Tips & Trik

Dial Indicator: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya

PUBLISHED DATE : 13 Desember 2021

106274009 S

Semua bengkel otomotif selalu dilengkapi oleh berbagai jenis alat, salah satunya adalah dial indicator. Alat ini menjadi salah satu yang berperan penting untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar. 

Komponen kendaraan perlu diukur kerataannya supaya teknisi bisa memperbaikinya dengan mudah. Alat ini juga bisa menjadi pendeteksi jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen. 

Simak penjelasan lengkap soal alat ini dari fungsi sampai cara menggunakannya. 

Apa Itu Dial Indicator? Simak Penjelasannya

Disebut juga sebagai dial gauge, alat ukur ini digunakan untuk mengukur serta memeriksa kerataan pada sebuah bidang atau benda. Skala pengukurannya sendiri sangat kecil. 

Bentuk fisik dial indicator adalah seperti jam analog yang memiliki dua sampai tiga jarum penunjuk. Satu jarum sebagai penunjuk besar dan dua jarum lainnya adalah petunjuk yang ukurannya kecil. 

Fungsi dari jarum penunjuk kecil adalah mencatat gerakan dari jarum besar. Satu putaran jarum besar akan memutar jarum kecil bertambah satu angka. Tidak ada bedanya dengan jarum jarum detik dan jarum menit pada jam. 

Skalanya sendiri dari yang terkecil adalah 1:100 atau sama dengan 0,01 mm. Prinsip kerjanya adalah gerak lurus dari spindel diubah menjadi gerak berputar. Oleh karena itulah yang diperhatikan pergerakannya adalah jarum. 

Mengenal Fungsi Dial Indicator

Dial gauge memiliki beberapa fungsi dalam pengukuran mesin. Berikut ini beberapa pemaparan soal fungsi lengkapnya. 

  • Pengukuran Kerataan Bidang Datar 

Fungsi yang pertama ini sama seperti pengertiannya yaitu mengukur kerataan permukaan dari bidang datar. Misalnya saja ketika teknisi harus mengecek kerataan permukaan rem cakram dan flywheel. 

Baca Juga : Ini Fungsi Feeler Gauge dan Cara Menggunakannya

Kedua komponen yang akan bergesekkan ini perlu permukaan yang rata sehingga dapat bekerja dengan baik. Ketika permukaannya diukur dengan dial indicator ternyata tidak rata, maka perlu perbaikan dengan pembubutan.

  • Pengukuran Kerataan dan Kebulatan Permukaan Poros

Selain untuk permukaan bidang datar, fungsi dial indicator adalah untuk mengukur kebulatan dari poros. Beberapa jenis poros yang digunakan pada kendaraan seperti crank journal pada crankshaft. 

Ada juga cam journal di camshaft yang perlu diukur apakah permukaannya tetap bulan dan juga rata. Komponen ini tidak boleh berubah bentuk seperti menjadi oval atau memiliki tekstur kasar. 

  • Pengukuran Kesejajaran Permukaan

Kesejajaran permukaan pada mesin saat proses pembuatan juga harus dicek dengan dial gauge. Beberapa komponen yang harus diukur antara lain liner projection pada mesin diesel. 

Fungsi dari liner projection adalah membandingkan ketinggian liner projection yang baru. Perbandingkan kesejajaran dilakukan dengan permukaan cylinder block agar tahu ketebalan gasket yang diperlukan. 

Tak hanya liner projection, piston protrusion juga perlu dicek kesejajaran permukaannya sehingga memperoleh ketinggian ideal dari pabrik. Kesejajaran diukur antara silinder head dengan puncak kepala piston ketika pemasangan. 

  • Pengukuran Run Out Poros 

Beberapa komponen lain seperti poros propeller juga harus diukur kembali setiap kali servis atau tune up. Dial indicator akan memudahkan teknisi mengetahui komponen lurus atau bengkok. 

Mengingat komponen poros berbentuk tabung panjang, maka harus diukur pada bagian ujung depan, ujung belakang dan juga tengah. Nantinya nilai yang muncul akan dibandingkan sehingga mengetahui apa terjadi kebengkokan. 

  • Pengukuran Jarak End Play 

Fungsi yang terakhir adalah untuk pengukuran jarak end play dari sebuah benda. Jarak yang dimaksud adalah jarak dari gerak bebas pada suatu benda, contohnya saja crankshaft. 

Tujuannya adalah untuk mencegah agar crankshaft tidak mengalami kemacetan. Seperti tidak dapat berputar karena thrust bearing mengembang akibat panas mesin. 

Komponen-Komponen pada Dial Indicator 

Dial indicator berfungsi untuk pengukuran berbagai jenis permukaan objek. Demi bekerja dengan baik, ada beberapa komponen penyusunnya yang perlu diperhatikan. 

Komponen pembentuk ini perlu dikenali sebelum Anda mulai menggunakannya. 

  • Jarum Penunjuk 

Alat pengukur dial gauge menggunakan jarum untuk menunjukkan pengukuran. Angka yang keluar diperoleh dari jarum penunjuk ini. Jarum akan bergerak pada saat plunger atau ujung dial mendapat tekanan dari objek. 

Jarum akan langsung bergerak ketika terdapat permukaan yang tidak rata seperti cekung atau cembung. Jika jarum diam artinya permukaan rata. 

  • Jarum Penghitung Putaran 

Bagian ini adalah jarum kecil yang fungsinya sebagai penghitung putaran dan disebut juga sebagai skala revolusi.  

  • Plunger

Disebut juga sebagai spindel yakni bagian yang bergerak tegak lurus dengan objek yang sedang diukur. Posisi yang dimiliki plunger baik sebelum dan sesudah mendapatkan beban akan mempengaruhi jarak penyimpangan. 

Beberapa orang menyebut juga komponen ini sebagai bidang sentuh di dial gauge. 

  • Outer Ring

Komponen ini memiliki fungsi utama supaya alat memperoleh hasil pengukuran yang presisi. Outer ring akan bekerja mengkalibrasi skala jarum jam panjang supaya tepat di angka nol. 

Posisi angka nol sendiri akan disesuaikan ketika Anda melakukan proses pengukuran objek. 

  • Stem

Bagian ini memiliki fungsi sebagai wadah dari spindel ketika naik turun dengan leluasa. 

  • Spindel 

Terakhir adalah komponen spindel yang akan bekerja menginput data dari plunger ke dial indikator.

141841998_s

Cara Menggunakan Dial Indicator

Baca Juga : Penyebab Aki Tidak Bisa Menyimpan Setrum & Solusinya

Bagaimana cara mengukur menggunakan dial gauge? Dalam tahapan penggunaan, dial gauge ini tidak bisa digunakan sendiri. Dibutuhkan alat pelengkap bernama dial stand dan magnetic base. 

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti. 

  1. Pasang terlebih dahulu tangkai dial indicator di lubang pengunci dengan cara memasukannya. Baru setelah itu kencangkan bagian baut. 
  2. Masukkan bagian dial gauge yang memiliki jarum serta skala di tangkai yang tadi dipasang dan kencangkan. 
  3. Bersihkan objek yang hendak diukur terlebih dahulu agar pengukuran lebih stabil. 
  4. Nyalakan aliran magnet di dial gauge menggunakan tombol di bagian bawah menjadi posisi on. 
  5. Kemudian lihat bagian jarum, pastikan posisinya ada di atas permukaan objek hingga menyentuh. Anda bisa mengeceknya dengan menggerakkan jarum pada objek. 
  6. Masuk ke pemakaian, mulailah untuk menggeser objek ke kanan atau kiri dan jika jarum berputar maka alat bekerja. Putaran searah jarum jam artinya adalah permukaan objek cembung. Apabila putarannya berlawanan maka tandanya cekung. 

Selain menggerakkan objek, ada beberapa metode pengukuran yang digunakan. 

Pertama adalah memindahkan atau menggerakkan dial gauge. Kedua, ada juga yang objek pengukurannya diputar. 

Perawatan dan penyimpanan yang benar akan mempengaruhi kualitas alat. Penyimpanan sebaiknya dilakukan di ruangan dengan suhu 20 derajat Celcius. Tujuannya agar alat tidak mengalami perubahan fisik. 

Tingkat kelembaban ruangan juga perlu diatur yaitu kurang lebih 50 hingga 60% saja. Usai menggunakannya, perlu langsung menyimpannya di kotak dan pastikan penggunaan sesuai fungsinya. 

Hindari dial indicator terkena benturan keras seperti jatuh karena akan mempengaruhi komponen di dalamnya. Jangan lupa juga untuk rutin membersihkannya dari debu dan kotoran. 

Perlu juga melumasi bagian poros peraba menggunakan minyak agar debu tidak menempel. Hanya saja perlu melakukannya dengan hati-hati. 

Anda yang memiliki alat pengukur ini sebaiknya perhatikan cara penggunaan sekaligus penyimpanannya agar alat pun dapat mengukur dengan angka tepat. 

 

Berita Lainnya