Tips & Trik

Mengenal Fungsi Pulley Depan dan Belakang di Motor Matic

29 Oktober 2025

account iconAdmin

Cropped Image1761737384631

Bagikan

Pulley motor menjadi salah satu komponen penting yang mampu membantu performa perpindahan tenaga dari mesin dapat berlangsung dengan begitu baik. 

Maka dari itu Anda perlu memahami apa itu pulley motor agar Anda dapat menjaga performa motor matic Anda,

Definisi Pulley CVT Pada Motor Matic 

Pulley merupakan komponen motor matic yang memiliki bentuk cakram. Komponen tersebut bekerja bersama sistem sabuk atau disebut juga belt untuk memindahkan tenaga dari mesin ke bagian  roda belakang. 

Pulley masuk dalam bagian penting untuk sistem transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission. Sistem tersebut memungkinkan adanya perpindahan tenaga mesin yang lebih efisien dan juga otomatis. 

Diameter pulley akan ikut berubah secara otomatis sesuai dengan kebutuhan dalam mengatur kecepatan roda dan putaran dari mesin. 

Nah, sistem inilah yang memungkinkan motor matic Anda dapat mengubah kecepatan tanpa perlu adanya pemindahan gigi seperti pada motor non-matic. Akselerasinya pun jadi responsif dan efisien. 

Komponen Pulley dalam Sistem CVT

Terdapat tiga komponen utama pulley dalam sistem CVT,  yakni:

Pulley Primer atau Drive Pulley 

Berfungsi untuk menerima putaran langsung dari poros engkol mesin. Letaknya berada di bagian depan dan sisi mesin. Putaran mesin dan kecepatannya memengaruhi perubahan diameter drive pulley.

Pulley Sekunder atau Driven Pulley 

Melalui belt CVT, driven pulley akan menerima putaran dari drive pulley. Diameternya dapat berubah secara otomatis. Komponen ini terletak pada sisi roda belakang.

Belt CVT

Drive pulley dan driven pulley dihubungkan dengan belt CVT. Fungsinya untuk memindahkan tenaga dari satu pulley ke pulley lainnya. 

Komponen Pulley Motor Bagian Depan 

Pulley dibagi menjadi dua bagian, yakni depan dan belakang. Tiap bagian punya komponen yang berbeda. Berikut adalah komponen pulley motor bagian depan:

1. Face Comp Movable 

Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?

Komponen ini berfungsi sebagai tempat untuk rollet. Face comp movable bekerja dengan cara bergerak ke kiri dan ke kanan ketika menekan v-belt. Gerakan itu mengikuti putaran mesin. 

2. Roller

Berfungsi untuk menggerakkan variator. Umumnya roller memiliki bentuk silinder dengan bagian dalam dibuat dari logam dan bagian luar dibuat dari plastik,

3. Plate Frame

Pergerakan dari roler dijaga oleh plate frame. Komponen ini umumnya dibuat dari logam. 

4. Face Drive

Tanpa face drive, CVT tidak akan dingin. Face drive dapat mendinginkan CVT karena terdapat komponen mirip sirip pada bagian luar. 

Nah komponen tersebut berperan sebagai kipas. Selain itu, face drive ini juga berfungsi sebagai untuk menjepit v-belt. 

5. Piece Slide

Komponen bernama piece slide ini biasanya dibuat dengan plastik. Fungsinya meredam getaran yang terjadi ketika roller sedang beroperasi. 

6. V-Belt

Inilah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan pulley depan dan juga belakang. Biasanya V-Belt dibuat dengan plastik elastis. Agar lebih tahan lama, V-Belt akan diperkuat dengan benang. 

7. Boss Drive Face

Ketika menekan V-belt, boss drive face akan berfungsi sebagai jalur pergerakan face set movable 

Komponen Pulley Motor Bagian Belakang 

Setelah membahas komponen pulley bagian depan, sekarang masuk dalam komponen pulley motor bagian belakang yang terdiri dari:

1. Face Set Driven

Pergerakan V-belt akan ditahan oleh face set drive ini. Penahanan itu berlangsung ketika V-belt mengikuti pergerakan face set movable drive. 

2. Face Set Movable Driven

Mesin yang sedang bergerak memutar akan diikuti gerakannya oleh face set movable driven. Gerakannya ke kanan dan ke kiri. 

3. Spring Drive Face

Pasti Anda juga bertanya-tanya bagaimana caranya pully kembali ke posisi atau kondisi awal? Inilah fungsi spring drive face. 

4. Outer Comp

Putaran mesin ke roda belakang akan dihubungkan oleh outer comp melalui saft drive.

5. Weight Set Clutch

Melalui outer comp, weight set clutch akan menghubungkan antara putaran mesin dengan roda belakang. 

Memahami Cara Kerja Pulley 

Ketika mesin sudah menyala dan putarannya ikut naik, drive pulley akan ikut berputar. Kemudian roulette yang ada di dalam ikut terdorong keluar karena adanya dorongan dari putaran mesin.

Inilah pergerakan yang membuat diameter drive pulley membesar dan mengakibatkan belt CVT jadi ikut  keluar. 

Kemudian secara berbarengan belt akan ikut tertarik untuk masuk ke dalam driven pulley yang menyebabkan diameter jadi mengecil. Perubahan akan mengatur rasio transmisi dan kehalusan akselerasi motor secara otomatis.

Lalu bagaimana jika motor jalan melambat? Dorongan pada roller otomatis akan berkurang dan kembali ke posisi awal. Diameter drive pulley pun turut mengecil. Sementara itu, driven pulley diameternya akan membesar. 

Diikuti dengan rasio yang terus menyesuaikan. Selama motor sedang digunakan, maka proses ini akan terus terjadi dengan dinamis. Perpindahan gigi yang terjadi tidak akan terasa oleh Anda. 

Tanda-Tanda Pulley Sudah Aus

Pulley perlu diganti secara berkala karena bisa aus. Untuk mengetahui tanda-tanda pulley aus, Anda bisa menyimak informasi di bawah ini:

1. Tarikan Menjadi Berat 

Ketika motor Anda menjadi berat ketika berakselerasi atau tenaganya tidak lagi optimal erta terasa berat, maka kemungkinan besar pulley Anda sudah mengalami keausan. 

2. Belt Mengalami Slip

Ketika Anda sedang berakselerasi dan merasakan ada slip maka bisa menjadi tanda bahwa belt sudah aus. 

Slip di sini maksudnya adalah kecepatan motor tidak bertambah padahal putaran mesin sudah meningkat. 

3. Suara Berisik pada Area CVT

Suara yang dihasilkan biasanya bergemuruh, mendecit, atau gesekan. Suara itu terdengar pada area CVT. 

Merawat Pulley CVT Agar Awet 

Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?

Agar pulley Anda awet, berikut add tips yang dapat membantu Anda menjaga kualitas pulley:

1. Membersihkan Area CVT dengan Rutin

Kinerja pulley dapat terganggu jika terdapat kotoran atau debu yang menumpuk pada area CVT. 

Selain itu, kotoran yang menumpuk dapat menyebabkan percepatan keausan. Anda bisa melakukan pembersihan ketika servis motor rutin.

2. Jangan Mengendarai Motor dengan Berat yang Berlebihan

Beban yang berat dapat meningkatkan tekanan pada sistem CVT termasuk pulley. Sehingga dapat mempercepat keausan. 

3. Pilih Belt yang Berkualitas 

Apabila Anda menggunakan belt yang memiliki kualitas buruk berpotensi untuk merusak permukaan pulley. Pastikan Anda menggunakan belt yang sudah direkomendasikan. Kemudian jangan lupa ganti secara rutin. 

4. Penggantian Pulley 

Umumnya Anda bisa mengganti pulley setiap 20.000-25.000 km. Bergantung pada bagaimana Anda mengendarai motor dan kondisi dari jalan. 

Berbagai Fungsi Pulley Motor Matic 

Berikut adalah beberapa fungsi pulley:

  1. Dapat menyesuaikan rasio perbandingan dari gigi
  2. Lebih efisien dalam penggunaan tenaganya 
  3. Motor beroperasi dengan lebih responsif dan lancar
  4. Karena memiliki kemampuan yang responsif, pulley mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi jalan
  5. Umur mesin meningkat dengan cara mengurangi beban pada mesin
  6. Kemampuan pulley dalam menyesuaikan rasio perbandingan gigi sesuai kebutuhan, motor matic bisa menggunakan daya dengan lebih efisien.

Memahami komponen pulley motor  hingga cara merawatnya menjadi penting karena jika pulley rusak akan berdampak pada performa motor. Bahkan motor sampai tidak bisa berjalan sama sekali. 

Oleh karena itu perhatikan betul-betul fungsi pulley pada motor matic Anda. Anda bisa mendapatkan berbagai informasi dan tips perawatan motor lainnya hanya di blog Suzuki.

 

Sumber gambar:

InveStock - https://www.shutterstock.com/image-photo/mechanic-adjusting-scooter-cvt-belt-system-2624796001

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Test Drive/Ride
Chat