Yuk Ketahui Fungsi Connecting Rod Atau Batang Seher
PUBLISHED DATE : 06 Juni 2025

Bagikan
Mesin kendaraan terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama dengan harmonis agar kendaraan dapat berjalan dengan lancar. Salah satu bagian krusial yang sering tersembunyi di dalam blok mesin adalah batang penghubung.
Meskipun ukurannya kecil dan tidak mudah terlihat secara langsung, komponen ini memegang peran vital dalam proses konversi energi di dalam mesin pembakaran dalam.
Secara sederhana, komponen ini berfungsi sebagai batang penghubung antara piston dan poros engkol (crankshaft).
Karena perannya yang sangat penting ini, mengetahui fungsi dan bagian-bagian dari komponen ini menjadi hal yang krusial, terutama bagi Anda yang ingin lebih memahami cara kerja mesin kendaraan.
Fungsi Connecting Rod
Sebagai salah satu komponen mesin pembakaran dalam, berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari komponen ini yang wajib Anda ketahui.
1. Sebagai Penghubung Piston dan Crankshaft
Komponen ini berfungsi sebagai batang penghubung antara piston dan poros engkol dalam mesin kendaraan.
Saat piston bergerak naik turun akibat proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar, komponen ini meneruskan gerakan tersebut ke crankshaft sehingga menghasilkan putaran.
Dengan kata lain, komponen ini berperan penting sebagai jembatan penghubung yang mentransfer gaya dan energi antara piston dan crankshaft, sehingga mendukung kinerja dan kelancaran mesin secara keseluruhan.
2. Transfer Gaya
Selama siklus pembakaran di dalam mesin, piston menerima tekanan kuat dari ledakan bahan bakar yang mendorongnya bergerak ke bawah dengan cepat.
Connecting rod mempunyai peran penting dalam mekanisme mesin, yaitu sebagai penghubung yang meneruskan gaya tekan yang dihasilkan oleh piston langsung ke poros engkol.
Dengan kata lain, connecting rod berfungsi untuk mengalihkan dan mentransmisikan tekanan dari gerakan piston naik turun agar dapat diubah menjadi putaran pada poros engkol secara efektif dan efisien.
3. Pengubahan Gerakan
Komponen ini bertujuan mengonversi gerakan piston menjadi perputaran pada poros engkol.
Proses transformasi gerakan ini sangat penting karena menjadi kunci utama agar mesin dapat menghasilkan tenaga putar yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan dengan optimal dan efisien.
Tanpa komponen ini yang berfungsi dengan baik, kinerja mesin akan terganggu dan tenaga yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.
4. Membangkitkan Gaya Putar
Ketika komponen ini atau batang penghubung meneruskan gaya dari piston ke crankshaft atau poros engkol, terjadi proses mekanis yang krusial dalam pembakaran mesin internal.
Piston yang bergerak naik dan turun di dalam silinder karena ledakan bahan bakar akan meneruskan gaya tekan tersebut ke komponen ini.
Connecting rod kemudian meneruskan gaya tersebut ke poros engkol, yang berfungsi mengubah gerakan linear piston menjadi gerakan putar. Saat poros engkol berputar, ia menghasilkan gaya putar yang dikenal sebagai torsi (torque).
Torsi inilah yang menjadi sumber tenaga utama untuk memutar roda kendaraan melalui sistem transmisi dan diferensial.
Dengan adanya gaya putar ini, roda kendaraan dapat berputar dan menghasilkan dorongan ke depan, sehingga kendaraan dapat bergerak maju dengan lancar dan efisien di jalan.
Proses ini merupakan inti dari bagaimana mesin mengubah energi dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis yang dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
5. Mendukung Kinerja Mesin
Selain berfungsi sebagai penghubung antara piston dan crankshaft serta mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putar pada crankshaft, komponen ini juga menjaga kestabilan dan kelancaran kerja mesin secara keseluruhan.
Komponen ini harus mampu menahan beban tarik dan tekan yang terjadi secara berulang-ulang dalam siklus pembakaran mesin, sehingga harus dirancang dengan bahan yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi serta suhu ekstrem.
Ketahanan komponen ini terhadap beban-beban tersebut sangat krusial agar tidak mudah mengalami kelelahan material atau kerusakan, yang bisa berdampak buruk pada performa dan umur mesin.
Dengan kemampuan menahan tekanan dan beban mekanis yang berat ini, komponen ini berkontribusi besar dalam menjaga agar mesin dapat bekerja secara optimal, efisien, dan stabil dalam jangka waktu yang panjang.
Komponen Connecting Rod
Setiap bagian pada komponen ini memiliki fungsi spesifik yang bekerja sama untuk mendukung kinerja keseluruhan. Berikut uraiannya:
1. Rod atau Batang
Connecting rod merupakan salah satu bagian utama yang sangat penting dalam mesin, yang berfungsi menghubungkan piston dengan crankshaft.
Komponen ini harus dibuat dari material yang sangat kuat dan memiliki daya tahan tinggi terhadap tekanan serta gaya mekanis yang bekerja secara terus-menerus.
Hal ini dikarenakan komponen ini harus mampu menahan beban tarik dan tekan yang sangat besar selama proses pembakaran dan pergerakan piston di dalam silinder mesin berlangsung.
Jika material atau konstruksinya tidak memadai, maka komponen ini bisa mengalami kerusakan yang berakibat pada performa mesin dan bahkan kerusakan mesin secara keseluruhan.
2. Cap Bearing
Cap bearing adalah salah satu komponen penting dalam mesin yang berfungsi sebagai penyangga sekaligus penghubung antara komponen ini dengan crankshaft.
Komponen ini memiliki peran krusial dalam menjaga jarak dan sudut yang tepat antara komponen ini dan crankshaft, sehingga memastikan gerakan putar mesin dapat berjalan dengan lancar dan stabil.
Dengan adanya cap bearing, gesekan yang terjadi selama proses perpindahan gerak dari piston ke crankshaft dapat diminimalkan, sehingga memperpanjang umur komponen mesin dan meningkatkan efisiensi kerja mesin secara keseluruhan.
Tanpa cap bearing yang berfungsi dengan baik, risiko kerusakan akibat gesekan berlebih dan aus pada bagian komponen ini dan crankshaft akan meningkat secara signifikan.
3. Gudgeon Pin atau Piston Pin
Gudgeon pin merupakan poros kecil yang menghubungkan komponen ini dengan piston. Komponen ini memungkinkan piston bergerak naik turun secara bebas sesuai lintasan yang ditentukan oleh komponen ini .
4. Big-end Bearing
Big-end bearing terdapat pada ujung besar dari komponen ini yang terhubung dengan crankshaft. Bearing ini berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan saat komponen ini bergerak mengikuti rotasi crankshaft.
5. Small-end Bushing
Small-end bushing berada pada ujung kecil komponen ini dan berfungsi sebagai bantalan untuk gudgeon pin. Bushing ini membantu mengurangi gesekan dan keausan pada titik sambungan piston dan komponen ini .
6. Bolts atau Mur Pengunci
Baut atau mur pengunci berfungsi untuk mengamankan cap bearing pada bagian ini sehingga sambungan dengan crankshaft tetap kokoh dan stabil saat mesin berputar.
Komponen ini merupakan komponen vital yang berfungsi sebagai penghubung utama antara piston dan crankshaft pada mesin pembakaran dalam.
Fungsi komponen ini tidak hanya sekadar menghubungkan, tetapi juga mentransfer gaya, mengubah gerakan linier menjadi putar, membangkitkan gaya putar, serta mendukung kinerja mesin secara keseluruhan.
Untuk memastikan mesin dan seluruh komponennya, termasuk komponen ini, dalam kondisi prima, Anda bisa melakukan perawatan dan servis rutin di bengkel resmi.
Jika Anda ingin mengecek kondisi connecting rod atau mencari layanan servis atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kendaraan Suzuki, kunjungi situs resmi Suzuki Indonesia untuk mendapatkan pelayanan terbaik dan terpercaya.