Tips & Trik

Panduan Memilih Cairan Radiator: Pentingnya Pendinginan Optimal

PUBLISHED DATE : 11 Juni 2023

Cairan Radiator

Salah satu aspek perawatan mobil yang penting untuk diperhatikan adalah sistem pendinginan mesin yang melibatkan cairan radiator atau radiator coolant. Air radiator memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil.

Sebab jika suhu mesin tidak terkontrol dan melewati batas aman, dapat terjadi overheating yang bisa merusak komponen mobil lainnya. Namun, air radiator perlu diganti secara rutin agar tetap bisa mendinginkan suhu mesin secara optimal.

Sementara itu, ada berbagai jenis cairan yang bisa digunakan sebagai radiator coolant. Karena itu, kenali apa saja jenis hingga tips memilih air radiator yang tepat sesuai kebutuhan kendaraan Anda.

Apa Itu Cairan Radiator dan Fungsinya

Radiator coolant adalah cairan khusus yang digunakan dalam sistem pendinginan mesin mobil yang berfungsi menjaga suhu mesin. Cairan ini umumnya terdiri dari campuran air dan bahan kimia pelindung seperti ethylene glycol atau propylene glycol

Bahan kimia tersebut mampu menahan suhu tinggi dan mengurangi pembekuan pada suhu rendah, sehingga kinerja mesin tetap terjaga dalam kondisi lingkungan apapun. Adapun cara kerja air radiator dalam mendinginkan mesin dimulai dengan sistem sirkulasi.

Ketika mesin dihidupkan, maka pompa air akan memompa radiator coolant dari tangki menuju blok mesin. Cairan coolant kemudian mengalir melalui saluran dan pipa radiator, di mana panas yang dihasilkan oleh mesin akan diserap oleh cairan tersebut.

Setelah mengalir melalui radiator, cairan radiator ini akan kembali ke mesin untuk menyerap panas tambahan. Proses ini berulang-ulang sehingga suhu mesin tetap stabil dan kondisi komponen mobil lainnya tetap aman.

Selain itu, cairan coolant untuk radiator juga dapat melindungi korosi karena sudah terdapat bahan pelindung khusus. Pasalnya, korosi dapat merusak komponen logam dalam sistem pendinginan mobil seperti pipa radiator, pompa air, dan bagian-bagian lainnya.

Jenis-jenis Cairan Radiator yang Bisa Digunakan

air cairan radiator

Sumber: iStock

Berdasarkan jenis cairannya, ada beberapa jenis radiator coolant yang umum digunakan untuk menjaga kinerja sistem pendinginan mesin mobil. Berikut adalah beberapa di antaranya:

 

  • Air

Baca Juga : Pelajari Spare Part Penting Motor untuk Performa Optimal

 

Air merupakan jenis radiator coolant yang paling sederhana dan mudah didapatkan, baik itu air suling maupun air mineral. Namun, penggunaan air sebagai cairan coolant kurang direkomendasikan karena memiliki beberapa kelemahan.

Salah satunya yaitu air memiliki titik didih yang rendah, sehingga rentan menguap saat terkena panas mesin. Selain itu, air juga lebih rentan terhadap pembentukan kerak, karat, dan korosi pada sistem pendinginan.

Sehingga jika menggunakan air sebagai cairan coolant,  akan diperlukan perawatan yang lebih intensif. Contohnya yaitu penggunaan bahan penghambat korosi atau zat pelindung tambahan.

 

  • Cairan Radiator Biasa

 

Radiator coolant biasa umumnya terbuat dari campuran air murni, bahan pencegah karat, serta zat anti beku, misalnya propylene glycol. Cairan ini mampu menyerap panas lebih baik daripada air biasa.

Selain itu, bahan anti karat dalam radiator coolant dapat membantu melindungi komponen-komponen logam dari korosi. Itu sebabnya, cairan ini lebih direkomendasikan dibanding menggunakan air biasa.

 

  • Radiator Super Coolant

 

Jenis coolant satu ini memiliki fungsi yang sama dengan air radiator pada umumnya. Bedanya, radiator super coolant memiliki titik didih lebih tinggi, sehingga lebih efektif dalam menyerap dan menghilangkan panas dari mesin.

Namun sebelum digunakan, cairan radiator ini harus dicampur air dengan rasio yang tepat. Rasio yang umum digunakan yaitu 50:50. Biasanya, cairan ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi dalam kondisi suhu tinggi atau melakukan tugas berat.

 

  • Antifreeze & Coolant Protector

 

Sesuai namanya, antifreeze & coolant protector lebih tahan beku. Selain itu, cairan ini dapat menahan suhu panas hingga di atas 128 derajat Celcius. Sama seperti super coolant, jenis cairan ini juga perlu dicampur air, misal dengan rasio 50:50.

Di dalamnya, sudah terdapat bahan penghambat korosi dan zat pelindung tambahan (coolant protector) untuk menjaga kinerja sistem pendinginan. Biasanya, cairan ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi dalam kondisi suhu ekstrim.

Tips Memilih Cairan Radiator agar Pendinginan Lebih Optimal

Dalam memilih jenis coolant yang sesuai, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kinerjanya dalam menjaga sistem pendinginan kendaraan tetap optimal. Sebagai panduan, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

 

  • Perhatikan Rekomendasi Pabrikan

 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan rekomendasi pabrikan mobil Anda mengenai jenis dan spesifikasi radiator coolant yang disarankan. Anda bisa melihatnya di buku manual kendaraan atau berkonsultasi ke bengkel resmi.

Sebab umumnya, setiap jenis mobil tertentu membutuhkan cairan coolant khusus agar bisa bekerja secara optimal. Selain itu, pemilihan coolant yang tepat sesuai rekomendasi juga dapat meminimalisir risiko kerusakan pada sistem pendinginan. 

 

  • Sesuaikan dengan Kondisi Iklim

 

Sesuai pembahasan sebelumnya, ada jenis coolant yang dapat menahan suhu tinggi, dan ada yang mampu menahan beku. Karena itu, penting untuk menyesuaikan pilihan cairan coolant mobil Anda sesuai dengan kondisi iklim atau lingkungan sekitar.

Misalnya, jika  Anda berada di daerah dengan suhu rendah, pastikan untuk memilih radiator coolant yang memiliki sifat anti beku yang baik. Sebaliknya, jika berada di daerah bersuhu panas, pilihlah cairan yang titik didihnya lebih tinggi.

 

  • Perhatikan Komposisi dan Kandungan Bahan

Baca Juga : 7 Tips Memilih Asuransi Mobil Terbaik

 

Komposisi dan kandungan bahan dalam cairan radiator juga perlu diperhatikan. Pastikan bahwa coolant yang Anda pilih sudah mengandung bahan pelindung anti karat dan anti korosi.

Sebab, bahan tersebut dapat membantu melindungi komponen-komponen dalam sistem pendinginan dari kerusakan akibat korosi dan karat. Selain itu, pastikan juga bahwa coolant tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merusak mobil.

 

  • Pertimbangkan Kualitas dan Reputasi Brand

 

Kualitas dan reputasi dari brand produk coolant tersebut juga perlu dipertimbangkan saat memilih air radiator. Sebaiknya, pilihlah merek yang memiliki reputasi baik dan telah terbukti menghasilkan produk berkualitas.

Anda bisa membaca ulasan konsumen di internet sebagai referensi. Selain itu, hindari menggunakan radiator coolant yang kualitasnya tidak jelas, karena hal tersebut dapat berdampak negatif pada kinerja sistem pendinginan kendaraan Anda.

 

  • Sesuaikan dengan Budget

 

Terakhir, sesuaikan pilihan Anda dengan budget atau dana yang dimiliki. Biasanya, produk yang baik memang harganya sedikit lebih mahal. Namun, Anda bisa menganggapnya sebagai salah satu bentuk investasi untuk kendaraan.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa harga mahal tidak selalu menjamin kualitas produk. Karena itu, jangan mudah tertipu dengan harga. Pastikan bahwa kualitasnya memang sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Setelah memilih radiator coolant yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda, pastikan juga untuk memeriksa tingkat cairannya secara berkala.  Pastikan bahwa tingkat cairan berada pada level yang cukup sesuai batas tanda pada tangki radiator.

Jika cairan radiator sudah berkurang, tambahkan cairan baru hingga mencapai level yang diperlukan. Lalu, ganti cairannya secara teratur sesuai rekomendasi pabrikan mobil Anda. Hal ini penting untuk memastikan sistem pendinginan kendaraan beroperasi dengan baik!

Ingin tips atau panduan-panduan lain terkait otomotif? Anda bisa mendapatkannya dengan klik tautan ini!

Berita Lainnya