Berita

“Suzuki City Rally 2018” Ajak Komunitas Perempuan Memahami Lebih Baik Mengenai Defensive Driving

PUBLISHED DATE : 29 April 2018

Suzuki City Rally 1

Jakarta, 29 April 2018 – Baru-baru ini, Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia mengungkapkan bahwa angka kecelakaan mobil oleh kaum perempuan meningkat hingga 49,5% dan akhirnya muncul persepsi bahwa perempuan adalah pengemudi yang buruk. Oleh karena itu, selain meningkatkan kualitas fitur keamanan pada setiap produknya, PT Suzuki Indomobil Sales kemarin juga menggelar acara bertajuk “Suzuki City Rally 2018” bersama komunitas perempuan mengenai pentingnya menerapkan defensive driving. Rangkaian ajang edukasi ini terdiri dari talkshow yang dipandu oleh praktisi safety driving, Sony Susmana, rally keliling Jakarta dengan Suzuki Baleno dan Ertiga, kunjungan ke booth Suzuki, serta test drive All New Ertiga di area test drive IIMS 2018.

 

Rangkaian acara Suzuki City Rally 2018 dibuka dengan sambutan dari Ryohei Uchiki, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales yang menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu bentuk implementasi komitmen Suzuki untuk memberikan edukasi mengenai safety driving kepada masyarakat. “Kali ini kami menyasar komunitas perempuan dengan mempertimbangkan besarnya persepsi masyarakat akan cara mengemudi perempuan yang tidak aman. Masyarakat tentu tidak dapat membatasi perempuan untuk beraktivitas, termasuk dalam mengemudikan kendaraan di kesehariannya, walaupun banyak persepsi negatif tentang cara mengemudi mereka. Oleh karenanya, jalan terbaik adalah dengan mendukung aktivitas berkendara perempuan dengan memberikan edukasi tentang defensive driving yang dapat meningkatkan keselamatan, baik bagi pengendara perempuan dan pengguna jalan lainnya.”

Defensive driving merupakan cara mengemudi yang bertujuan menyelamatkan jiwa, waktu dan biaya dengan menghindarkan masalah yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain dengan mengedepankan perilaku baik selain menguasai teknik dan kemampuan saat berkendara. Perilaku tersebut meliputi: tidak terlibat, tidak menjadi pemicu, tidak menjadi penyebab dan tentunya mengutamakan keselamatan saat berkendara. Dengan menerapkan defensive driving, pengemudi dapat mencegah resiko kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error).

Dalam materinya, Sony Susmana menjelaskan bahwa dalam defensive driving ada sepuluh prinsip yang perlu diketahui oleh pengendara, yaitu: bekali diri dengan pengetahuan tentang kendaraan, tahu dan patuhi aturan lalu lintas, selalu waspada, bersiap untuk menghadapi segala situasi, ambil keputusan yang tepat, terampil mengendalikan kendaraan, sabar, kooperatif, santun, dan hindari mentalitas “aku vs mereka” saat berada di jalan. Dengan mengetahui kesepuluh prinsip defensive driving, pengemudi akan lebih paham fungsi fitur-fitur keselamatan yang ada pada kendaraan dan dapat menggunakan dengan semestinya.

Kesepuluh prinsip defensive driving dapat diterapkan dengan menaati “golden rule”, di mana pengemudi harus waspada terhadap kecerobohan yang dilakukan oleh pengemudi lain dan menghindari amarah yang berlebihan saat menghadapi kecerobohan pengemudi lain. Maka dengan menaati “golden rule” tersebut, pengemudi dapat menciptakan situasi yang lebih aman, terhindari dari stres yang tidak perlu, merasa nyaman tiap kali melakukan hal yang benar, dan pada akhirnya ketiga hal tersebut akan memancarkan inner beauty pengendara.

Berita Lainnya