Berita

Kapan Ganti Oli yang Tepat untuk Motor yang Jarang Dipakai?

PUBLISHED DATE : 07 Juli 2025

Cropped Image1733044160081

Bagikan

Motor yang jarang digunakan sering kali dianggap tidak membutuhkan perawatan rutin seperti motor harian. Padahal, anggapan ini bisa jadi awal dari masalah besar.

Salah satunya soal pergantian oli. Bahkan mungkin banyak yang masih bertanya-tanya, kalau motor jarang dipakai, ganti oli motor berapa bulan sekali?

Pertanyaan ini penting, apalagi buat Anda yang punya motor cadangan di rumah atau motor untuk keperluan tertentu saja.

Tapi tenang, artikel Suzuki kali ini akan mengupas tuntas semua hal yang perlu Anda tahu, mulai dari waktu ideal ganti oli motor yang jarang dipakai, tanda-tanda harus ganti oli, hingga tips perawatan agar motor tetap prima meski jarang dinyalakan.

Yuk, simak penjelasannya sampai habis, ya!

Jika Jarang Dipakai, Ganti Oli Motor Berapa Bulan Sekali?

Faktanya, meskipun motor jarang dipakai, pelumas mesin tetap bisa rusak secara kimiawi dan berdampak buruk kalau tidak diganti sesuai jadwal.

Umumnya, batas ganti oli motor ditentukan berdasarkan jarak tempuh. Tapi kalau motornya jarang dibawa jalan, jelas jarak ini sulit dijadikan patokan. Nah, di sini lah waktu atau durasi jadi acuan yang lebih relevan.

Meskipun motor jarang digunakan, oli tetap wajib diganti setiap minimal 6 bulan sekali atau saat jarak tempuh mencapai 4.000 km. Anda bisa sesuaikan dengan mana yang tercapai lebih dulu.

Artinya, bahkan jika misalnya motor tersebut baru dipakai sejauh 500 km dalam 6 bulan, oli tetap harus diganti karena sudah tidak lagi optimal secara kimia.

Namun, ada juga yang menyarankan waktu ganti oli motor yang jarang dipakai adalah antara 6 sampai 12 bulan sekali, tergantung jenis oli yang digunakan. Untuk oli sintetis, toleransinya bisa sedikit lebih panjang.

Tanda-Tanda Oli Motor Harus Diganti

Selain mengikuti aturan ganti oli motor berapa bulan sekali, ada beberapa gejala yang bisa Anda perhatikan untuk tahu apakah oli sudah tidak layak pakai:

1. Indikator Oli Menyala

Beberapa motor modern sekarang sudah dilengkapi dengan sensor khusus oli. Jadi jika lampu indikator oli menyala, segeralah periksa level dan kualitas oli Anda.

2. Warna Oli Jadi Gelap dan Pekat

Oli baru umumnya berwarna kuning muda atau coklat terang. Saat sudah lama dipakai, warnanya akan berubah menjadi coklat tua atau hitam pekat. Ini tanda oli sudah tercampur dengan kotoran hasil pembakaran mesin.

3. Mesin Jadi Cepat Panas

Penting untuk diketahui, oli yang sudah rusak tidak bisa lagi meredam panas. Akibatnya, suhu mesin cepat naik meskipun Anda hanya berkendara sebentar. Jadi, jangan abaikan jika motor Anda terasa lebih cepat panas, ya.

4. Tarikan Mesin Berat

Kalau Anda merasa motor jadi berat saat dipakai, atau akselerasinya lambat, bisa jadi pelumasan mesin sudah tidak maksimal.

5. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Selain terasa jadi lebih berat, oli yang kotor membuat mesin bekerja lebih keras. Efeknya, motor jadi lebih boros bahan bakar dari biasanya.

Dampak Buruk Jika Jarang Ganti Oli Motor

Pertanyaan seperti ganti oli motor berapa bulan sekali kalau jarang dipakai seringkali diabaikan, padahal dampaknya cukup serius.

Berikut ini beberapa akibat buruk jika Anda malas mengganti oli:

1. Oli Bocor atau Merembes

Dampak yang ini mungkin sering diremehkan banyak orang. Tapi endapan atau tekanan yang meningkat akibat jarang ganti oli bisa merusak seal dan gasket hingga menyebabkan oli bocor.

2. Komponen Mesin Cepat Aus

Oli adalah pelumas untuk mesin, dan tanpa pelumasan optimal maka gesekan antar komponen mesin tentu akan meningkat. Inilah yang akan mempercepat keausan dan membuat komponen cepat rusak.

3. Overheating (Panas Berlebih)

Selain membantu melumasi, oli juga berperan sebagai pendingin tambahan. Jika kualitasnya sudah menurun, suhu mesin bisa naik drastis hingga berisiko overheat.

4. Performa Mesin Menurun

Ternyata, gejala seperti tarikan yang berat, muncul suara kasar saat berkendara, dan motor terasa kehilangan tenaga bisa jadi tanda performa mesin menurun akibat pelumasan yang tidak maksimal.

5. Turun Mesin

Overhaul alias turun mesin adalah proses mesin kendaraan dibongkar untuk dicek, diservis, atau diganti komponennya. Dalam kasus yang parah, oli yang benar-benar rusak bisa menyebabkan Anda mau tidak mau harus turun mesin.

Tips Merawat Motor yang Jarang Dipakai

Mengetahui ganti oli motor berapa bulan sekali adalah langkah awal yang penting. Tapi merawat motor yang lebih sering ‘nganggur’ di garasi juga butuh perhatian ekstra.

Sebab jika Anda membiarkan motor terlalu lama tanpa perawatan, risiko karat, kerak, bahkan kerusakan mesin bisa mengintai. Nah, berikut beberapa tipsnya:

1. Panaskan Motor secara Berkala

Jangan biarkan mesin motor terlalu lama tidak menyala. Mesin yang tidak dipanaskan bisa membuat oli mengendap dan menyebabkan komponen internal berkarat atau kekurangan pelumasan.

Idealnya, panaskan motor setiap 2-3 hari sekali, selama 5-10 menit. Pastikan gas tidak ditarik-tarik saat memanaskan. Cukup biarkan mesin hidup di posisi idle atau diam.

Adapun tujuannya adalah untuk menjaga sirkulasi oli tetap lancar ke seluruh bagian mesin dan mencegah kelembaban akibat kondensasi udara dingin di dalam mesin.

2. Gunakan Oli Sintetis

Untuk motor yang jarang digunakan, oli sintetis jadi pilihan cerdas karena bahannya lebih stabil secara kimia, sehingga tidak mudah rusak akibat oksidasi.

Jenis oli ini memang lebih mahal daripada oli mineral, tapi sangat worth it karena bisa melindungi mesin lebih baik selama masa tidak aktif dipakai.

Selain itu, interval ganti olinya juga lebih panjang, bisa bertahan hingga 6-12 bulan. Tapi jika motor Anda sering dibiarkan diam, ikuti interval ganti oli tiap 6 bulan sekali seperti saran di atas, ya.

3. Cek Oli secara Manual

Jangan hanya mengandalkan indikator oli saja atau menunggu 6 bulan sebelum ganti oli. Anda juga perlu cek manual kondisinya secara berkala, minimal setiap bulan.

Langkahnya mudah, cukup buka dipstick (batang pengukur oli) dan periksa warna serta volumenya. Jika sudah hitam pekat, segera ganti. Dan kalau volumenya turun drastis, waspada siapa tahu ada kebocoran.

4. Ganti Filter Oli Setiap Kali Ganti Oli

Mengganti oli tanpa mengganti filter ibarat menyiram air bersih lewat selang kotor. Ini karena filter berfungsi menyaring kotoran dan endapan yang terbentuk selama oli digunakan.

Kalau tidak diganti, kotoran tersebut bisa menyumbat saluran oli dan membuat oli baru jadi tidak efektif. Akibatnya, sirkulasi pelumas terganggu dan bisa menyebabkan kerusakan mesin.

5. Simpan Motor di Tempat Tertutup

Jangan anggap sepele tempat penyimpanan. Paparan sinar matahari langsung bisa menyebabkan cat pudar, jok mengeras atau pecah, dan komponen plastik cepat getas.

Sementara itu, udara lembab dan hujan bisa mempercepat timbulnya karat di bagian logam. Idealnya, simpanlah di garasi tertutup yang kering, teduh, dan sirkulasi udaranya baik.

Intinya, motor Anda boleh jarang jalan, tapi perawatannya tidak boleh jarang-jarang! Anda bisa mengikuti langkah-langkah di atas, untuk menjaga agar motor tetap prima meskipun lebih sering parkir di garasi.

Jangan lupa pula disiplin soal ganti oli motor berapa bulan sekali, karena oli bisa tetap rusak meski mesin tidak menyala.

Selain itu, pastikan motor Anda jauh dari jangkauan tikus, karena tikus bisa merusak kabel motor Anda.

Jadi, motor yang jarang dipakai juga harus diganti olinya secara rutin. Penggantian oli secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kualitas oli sehingga bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Ganti oli motor bisa dilakukan di bengkel Suzuki terdekat. 

 

 

Sumber gambar:

possohh - https://www.shutterstock.com/image-photo/motorbike-service-station-oil-change-serie-1347521390

Halaman Tampilkan Semua

Berita Lainnya

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat