Tips & Trik

Tips Menghadapi Badai dan Cuaca Buruk saat Berlayar

PUBLISHED DATE : 25 September 2023

Menghadapi Badai Dan Cuaca Buruk

Cuaca di laut dapat berubah dengan cepat, dari kondisi yang cerah bisa tiba-tiba mendung disertai hujan badai. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja tips menghadapi badai saat sedang berlayar.

Pasalnya, kondisi cuaca yang buruk seperti hujan badai, angin kencang, terpaan ombak, dan lain sebagainya bisa membahayakan kondisi kapal dan penumpang di dalamnya. Itu sebabnya, diperlukan persiapan yang maksimal sebagai langkah antisipasi sebelum berlayar.

Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Badai dan Cuaca yang Buruk

Badai dan cuaca yang buruk adalah fenomena alam yang dapat menyebabkan kerusakan, ketidaknyamanan, bahkan kecelakaan. Fenomena ini terjadi sebagai hasil dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks dan saling berkaitan.

Memahami berbagai faktor tersebut dapat membantu Anda mengidentifikasi tips menghadapi badai, dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi. Berikut ini beberapa faktor penyebabnya:

1. Suhu Air Laut Tinggi

Suhu air laut hingga kedalaman sekitar 50 m berkisar lebih dari 26,50 Celsius. Di sisi lain, suhu perairan yang hangat menjadi salah satu faktor penting dalam terjadinya badai di laut. Sebab, air laut yang hangat adalah sumber energi untuk badai.

2. Kelembaban Udara yang Tinggi pada Atmosfer

Perubahan suhu atmosfer berpengaruh pada kelembaban udara dalam atmosfer. Saat suhu atmosfer menurun, kelembaban udara pada atmosfer cenderung meningkat. Lalu, kelembaban yang tinggi dapat memicu pembentukan awan hitam penyebab badai.

3. Suhu Atmosfer Menurun Drastis

Semakin naik ke ketinggian dalam atmosfer, suhu atmosfer akan turun secara drastis. Penurunan suhu ini dapat menghambat perpindahan udara secara konveksi, yang merupakan salah satu elemen kunci dalam pembentukan badai dan cuaca jelek. 

4. Jarak Minimum dari Khatulistiwa

Baca Juga : Hati-Hati! Ini Efek Tekanan Angin Ban Motor Terlalu Tinggi

Proses terjadinya badai umumnya berlangsung di daerah sekitar garis lintang nol derajat (garis khatulistiwa), atau pada jarak sekitar 500 kilometer dari garis khatulistiwa. Ini karena kondisi atmosfernya lebih mendukung terjadinya badai.

5. Angin yang Bergerak Naik Vertikal secara Perlahan

Angin yang bergerak naik secara vertikal dan dengan kecepatan kurang dari 10 meter per detik dapat mempengaruhi proses terjadinya badai. Sebab, angin yang bergerak naik ini dapat menciptakan perubahan tekanan dan suhu di atmosfer.

Persiapan untuk Menghadapi Badai dan Cuaca Buruk sebelum Berlayar

Lalu, apa saja tips menghadapi badai yang harus diketahui oleh setiap pelayar? Tips pertama yang penting untuk Anda ikuti adalah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan. Berikut ini rincian lengkapnya:

1. Pantau Kondisi Cuaca Terlebih Dahulu

Langkah pertama untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca yang buruk adalah selalu memantau dan memprediksi kondisi cuaca sebelum memulai perjalanan berlayar. Anda dapat menggunakan berbagai sumber informasi cuaca yang akurat.

Contohnya seperti prakiraan cuaca dari BMKG, aplikasi cuaca, atau alat navigasi yang dilengkapi dengan informasi cuaca terbaru. Hal ini penting agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat jika cuaca tiba-tiba diprediksi memburuk.

2. Periksa Kondisi Kapal secara Menyeluruh

Selanjutnya, periksa kondisi umum kapal secara keseluruhan, mulai dari layar kapal maupun perangkat terkait. Pastikan semuanya dalam keadaan baik dan tidak bermasalah. Pastikan juga untuk menyiapkan layar untuk badai sebagai antisipasi.

3. Periksa Mesin Kapal dan Bahan Bakar

Selain memeriksa kondisi kapal dan kelengkapan komponennya, periksa juga kondisi mesin. Pastikan mesin kapal dalam kondisi baik dengan cukup minyak dan bahan bakar untuk beroperasi selama badai.

4. Siapkan Perlengkapan Keselamatan yang Penting

Sebagai tips menghadapi badai, ada beberapa peralatan kapal yang wajib Anda siapkan. Contohnya termasuk layar badai, tali pengikat, jaket pelampung, lingkaran pelampung (lifebuoy), rakit, kotak P3K, GPS, pemadam api, radio, dan sinyal isyarat.

Bila perlu, siapkan rakit atau sekoci jika Anda berlayar dengan kapal ukuran besar dengan banyak penumpang. Pastikan juga semua orang di kapal atau perahu Anda mengetahui lokasi dan cara menggunakan peralatan keselamatan tersebut.

5. Rencanakan Rute Pelayaran yang Paling Aman

Sebelum berlayar, selalu rencanakan rute perjalanan Anda dengan bijak. Pertimbangkan kondisi cuaca saat ini dan perkiraan cuaca selama perjalanan, serta hindari rute yang berpotensi berbahaya selama cuaca yang buruk.

menghadapi badai

iStock

Tips Menghadapi Badai dan Cuaca yang Buruk Saat Berlayar

Selain tips persiapan di atas, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menghadapi badai dan cuaca ekstrim saat sedang berlayar. Sebagai panduan, berikut ini hal-hal yang perlu Anda lakukan jika badai tiba-tiba muncul di tengah laut:

1. Segera Turun atau Berlayar Menuju Pesisir Pantai Terdekat

Jika Anda merasa bahwa badai petir akan mendekat dan posisi terkini masih berada di dekat pesisir pantai, tindakan pertama yang harus diambil adalah turun dari air sesegera mungkin, segera kemudikan perahu Anda ke pesisir pantai terdekat.

Sebaiknya, tunggulah hingga cuaca kembali normal untuk memastikan keselamatan bersama. Namun apabila menurut prediksi cuacanya masih aman untuk berlayar, pastikan untuk tetap berhati-hati jika ingin melanjutkan perjalanan.

2. Tetap Berada di Tengah Kapal dan Kenakan Alat Pengaman

Ketika badai mendekat atau tiba-tiba muncul saat posisi kapal berada di tengah laut, dan jauh dari daratan, Anda harus tahu bagaimana cara menghadapinya dengan benar. Pertama-tama, pastikan semua penumpang di kapal memakai jaket pelampung.

Jika kapal atau perahu Anda tidak dilengkapi kabin tertutup, pastikan semua orang tetap berada di tengah perahu dengan posisi saling berpegangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar tidak ada yang terlempar ke laut dan hilang karena ombak.

Selain itu, tips menghadapi badai yang tidak kalah penting adalah jangan lupa turunkan semua layar dan matikan mesin jika perlu. Selalu prioritaskan keselamatan bersama, jangan coba-coba menghadapi badai dengan terus nekat berlayar.

3. Mengamankan Posisi Tubuh dan Perlengkapan Elektronik

Baca Juga : Cara Kerja Karburator Sepeda Motor

Jika kapal Anda adalah jenis kapal terbuka yang tidak memiliki kabin, selalu pertahankan posisi tubuh setiap orang serendah mungkin agar tidak disambar petir. Jaga tangan dan kaki setiap orang agar tetap berada di dalam kapal atau perahu.

Selain itu, jika Anda adalah seorang pelaut, sangat disarankan untuk menurunkan antena saat badai mendekat dan memutuskan sambungan listrik ke antena serta perangkat elektronik lainnya. Ini akan melindungi kapal dari kerusakan akibat petir.

4. Masuk ke Dalam Kabin

Adapun jika kapal Anda memiliki kabin tertutup, arahkan semua orang untuk masuk ke dalam kabin tersebut saat badai mendekat. Jauhkan benda dan peralatan logam dari orang-orang, karena petir lebih rentan menyambar benda-benda tersebut..

5. Lindungi Barang Berharga dan Siapkan Perlengkapan Darurat

Selama badai berlangsung, pastikan untuk menyimpan barang berharga seperti telepon, laptop, dan barang elektronik lain di dalam tempat aman. Selain itu, selalu siapkan senter dan baterai di posisi yang mudah dijangkau.

6. Berikan Sinyal Darurat

Jika situasi semakin buruk, segera berikan sinyal darurat melalui alat pemancar. Ini adalah langkah terakhir yang harus diambil jika tidak ada pilihan lain. Jadi, selalu pastikan Anda memiliki alat komunikasi darurat yang berfungsi dengan baik.

Selain persiapan dan langkah-langkah menghadapi badai yang telah dibahas di atas, memiliki mesin kapal tempel yang handal juga sangat penting. Suzuki, salah satu produsen mesin kapal terkemuka, menawarkan berbagai produk berkualitas tinggi yang dirancang untuk mengatasi tantangan cuaca buruk di laut. 

Dengan mesin kapal tempel Suzuki yang andal, Anda dapat memiliki kepercayaan diri ekstra saat berlayar, tahu bahwa mesin tersebut akan beroperasi dengan baik bahkan dalam kondisi cuaca yang sulit. Jadi, selalu pertimbangkan untuk memiliki mesin kapal tempel Suzuki sebagai bagian dari peralatan keselamatan Anda saat berlayar dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. 

Dengan persiapan yang tepat dan peralatan yang handal, Anda dapat menghadapi badai dan cuaca buruk dengan lebih baik dan menjaga keselamatan Anda dan penumpang di kapal.

Berita Lainnya