Tips & Trik

Rem Depan atau Belakang, Pakai Yang Mana?

PUBLISHED DATE : 31 Maret 2022

Lebih Aman Mana Pakai Rem Depan Atau Belakang

Rem merupakan sistem yang bekerja untuk memperlambat dan menghentikan perputaran, seperti putaran roda pada kendaraan. Prinsip kerja dari rem kendaraan yaitu mengubah teknik kinetik menjadi panas.

Ini dilakukan dengan menggesekkan 2 buah logam pada benda yang berputar. Hal tersebut membuat laju kendaraan menjadi pelan, lalu berhenti. Pada kendaraan sendiri, ada jenis rem depan dan belakang, yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Rem Depan

Rem depan atau rem cakram merupakan salah satu sistem pengereman kendaraan yang konsep kerjanya memanfaatkan komponen tambahan, berupa disc rotor atau piringan.

Komponen ini akan dijepitkan oleh dua buah kanvas rem supaya dapat memperlambat putaran ban. 

Rem cakram unggul karena desainnya cenderung lebih terbuka daripada rem tromol. Desain ini juga membantu proses pendinginan rem.

Dengan demikian, rem cakram dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu, rem cakram sering digunakan untuk kendaraan roda 2 dan roda 4. 

Penggunaan rem cakram untuk roda depan sendiri dikarenakan rem akan bekerja lebih keras dibandingkan dengan rem belakang. Khususnya, ketika kendaraan berada dalam kecepatan tinggi. 

Sedangkan untuk penggunaannya, rem depan sebaiknya tidak digunakan ketika berada di jalan yang keadaannya licin atau penuh pasir. Ini bisa membuat kendaraan tergelincir.

Selain itu, pada kendaraan roda 2, rem depan memiliki daya cengkram pengereman yang lebih besar dibandingkan dengan rem belakang.

Secara teorinya, jika Kita melakukan pengereman dengan roda depan, maka otomatis titik beban akan berada di depan. 

Apa saja komponen rem depan, cek di halaman berikutnya.

Baca Juga : Cara Mudah Membaca Kode Ukuran Ban Mobil

________________________________________________________________________________

Komponen Rem Depan atau Rem Cakram

151145726_s

Untuk menunjang kinerjanya, rem cakram dibekali dengan 12 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah kaliper rem, kampas rem, piringan cakram, caliper bracket, piston brake, seal piston, dan master silinder, reservoir tank, brake fluid, booster rem, selang hidrolik, serta pedal rem. 

Kaliper rem merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan, kaliper akan melakukan gerakan mekanis dengan cara menjepit bagian piringan. Komponen kaliper ini juga disebut sebagai penopang kampas rem serta piston brake.

Sedangkan, untuk piringan cakram merupakan komponen yang langsung terhubung dengan poros as roda yang berputar mengikuti putaran dari roda.

Komponen ini menjadi bagian inti dari rem cakram. Piringan cakram berfungsi sebagai media yang akan dijepit. 

Dengan dijepitnya piringan, perputaran roda akan berkurang, sehingga membuat kendaraan bisa berhenti.

Selanjutnya, pedal rem adalah komponen yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan sistem pengereman kendaraan. Umumnya, pedal dibuat dengan tuas yang panjang.  

Kenali juga bagaimana rem belakang bekerja di halaman selanjutnya.

_________________________________________________________________________________

Saat rem bekerja, dua buah kampas rem akan menjepit rotor yang sedang berputar. Dengan demikian, perputaran rotor menjadi berkurang.

Rem Belakang

Rem belakang atau rem tromol adalah jenis rem yang juga sering disematkan pada kendaraan roda 2.

Keunggulan rem tromol terdapat pada daya pengeremannya yang lebih kuat dan prosesnya yang lembut. 

Hal tersebut dikarenakan ukuran kampas remnya yang lebih besar dibanding rem cakram, sehingga membuat rem tromol sesuai untuk roda belakang. Selain itu, rem jenis ini juga digunakan sebagai rem parkir. 

Rem tromol juga memiliki banyak komponen, salah satunya adalah drum brakes yang memiliki desain tertutup serta lebih konvensional. Artinya, rem tromol tidak rentan kemasukan kotoran yang dapat mengganggu kinerja pengereman. Dengan demikian, rem dapat bekerja secara optimal.

Selain itu, harganya juga lebih terjangkau dan bisa menopang beban yang lebih berat. Kemudian, untuk kelebihan lainnya adalah, rem belakang dapat digunakan ketika motor sedang berjalan dengan kecepatan sedang. 

Rem belakang memang tidak memiliki kekuatan sebesar rem depan untuk dapat menghentikan laju motor. Mayoritas pabrikan otomotif memang mendesainnya seperti itu. Spesifikasi rem belakang selalu lebih rendah dibandingkan dengan rem depan.

Apa saja komponen rem belakang, cek di halaman selanjutnya

_______________________________________________________________________________

Komponen Rem Belakang atau Rem Tromol

Ada 9 komponen rem belakang atau rem tromol. Komponen-komponen tersebut adalah backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kampas, return spring, serta brake shoe holder.

Selain itu, ada brake shoe adjuster, parking brake lever, drum atau rem tromol, serta parking brake cable.

Untuk sepatu rem dan kampas menjadi komponen yang berada di bagian dalam. Sepatu rem adalah tempat untuk meletakkan kampas rem pada sistem rem tromol. Sementara tempat meletakkan kampas rem di komponen rem cakram adalah brake pad. 

Komponen selanjutnya adalah kampas rem. Komponen ini diletakkan secara langsung di bagian atas permukaan sepatu rem.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Sistem Penggerak FWD dan RWD Pada Mobil

Untuk bahannya, komponen ini terbuat dari keramik organik yang bisa diubah ketika kondisi kampas rem sudah menipis. 

Kemudian, parking brake lever adalah komponen yang hanya terdapat pada kendaraan roda 4 atau lebih. Adanya komponen ini membuat kontruksi rem tromol menjadi terlihat rumit. 

Pada sistem kerja brake lever ada 2 buah lever yang akan Anda jumpai. 2 buah lever tersebut adalah park brake lever serta brake shoe link.

Prinsip Kerja Rem Belakang atau Rem Tromol

Rem belakang atau rem tromol menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk. Hal yang membedakan rem tromol dengan dengan rem cakram adalah arah gesekan. 

_________________________________________________________________________________

Rem cakram mempunyai arah gesekan ke dalam, sehingga dapat menjepit piringan rem. Sedangkan untuk rem belakang atau rem tromol, arah gesekannya ke luar. Jadi, rem tromol terhubung dengan roda yang diletakkan di sisi luar dari dua kampas rem. 

Hal tersebut membuat gesekannya dapat mengubah energi putar pada rem tromol menjadi energi panas, sehingga putaran roda akan semakin berkurang.

Penjelasan detailnya, konstruksi rem tromol mempunyai 2 buah kampas rem yang letaknya di bagian dalam. Kemudian, di bagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk atau  tromol rem. 

Arah gerakan rem tromol ini saling menjauhi dan ketika rem ditekan, maka 2 buah kampas rem akan langsung bergerak ke luar. Gerakan ini akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem, sehingga membuat gesekan akan terjadi. 

Dalam penggunaan kedua rem ini, untuk membuat kendaraan lebih stabil, Anda dapat menggunakan kedua secara bersamaan. Namun, untuk pemula, dapat memilih menggunakan rem belakang saja dalam kondisi tertentu.

Jika tidak bertujuan menghentikan kendaraan, penggunaan rem depan bisa diminimalisir. Selanjutnya, untuk menjaga kondisi sistem pengereman tetap prima, pastikan merawatnya dengan baik. 

Perawatan ini bisa dilakukan di bengkel resmi Suzuki. Informasi lokasinya sendiri bisa Anda akses di setiap web dealer lokal berikut ini. 

Berita Lainnya