Tips & Trik

Bagaimana Cara Kerja Mesin Kapal Boat Saat Mengerem?

PUBLISHED DATE : 19 Juni 2020

67138019 S

Kapal boat tentu menjadi transportasi familiar saat ini, terlebih di kawasan wisata. Keberadaannya membantu wisatawan untuk berkunjung ke pulau kecil maupun hanya sekedar berjalan-jalan di atas birunya laut yang indah.

Tak hanya pelaut dan nelayan, sekarang ini siapa saja bisa memanfaatkan keberadaan kapal ini untuk menjelajah wisata perairan. Tak perlu panik jika mendapati kondisinya sedang melaju kencang, karena tinggal kurangi kecepatannya. Berikut dijelaskan cara kerja mesin kapal ini saat mengerem:

Mengenal Kapal Boat

Bagi dunia usaha transportasi laut, jenis kapal ini sudah banyak dikenal. Bahkan mungkin sudah suatu keharusan memiliki sarana kapal yang dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien tersebut.

Tak hanya desainnya yang keren, salah satu alat transportasi laut ini memiliki daya laju lebih tinggi dari kapal ferry hingga membuatnya lincah dan lebih cepat bergerak.

Sederet keunggulan kapal boat yang ada, menjadikannya semakin memiliki eksistensi di dunia transportasi laut. Pemanfaatannya semakin mengalami kenaikkan, apalagi kapal ini sangat fleksibel untuk dijadikan transportasi dalam berbagai kegiatan yang menjadikan laut sebagai jalan utamanya.

Pemanfaatan yang paling familiar dari kapal ini adalah sebagai alat transportasi di dunia pariwisata. Bahkan kapal ini ternyata tidak hanya digunakan di tempat wisata mendunia, layaknya laut maupun wisata perairan sekitarnya yang berada di Bali.

Pantai-pantai di kota kecil pun, sekarang banyak memanfaatkan keberadaan kapal tersebut sebagai penunjang wahana wisata. Selain itu, dengan keunggulannya, alat transportasi satu ini dimanfaatkan di bidang lain seperti patroli di wilayah perairan setempat yang dilakukan oleh satuan polisi perairan.

Baca Juga : Apa Itu Landas Kontinen? Ini Jarak Perairan Indonesia

Kapal tersebut juga sangat bersahabat untuk mendukung kebutuhan memancing. Pemanfaatannya dalam hal lain yang juga sering dilakukan adalah sebagai angkutan eksklusif bagi orang-orang tertentu dengan keperluan khusus.

Kapal Laut Tidak Memiliki Rem Konvensional Seperti Pada Kendaraan Darat

36106496_s

 

Dengan sederet keunggulan yang dapat digunakan dalam pemanfaatannya yang multifungsi, mengenali bagian-bagian kapal laut juga menjadi penting. Dari segi desain saja, tampilannya bisa berbeda-beda sesuai dengan fungsi sebuah kapal.

Beberapa negara juga telah memanfaatkan adanya kapal boat sebagai hospital ship, maka design nya juga berbeda. Bentuknya lebih diadaptasikan seperti klinik kesehatan, dengan ruang kemudi yang terpisah dengan ruang praktek dokter.

Segala performa yang menunjukkan kemampuan kapal boat dapat menjelajah perairan laut, tentu didukung dengan mesin boat yang telah disesuaikan dengan pemanfaatan kapal pula.

Namun, secara umum, kapal boat tidak memiliki rem konvensional layaknya kendaraan roda dua, empat, maupun kendaraan darat lainnya. Tak perlu cemas! Meskipun berbeda dengan alat transportasi darat, kapal ini memiliki caranya sendiri untuk berhenti.

Hal ini diadaptasikan sesuai dengan tempat lajunya yaitu perairan. Dengan demikian modifikasi bisa dilakukan pada bagian “rem” dengan fungsi masih tetap sama, yakni mengurangi kecepatan laju sebuah alat transportasi.

Cara Kerja Rem Kapal Boat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rem kapal jenis ini berbeda dengan alat transportasi darat. Rem kapal boat lebih dimodifikasi sesuai dengan cara geraknya.

Perlu diingat bahwa, pada dasarnya kapal menggerakkan dirinya dari usaha yang dilakukan oleh baling-baling yang berputar di bagian belakang kapal. Berputarnya baling-baling pada porosnya ini tak lain disebabkan oleh mesin.

Hal yang perlu diperhatikan lagi ialah, kapal ini tidak beroperasi di darat. Medan lajunya adalah perairan luas dengan segala kondisi lingkungan yang amat berbeda dari alat transportasi darat. Oleh karena itu, kapal tentu dapat berhenti tetapi tidak menggunakan sistem pengereman konvensional.

Beberapa metode rem kapal dapat diterapkan, baik dengan cara individu maupun gabungan metode yang secara sinkron dapat membuat laju kapal melambat. Memahami bahwa kapal beroperasi dengan mengapung di atas air, tentu dapat mengerti jika kapal tidak dapat sepenuhnya berhenti.

Pengurangan kecepatan laju kapal dapat dijadikan dasar untuk membuat rem pada kapal. Beberapa cara kerjanya sendiri adalah sebagai berikut.

  1. Terbentuknya Hambatan Akibat Meningkatnya Luas Permukaan Kapal Yang Terendam Air

    Seperti yang diketahui, semakin luas permukaan maka akan semakin besar daya hambatan yang dialami suatu benda. Prinsip ini  diterapkan pada cara kerja rem kapal.

    Seperti yang telah dijelaskan, kapal tidak dapat benar-benar berhenti namun dengan mengurangi kecepatannya dapat membantu kapal untuk sedikit demi sedikit melambat hingga sangat lambat.

  2. Mengurangi Besar Gaya Dorong Kapal

    Selain menambah luas permukaan bagian depan untuk menghambat laju gerak kapal, hal lain yang perlu diupayakan adalah mengurangi daya dorong kapal. Laju kapal timbul akibat daya dorong dari baling-baling yang berputar di bagian belakang kapal.

    Jika kecepatan baling-baling itu dikurangi, maka secara perlahan pula kecepatan kapal akan melambat berangsur-angsur. Ini adalah metode kerja rem kapal yang adaptif meskipun tanpa rem konvensional.

 

Baca Juga : Perahu Karet: Pengertian, Manfaat, Hingga Jenisnya

Cara Memilih Mesin Tempel Yang Baik

Berbicara tentang metode kerja kapal boat, tentu tak lepas dari mesin penggeraknya. Mesin boat atau biasa dikenal dengan mesin tempel adalah mesin penggerak pada alat transportasi air sejenis perahu maupun kapal ini. Mesin penggerak ini didukung oleh transmisi, propeller, maupun jet air.

Berbagai jenis penggerak bisa digunakan baik mesin dua tak, empat tak, maupun mesin diesel, sesuai dengan kebutuhan proporsional kapal. Seiring perkembangannya, mesin dapat lebih variatif dan fleksibel. Belakangan ini juga dikembangkan mesin listrik untuk kapal berukuran kecil.

Untuk mendapatkan performa kapal yang maksimal, perlu memilih mesin tempel yang baik dan sesuai dengan kebutuhan kapal. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam memilih mesin tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Pemilihan mesin yang utama adalah kesesuaian dengan kapal. Kesesuaian yang dimaksud adalah sesuai proporsi kapal dan perahu beserta kegunaan dan fungsinya.

    Biasanya, jenis dan ukuran yang jadi pertimbangan pertama dan utama dalam memilih mesin boat. Kapal dengan kapasitas besar sebaiknya tidak dipasangkan dengan mesin dengan daya rendah agar performa kapal dapat maksimal.

  2. Torsi yang Dihasilkan Dari Mesin Tempel

    Seperti pada poin di atas, daya sangat berpengaruh pada performa kapal. Pemilihan mesin ini juga tak lepas dari perhitungan gaya yang dikeluarkan mesin. Mengetahui sejauh mana mesin dapat menghasilkan energi, akan sangat membantu memasangkan kapal dengan mesin tempel yang sesuai.

  3. Konsumsi Bahan Bakar

    Tak kalah penting lagi adalah kemampuan konsumsi bahan bakar. Akan sangat disarankan untuk memilih mesin yang memiliki konsumsi bahan bakar hemat. Tentunya akan sangat menguntungkan bila mesin yang hemat bahan bakar dapat menempuh jarak yang lebih jauh lagi.

  4. Sistem dan Fitur Mesin

    Mengenali sistem dan fitur pada mesin juga sangat perlu dalam pengoperasian kapal. Dengan sistem dan fitur pada mesin yang ada, pengemudi kapal dapat mengetahui cara kerja kapal termasuk berjalan dan berhenti.

  5. Pemeliharaan dan Perawatan Mesin

    Dari sekian poin di atas, pemilihan mesin tempel juga perlu memperhatikan perawatan mesin. Penting untuk memilih mesin yang lebih mudah dan fleksibel perawatannya agar kerusakan dapat diminimalisir dengan perawatan yang tepat.

Berita Lainnya