. Di antaranya yaitu Pure Car Carrier (PCC) dan Pure Car And Truck Carrier (PCTC).
Jenis PCC digunakan khusus untuk mengangkut mobil, namun untuk jenis PCTC juga digunakan untuk mengangkut truk dan kendaraan roda empat jenis lainnya.
Jenis lain dari Ro-Ro yaitu Container Vessel + Ro-Ro (ConRo) Ship. Sesuai namanya, kapal ini merupakan gabungan antara truk kontainer dan Ro-Ro.
Baca Juga : Mari Mengenal Ekonomi Maritim Indonesia
Desain kapal ini mengacu pada kapal jenis hybrid. Kapal ini mempunyai daya angkut 20.000 hingga 50.000 DWT (deadweight tons).
General Cargo + Ro-Ro Ship atau disebut dengan GenRo merupakan jenis kapal kargo dengan fasilitas Ro-Ro yang memiliki daya angkut 2.000 hingga 30.000 DWT.
Kapal ini didesain sebagai sebuah kapal pengangkut yang normal dan dilengkapi dengan fasilitas Ro-Ro.
Jenis lain kapal Ro-Ro adalah RoPax yang tidak hanya digunakan sebagai pengangkut mobil, namun juga memberikan fasilitas untuk kehidupan para pelayar.
Tidak hanya menampung penumpang dan kendaraan saja, kapal RoPax ini juga menampung peti kemas.
Complete Ro-Ro Ship adalah jenis kapal yang tidak mempunyai palka atau Hatchways. Kapal ini sering digunakan ketika melakukan penyeberangan di laut lepas. Daya angkut kapal Complete Ro-Ro Ship ini tidak sebesar ConRi Ship, yaitu hanya 2.000 hingga 40.000 WDT.
Fungsi Kapal Roll-on/Roll-off
Fungsi utama kapal jenis Ro-Ro di pelabuhan penyeberangan yaitu untuk pengangkutan, baik untuk mengangkut penumpang dan beragam moda darat.
Kapal ini dirancang untuk membawa kargo beroda seperti sepeda motor, mobil, truk, semi-trailer truk, trailer atau mobil kereta api.
Ro-Ro di Indonesia menjadi salah satu jenis moda angkutan sungai, danau, dan penyeberangan selat.
Tidak hanya dilengkapi dengan pintu naik turun yang terhubung dengan dermaga, kapal ini juga dilengkapi dengan fasilitas jalan khusus untuk penumpang.
Kapal ini sering disebut dengan kapal pengangkut mobil. Tidak hanya berfungsi untuk kebutuhan sipil saja, namun juga berfungsi untuk kebutuhan militer bagian angkatan laut yang digunakan sebagai alat angkutan untuk barang yang berasal dari laut maupun darat.
Ro-Ro sering terlihat di Pelabuhan Merak Banten dan Bakauheni Lampung. Ro-Ro menjadi kapal angkutan pilihan yang populer untuk penyeberangan antar-pulau seperti antara Jawa dengan Sumatra, antara Jawa dengan Madura, maupun antara Jawa dengan Bali.
Itulah ulasan mengenai sejarah, jenis hingga fungsi kapal Roll-on/Roll-of dan apabila Anda membutuhkan informasi lengkap seputar kapal maka bisa mengunjungi website marine Suzuki di sini.