Banyak Ngabuburit! Tips Menghindari Kemacetan di Jalan Sepulang Kerja
23 Februari 2025
Admin

Bagikan
Menjelang waktu berbuka puasa, banyak orang memilih untuk ngabuburit dengan berbagai kegiatan. Baik di tempat rekreasi maupun sekadar berkumpul bersama teman atau keluarga.
Namun, satu hal yang sering menjadi tantangan adalah kemacetan di jalan, terutama saat pulang kerja.
Kemacetan yang padat di ruas jalan sering kali menghabiskan waktu yang berharga, terutama bagi para pengendara motor yang menginginkan perjalanan yang cepat dan efisien.
Begini Cara agar Terhindar dari Macet Ngabuburit
Bagi Anda yang sering mengalami kemacetan saat sepulang kerja, berikut beberapa tips untuk menghindari kemacetan dan membuat perjalanan Anda lebih lancar saat waktu buka puasa tiba:
1. Pilih Jalur Alternatif
Biasanya, jalan utama menuju pusat kota atau tempat-tempat populer sangat padat, terutama menjelang waktu berbuka. Salah satu cara paling efektif untuk menghindari kemacetan adalah dengan memilih jalur alternatif.
Mencari jalur-jalur alternatif yang lebih sepi bisa membantu Anda menghemat waktu. Misalnya dengan melewati gang-gang atau jalan ukuran kecil yang biasanya lebih sepi.
Hindari jalan tol atau arteri utama yang sering menjadi titik rawan macet. Seperti Jalan Sudirman-Thamrin di Jakarta atau Jalan Diponegoro di Surabaya.
Beberapa aplikasi navigasi, seperti Google Maps atau Waze, dapat memberikan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas saat ngabuburit. Gunakan aplikasi tersebut untuk mengecek apakah jalur alternatif tersedia atau apakah ada kemacetan di rute utama.
Lalu, jangan ragu untuk berputar arah atau mengambil jalan belakang yang lebih lengang, ya!
2. Hindari Jam-Jam Sibuk
Waktu pulang kerja sering kali menjadi jam sibuk, di mana lalu lintas mencapai puncaknya. Oleh karena itu, jika memungkinkan, cobalah untuk mengatur waktu berangkat lebih awal atau sedikit lebih terlambat.
Baca Juga : Mengunjungi Saudara dengan Mobil saat Natal? Selalu Cek Bagian Ini
Data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan pergeseran waktu keberangkatan 30–60 menit lebih awal atau lambat dapat memangkas durasi perjalanan hingga 40%.
Jika Anda bisa pulang lebih awal, Anda bisa menghindari kemacetan yang mulai meningkat sekitar pukul 16.00 hingga 18.00.
Sebaliknya, jika Anda tidak bisa mengubah jam pulang kerja, pertimbangkan untuk menunda keberangkatan Anda sedikit lebih lama. Misalnya dengan berbuka terlebih dahulu, baru kemudian bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Banyak tempat-tempat ngabuburit yang tidak selalu ramai sejak awal, sehingga Anda bisa menunggu sedikit hingga kondisi jalan lebih lancar.
3. Antisipasi Titik Rawan Kemacetan
Sebaiknya, Anda menghindari titik-titik yang rawan kemacetan. Ada beberapa wilayah yang tercatat selalu macet. Biasanya pemerintah setempat memberikan informasi mengenai titik rawan macet tersebut.
Selain itu, ada banyak informasi titik rawan yang bisa Anda cari di internet atau sosial media. Biasanya, media massa online hingga beberapa warganet membagikan informasi kemacetan yang bisa Anda pantau.
Misalnya jika di Jakarta, keramaian biasanya terjadi Bundaran HI dan Gatot Subroto. Lalu, di Bandung wilayah Pasteur. Anda juga bisa memantaunya dari aplikasi real time seperti Google Maps atau Waze.
4. Beri Waktu Lebih untuk Berkendara
Jika Anda memang harus berkendara motor sendiri, beri waktu lebih banyak dari biasanya untuk perjalanan Anda. Ini penting agar Anda tidak merasa terburu-buru dan dapat lebih sabar saat menghadapi kemacetan.
Cobalah untuk berangkat lebih awal dan perhitungkan kemungkinan adanya gangguan lalu lintas saat ngabuburit.
Dengan memberi waktu lebih banyak, Anda bisa menghindari stres yang timbul akibat terlambat tiba di tujuan, apalagi saat waktu berbuka puasa sudah semakin dekat.
Selain itu, Anda juga bisa lebih tenang dalam memilih jalur yang lebih aman dan nyaman.
5. Manfaatkan Waktu di Jalan untuk Menenangkan Diri
Perjalanan yang panjang dan terjebak kemacetan seringkali membuat pengendara merasa frustasi dan lelah. Namun, alih-alih merasa kesal, Anda bisa memanfaatkan waktu di jalan untuk menenangkan diri.
Berhentilah sejenak di spot-spot yang sepi atau tidak banyak orang. Kemudian, dengarkan musik favorit atau podcast yang bermanfaat sembari menikmati suasana.
Mengatur suasana hati agar tetap positif selama perjalanan akan membuat Anda lebih sabar, sehingga terhindar dari perilaku mengemudi yang agresif, yang justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Setelah tenang, lanjutkan perjalanan pulang Anda.
6. Pilih Waktu yang Tepat untuk Berhenti
Jika tujuan Anda untuk pulang adalah tempat yang cukup ramai, pastikan Anda memilih waktu yang tepat untuk berhenti. Biasanya, area-area yang populer untuk ngabuburit, mulai ramai setelah jam 5 sore.
Oleh karena itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk sampai lebih awal agar bisa mendapatkan tempat yang lebih nyaman dan tidak terjebak dalam kemacetan.
Namun, jika Anda tidak ingin berhenti terlalu lama, Anda bisa memilih tempat yang lebih sepi dan tenang untuk menikmati waktunya, seperti taman atau tempat rekreasi yang tidak terlalu ramai.
Ini juga dapat membantu Anda untuk menghindari jalanan yang macet setelah berbuka puasa.
7. Pastikan Kendaraan Anda Siap Perjalanan
Kemacetan yang parah sering kali menuntut pengendara untuk berhenti dan mulai melaju kembali dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat.
Periksa tekanan ban, minyak mesin, dan bahan bakar agar Anda tidak terhambat di jalan. Jika perlu, lakukan perawatan rutin agar kendaraan Anda selalu siap menghadapi perjalanan panjang, terutama saat musim kemacetan seperti ini.
Selain itu, bawa selalu perlengkapan darurat seperti air minum, jas hujan, atau masker agar Anda merasa lebih nyaman selama perjalanan.
8. Siapkan Logistik Darurat
Kondisi fisik yang prima selama puasa wajib dijaga. Survei menunjukkan 68% pengendara motor mengalami dehidrasi ringan saat macet di bulan Ramadan.
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya siapkan peralatan wajib. Seperti air mineral dalam botol tertutup (untuk berbuka jika terjebak macet), serta kurma atau snack tinggi serat seperti kacang almond.
Anda bisa berhenti sejenak untuk berbuka puasa jika kondisi tidak memungkinkan. Salah satu tempat yang aman untuk berbuka puasa adalah di masjid. Setelah itu, dilanjutkan dengan beribadah. Baru kemudian melanjutkan perjalanan.
9. Gunakan Transportasi Umum atau Layanan Ojek Online
Baca Juga : Mengunjungi Saudara dengan Mobil saat Natal? Selalu Cek Bagian Ini
Bagi pengendara motor yang merasa tidak nyaman berkendara di tengah kemacetan, ada baiknya mempertimbangkan opsi lain. Seperti menggunakan transportasi umum atau layanan ojek online.
Di kota besar, transportasi umum dapat menjadi alternatif yang lebih efisien, terutama jika Anda hanya perlu berpindah tempat dalam jarak pendek.
Namun apabila Anda memilih menggunakan ojek online, pastikan untuk memeriksa kondisi lalu lintas di sekitar area yang akan Anda tuju.
Beberapa aplikasi ojek online bahkan menawarkan opsi “prioritas” yang memungkinkan Anda mendapatkan perjalanan lebih cepat meskipun kondisi lalu lintas padat.
Dengan tips-tips di atas, diharapkan perjalanan Anda sepulang kerja saat menunggu buka puasa menjadi lebih lancar dan efisien. Ingatlah untuk selalu memperhatikan keselamatan, memilih jalur yang tepat, dan memanfaatkan waktu perjalanan dengan bijak.
Pastikan juga Anda melakukan servis rutin di bengkel resmi Suzuki, supaya kondisi kendaraan tetap prima.
Semoga perjalanan Anda menyenangkan dan bisa sampai tepat waktu untuk berbuka puasa. Selamat ngabuburit!
Sumber gambar:
Fajrun ahmad - https://www.shutterstock.com/image-photo/jakarta-indonesia-october-13-2024-there-2529583607