Ayo Mengenal Macam dan Fungsi Sabuk Pengaman Mobil
PUBLISHED DATE : 25 Agustus 2020

Sabuk pengaman mobil merupakan kelengkapan yang harus dipenuhi saat berkendara. Peraturan ini dikeluarkan pemerintah mengingat begitu pentingnya fungsi alat tersebut bagi keselamatan penumpang mobil saat berkendara, yaitu sebagai pelindung dari benturan yang terjadi akibat kecelakaan.
Itu sebabnya, perusahaan mobil pun berinovasi dengan menciptakan produk mobil yang dilengkapi dengan sabuk pengaman. Apalagi mengingat kendaraan roda empat yang tidak dilengkapi dengan alat ini dianggap tidak memenuhi kelayakan yang ditentukan.
Sejarah Sabuk Pengaman
Sabuk pengaman memang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan keamanan bagi para pengendara mobil. Dalam sejarahnya, alat ini muncul akibat keprihatinan terhadap banyaknya korban kecelakaan yang meninggal akibat mengalami benturan saat kecelakaan terjadi.
Baca Juga : Performa & Ketangguhan Suzuki Baleno
Ini berawal dari seorang teknisi dari Inggris yang mempunyai ide untuk membuat alat pengaman tersebut. Teknisi yang hidup di abad 19 tersebut merasa khawatir dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi dan berujung pada kematian. Penyebabnya, biasanya karena tubuh terlempar atau mengalami benturan.
Ide tersebut kemudian dilanjutkan oleh seorang dokter dari Rumah Sakit California, Amerika Serikat. Dokter bernama Hunter Shelden tersebut menegaskan, kematian yang terjadi pada kecelakaan mobil, pada umumnya disebabkan karena pengemudi atau penumpang terlempar atau mengalami benturan
Baca Juga : Tips Memanaskan Motor yang Tepat dan Efektif
Pada saat mobil mengalami kecelakaan, benturan, atau pada saat berhenti mendadak, pengemudi atau penumpang mobil terlempar dari tempat duduknya, atau membentur bagian di depannya. Hal tersebut merupakan penyebab terbesar dari kematian yang dialami.
Dari kejadian-kejadian tersebut, maka munculah ide untuk menciptakan sebuah alat yang mampu membuat tubuh penumpang mobil tetap berada di tempat duduknya saat terjadi kecelakaan, atau mobil berhenti mendadak. Alat tersebut kemudian diberi nama sabuk pengaman.
Sejak ditemukannya alat berupa sabuk pengaman tersebut, maka mulai tahun 1946, Amerika menerapkan aturan pemakaian sabuk pengaman bagi pengemudi mobil. Peraturan ini juga ditetapkan pada perusahaan otomotif untuk menciptakan mobil yang dilengkapi dengan alat pengaman tersebut.
Baca Juga : Ketahui 5 Penyebab Mesin Mobil Bergetar saat AC Dinyalakan
Peraturan tersebut diterapkan dengan risiko tidak dikeluarkannya izin produksi bagi perusahaan mobil yang tidak mematuhinya. Sejak saat itu, seluruh perusahaan mobil di Amerika Serikat memproduksi mobil yang dilengkapi dengan sabuk pengaman atau biasa disebut safety belt.
Penerapan aturan pemakaian safety belt kemudian diikuti oleh seluruh negara. Dengan adanya aturan ini diharapkan kasus kematian yang disebabkan oleh benturan atau tubuh terlempar saat terjadi kecelakaan mobil bisa dikurangi.
Fungsi Sabuk Pengaman
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sabuk pengaman? Pengertian dari safety belt adalah alat yang digunakan untuk menahan penumpang agar tidak terjatuh atau terlempar dari tempat duduknya, saat mobil mengalami kecelakaan, tabrakan, maupun pengereman mendadak.
Bentuk dari safety belt sendiri berupa sabuk yang dirancang menjadi satu dengan tempat duduk penumpang mobil. Alat ini biasanya dilengkapi dengan pengait yang bisa dibuka dan dipasang untuk memudahkan pemakaian.
Pemakaian dari alat ini adalah dengan cara mengikat penumpang yang duduk pada kursi tersebut. Bahan sabuk biasanya bersifat elastis untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang yang memakainya.
Fungsi utama dari alat ini pada dasarnya adalah untuk menahan penumpang agar tetap berada di tempat duduknya saat terjadi kecelakaan mobil. Tetapi sebenarnya ada beberapa fungsi lain dari safety belt ini, yaitu
- Melindungi Bagian Terpenting Dari Badan
Pada saat mobil berhenti mendadak, biasanya tubuh akan ikut terdorong ke depan. Hal tersebut sangat berisiko menyebabkan benturan bagian penting dari tubuh dengan benda yang ada di depannya. Misalnya saja kepala atau wajah, bisa membentur benda di depannya.
Sementara kepala sendiri merupakan bagian penting dari tubuh. Apabila kepala mengalami benturan yang cukup keras, bisa dipastikan akan mengganggu kerja sistem saraf. Pada akibat fatal, bisa berisiko menyebabkan kematian.