Berita

Cetak Hasil Positif Selama 2017, Suzuki Lampaui Kinerja Industri Otomotif Nasional

PUBLISHED DATE : 07 Maret 2018

B008d Infografis Mobil Suzuki Approved

Jakarta, 7 Maret 2018PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) agen pemegang merk (APM) Suzuki di Indonesia menorehkan kinerja impresif sepanjang 2017. Kinerja impresif ini mampu melampaui kinerja industri otomotif terutama mobil, baik dari sisi penjualan domestik maupun ekspor. Sepanjang tahun 2017, penjualan Suzuki secara wholesales (pabrik ke diler) melonjak hingga 20% menjadi 111.660 unit pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 92.950 unit. Pencapaian ini membuat PT SIS membukukan kenaikan signifikan dibandingkan dengan penjualan wholesales mobil nasional yang hanya tumbuh 1,6 % sebesar 1.079.308 unit pada tahun ini. Dengan hasil ini, pangsa pasar wholesales Suzuki pun meningkat dari 8,75% menjadi 10,35%.

Tak hanya dari sisi penjualan wholesales, penjualan ritel Suzuki juga tumbuh 9,5% menjadi 107.185 unit dari tahun sebelumnya 97.872 unit. Sebuah hasil yang baik mengingat penjualan mobil secara ritel nasional turun 0,4 % menjadi 1.069.394 unit dari tahun lalu. Pencapaian ini membuat PT SIS membukukan kenaikan penjualan di tengah pelemahan pasar ritel mobil nasional, yaitu pangsa pasar yang naik dari 9,1 % pada 2016 menjadi 10,02 %.

 “Hasil kinerja yang baik ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh bagian Suzuki Indonesia dan juga respon positif dari masyarakat Indonesia pasca peluncuran beberapa model baru. Seperti peluncuran Urban SUV Ignis, Suzuki Baleno dan Suzuki New SX4 S-Cross,  dominasi di segmen low pick up melalui peluncuran Suzuki Carry New Pick Up, serta peluncuran low multipurpose vehicle (LMPV) Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. Selain itu hasil ini juga didukung tumbuhnya penjualan Suzuki Ertiga di tengah persaingan pasar yang kian ketat,” ujar Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT. SIS dalam acara Suzuki Media Gathering 2018 di Empirica SCBD (7/3).

Di segmen yang paling ketat persaingannya, LMPV, Suzuki Ertiga masih menjadi pilihan konsumen di Indonesia. Hal ini terbukti dari naiknya penjualan Suzuki Ertiga selama 2017, dari 32.119 unit menjadi 35.338 unit. Kenaikan penjualan ini menyebabkan pangsa pasar naik dari 13,4% menjadi 14,5% pada tahun 2017. Suzuki juga mencetak penjualan tinggi di segmen LCGC (Low Cost Green Car). Penjualan wholesale Suzuki Karimun Wagon R tahun 2017 mencapai 5.408 unit. 

Di segmen kendaraan komersial yang merupakan bidang keahlian Suzuki, Suzuki masih menjadi market leader. Penjualan wholesale kendaraan komersial Suzuki yang terdiri dari Pick Up Carry dan Pick Up APV mencapai 44.856 unit dengan raihan pangsa pasar sebesar 45,1%. Kendaraan komersial Suzuki pun menjadi backbone penjualan Suzuki secara keseluruhan dengan kontribusi sebesar 40% dari total penjualan Suzuki.

Selanjutnya, Ignis yang diluncurkan pada tahun 2017 berhasil menciptakan kategori pasar baru. Ignis yang termasuk dalam segmen City Car menurut kategori Gaikindo, mencapai penjualan wholesales 14.157 unit dan berhasil meraih pangsa pasar 55,5% di segmen ini. Sedangkan, di segmen sport utility vehicle (SUV), penjualan Suzuki SX4 S-Cross naik signifikan dari 1.769 unit menjadi 2.696 unit pada 2017, sedangkan Suzuki New SX4 S-Cross yang dirilis November 2017 terjual 629 unit. Penjualan Suzuki Baleno mencapai 2.548 unit, kehadirannya yang baru 4 bulan mampu meraih pangsa pasar 6,7% di segmen sedan mini. Dengan demikian, model-model ini berkontribusi menambah volume penjualan Suzuki sebanyak 20.030 unit pada tahun 2017.

Ekspor Ciamik

Sementara itu, Suzuki juga berhasil meraih torehan positif dalam bidang ekspor. Total ekspor Suzuki naik 44 % menjadi 63.568 unit dari 44.125 unit.

Ekspor Suzuki yang terdiri dari mobil utuh (completely built up/CBU) dan mobil terurai (Completely Knock Down/CKD) mampu menunjukan tren positif sepanjang tahun 2017 ini. Terbukti raihan ekspor mobil utuh (CBU) melejit sebesar 24,6% menjadi 28.504 unit pada 2017,  dibandingkan dengan 2016 yang hanya sebanyak 22.861 unit. Sedangkan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD) Suzuki juga naik tajam, sebesar 65% menjadi 35.064 unit dari 21.264 unit. Sekali lagi, Suzuki mampu melewati kinerja industri mobil nasional.

Suzuki APV menjadi model terbanyak yang diekspor, yakni sebanyak 16.308 unit. Meski begitu, Suzuki Ertiga mencetak lonjakan ekspor tertinggi hingga 95 % menjadi 12.196 unit tahun lalu dari sebelumnya 6.258 unit.

Lonjakan volume membuat nilai ekspor Suzuki Indonesia menyentuh level tertinggi dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar Rp 5,2 triliun pada 2017. Jumlah itu naik 33 % dari 2016. Detailnya, total ekspor CBU mencapai Rp 2,9 triliun, CKD Rp 1,8 triliun, dan komponen Rp 500 miliar.

Ekspor Suzuki menyasar ke 56 negara. Perinciannya, 9 negara Asia, 8 negara Timur Tengah, 5 negara Afrika, 4 negara Oseania, kemudian 30 negara Amerika Latin dan Karibia.

Suzuki APV sebagai model terbanyak yang diekspor ke berbagai belahan negara, membuktikan bahwa produk ini mampu diterima oleh masyarakat dunia.  Berbagai medan dan kondisi tiap negara yang berbeda-beda ini mampu diakomodir oleh Suzuki APV.

Seiring dengan melajunya bisnis ekspor, kebutuhan akan ekspor suku cadang juga bertumbuh.  Suzuki Indonesia melakukan ekspor suku cadang terdiri dari Suzuki Genuine Part, Suzuki Genuine Oil dan Suzuki Genuine Accessories.  Sepanjang tahun 2017 ini, pertumbuhannya secara total menyentuh 7,1% sebanyak 95.490 pcs dibanding tahun lalu yang hanya 89.187 pcs. Tercatat sebanyak 91 distributor Suzuki di global menjadi tujuan ekspor suku cadang yang mencakup 78 negara.

Peningkatan Layanan Purnajual dan Penjualan Suku Cadang

Tidak hanya dari sisi penjualan dan ekspor, Suzuki juga mencetak hasil yang positif terkait dengan layanan purnajual. Hal ini dibuktikan dengan total 935.000 unit mobil masuk ke bengkel resmi Suzuki secara nasional. Pencapaian positif ini menyebabkan peningkatan pendapatan dari sisi layanan purnajual sebesar 12 % dibandingkan tahun 2016. Peningkatan ini tak lain didukung pula oleh penyebaran outlet Bengkel Resmi Suzuki sebanyak 195 di seluruh Indonesia.  

Hasil ini tidak terlepas dari berbagai upaya serta aktifitas yang dilakukan sepanjang tahun 2017, seperti pengadaan program Customer Satisfication dengan mengadakan “Customer Meet” dibeberapa jaringan Bengkel Resmi Suzuki. Selain itu juga peningkatan layanan purnajual melalui booking online lewat website Suzuki Indonesia yang memudahkan pelanggan mengatur jadwal service dan memilih dealer yang dekat dengan lokasi tempat tinggal pelanggan.

Selama 2017, Suzuki juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dealer resmi. Tidak hanya kualitas mekanik, tetapi juga Service Advisor (SA) dan Service Relation Officer (SRO) melalui pelatihan yang intensif dan kompetisi yang berorientasi meningkatkan kepuasan pelanggan. Hasil ini terbukti dengan peningkatan lima poin dibandingkan tahun 2016 dalam survey yang dilakukan JD Power dalam kepuasan pelanggan.

Terkait dengan penjualan suku cadang, pada tahun 2017 Suzuki membukukan kenaikan penjualan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan Suzuki Genuine Oil (SGO) dan Suzuki Genuine Accessories (SGA) juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini ditunjang dengan dikeluarkannya item-item baru seperti Spare part KIT dan Service KIT sehingga konsumen mendapatkan pilihan part yang lengkap dan harga yang kompetitif dibandingkan membeli satuan.

Performa Suzuki Outboard Motor (OBM)

Suzuki juga mencetak tren yang positif terkait penjualan mesin tempel atau Outboard Motor (OBM). Market share Suzuki OBM berada diangka 8-12 % dari keseluruhan total market. Penjualan mesin tempel Suzuki untuk tahun 2017 didominasi oleh mesin 4 tak dengan kontribusi hingga 45 % dari total penjualan Suzuki OBM. Saat ini, Suzuki OBM berfokus untuk memperkenalkan mesin 4 tak yang telah terbukti lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan dengan tagline The Ultimate 4-Stroke Outboard.

Pada tahun 2017, Suzuki OBM memperkuat jaringan penjualan dengan menambah 1 outlet di Bali. Selain itu, Suzuki OBM juga memanfaatkan jaringan distribusi roda empat dan roda dua untuk memperkuat jaringan dan menjamin layanan purna jual khususnya untuk nelayan dan transportasi laut. Realisasi outlet tersebut ialah telah diresmikannya 1 outlet di Ternate.

Produk Suzuki OBM tak lepas dari penjualan suku cadang yang tersedia dalam SGP, SGO dan SGA. Pencapaian positif diraih oleh penjualan suku cadang selama tahun 2017 lalu. Tercatat pertumbuhan secara total 6,7% dibanding tahun lalu dari 26.390 pcs menjadi 28.148 pcs.

Suzuki OBM juga melakukan beberapa kegiatan untuk mendekatkan diri dengan pelanggan setianya. Kegiatan tersebut seperti Customer Gathering di Cilacap, Kebumen dan daerah lainnya. Tak hanya itu sea trial juga dilakukan terhadap calon konsumen agar bisa merasakan kehandalan mesin Suzuki OBM secara langsung.

Tak sampai disitu Suzuki OBM juga aktif pada perhelatan besar dengan berpartisipasi di beberapa exhibition yaitu Deep and Extreme & GIIAS.

Lanjutkan Tren Positif di 2018

Suzuki berniat melanjutkan tren pertumbuhan positif ini di 2018. Berkaca dari plan global “Suzuki Next 100” dimana Indonesia akan menjadi pilar ketiga setelah Jepang dan India yang akan didorong sebagai basis produksi khususnya wilayah ASEAN dan Asia.

Untuk pasar domestik, Suzuki menargetkan pertumbuhan market share sebesar 11 % lebih di 2018. Untuk mewujudkan hal tesebut, ada beberapa strategi bisnis yang akan diterapkan. Pertama adalah fokus penjualan pada tujuh produk unggulan, yakni Suzuki Ertiga, Suzuki New Carry Pick Up, Suzuki APV, Suzuki Karimun Wagon R, Ignis, Suzuki Baleno, dan Suzuki New SX4 S-Cross. Rencananya pada tahun 2018, Suzuki akan melepas varian baru dari model yang ada untuk merangsang pasar.

Sebelumnya pada bulan Januari 2018 lalu Suzuki telah memperkenalkan Ignis Sport Edition dan pada bulan Maret Suzuki juga melakukan penyegaran pada Suzuki Mega Carry. Hal ini belum berakhir, Suzuki akan kembali membuat gebrakan dengan melansir model yang benar-benar baru (all new) pada paruh pertama 2018.

Untuk mendekatkan diri dengan pelanggan setianya, Suzuki memastikan akan agresif mengikuti pameran otomotif akbar di dalam negeri, baik nasional maupun regional. Itu artinya, Suzuki tak akan absen di Indonesia Interational Motor Show (IIMS), Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), dan Pekan Raya Jakarta.

Tak kalah penting, harga produk Suzuki akan dibuat sekompetitif mungkin. Peluang memasarkan mobil lewat market place juga dilirik dan semakin serius membidik pelanggan korporasi. Terkait dengan ekspor, tahun 2018 akan menjadi tahun yang menantang bagi bisnis ekspor Indonesia. Namun ditengah tantangan tersebut, Suzuki membidik pertumbuhan volume ekspor secara keseluruhan. Untuk mencapai hal tersebut, Suzuki memiliki beberapa rencana salah satunya membuka negara tujuan ekspor baru.

Untuk menopang keterjangkaun produk Suzuki oleh konsumen diseluruh Indonesia, perluasan jaringan diler akan terus dilakukan setiap tahunnya hingga ke Kabupaten. Suzuki berencana melakukan penambahan 6 diler baru untuk wilayah Kabupaten di Jawa dan Sumatera. Secara total dengan penambahan jaringan diler baru tersebut, Suzuki sudah memiliki 326 jaringan di seluruh Indonesia.

Dari sisi layanan purnajual, Suzuki juga akan all out meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. Sejumlah strategi telah disiapkan seperti kebijakan servis baru, promosi layanan purnajual melalui media sosial, dan lebih mendekatkan diri dengan pelanggan untuk mengingatkan servis melalui WA, email dan SMS. Suzuki akan lebih memaksimalkan komunikasi lewat media sosial dibandingkan media konservatif untuk meningkatkan layanan purnajual.

Untuk penjualan suku cadang, seiring adanya penjualan unit baru dan pertumbuhan populasi kendaraan Suzuki menargetkan penjualan suku cadang naik  sekitar 10 %. Target ini akan diwujudkan dengan menambah lini suku cadang maupun aksesoris.

Berita Lainnya